Astra Perkuat Posisi di Gojek
A
A
A
JAKARTA - PT Astra International Tbk dan Gojek resmi membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk ekspansi bisnis ride hailing roda empat. Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan layanan transportasi online pintu ke pintu bagi masyarakat.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra dalam pendanaan seri F menunjukkan kepercayaan kepada Gojek sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerja sama dalam menciptakan sinergi dengan bisnis automotif Astra.
“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa,” ujar Prijono kemarin di Jakarta.
Saat ini Indonesia tercatat memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital paling pesat di Asia Tenggara. Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 49% pada periode 2015-2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD100 miliar pada 2025 dari USD27 miliar pada tahun 2018. Kemitraan strategis yang terjalin antara Astra dan Gojek diharapkan dapat memaksimalkan potensi Indonesia untuk terus menjadi pelopor ekonomi digital yang terdepan di kawasan Asia Tenggara.
Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim menandaskan, potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan menggabungkan kekuatan di masing-masing industri. Gabungan kekuatan Astra di bidang automotif dan Gojek di bidang teknologi merupakan langkah untuk memaksimal potensi dimaksud. “Melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujar Nadiem.
Ekonom BNI, Kiryanto, mengatakan, prospek investasi di Gojek ke depan masih menjanjikan. Hal ini mengingat faktor pendukung, yaitu populasi Indonesia yang besar disertai populasi usia produktif yang cukup besar atau 50%. Adapun populasi milenial (gen Y) juga cukup besar atau 40% dari total populasi yang juga diperkuat oleh kelas menengah yang kuat. Perekonomian nasional juga masih tumbuh stabil di ekuilibrium baru 5% ke atas yang ditandai mobilitas penduduk yang tinggi.
Semua data tersebut membuat ketergantungan masyarakat perkotaan dan suburban makin tinggi akan Gojek sebagai moda transportasi. Gojek menjadi ikon mobilitas orang dan barang yang cepat, aman, dan murah. “Di sinilah investor tertarik untuk membenamkan modalnya ke Gojek. Jadi kunci sukses Gojek karena mampu membaca dan menerjemahkan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kiryanto kemarin.
Menurut brand activist Arto Soebiantoro, saat ini Gojek memiliki keunggulan karena banyak model bisnis dan ide baru yang terus dikembangkan. Hal ini juga yang diyakini sebagai daya tarik untuk investor terus berdatangan menanamkan modalnya. “Kedua faktor tersebut menjadi penopang Gojek dalam mengeksekusi semua potensi yang ada. Meskipun belum tentu semuanya berhasil,” ujar Arto kemarin. (Hafid Fuad)
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra dalam pendanaan seri F menunjukkan kepercayaan kepada Gojek sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerja sama dalam menciptakan sinergi dengan bisnis automotif Astra.
“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa,” ujar Prijono kemarin di Jakarta.
Saat ini Indonesia tercatat memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital paling pesat di Asia Tenggara. Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 49% pada periode 2015-2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD100 miliar pada 2025 dari USD27 miliar pada tahun 2018. Kemitraan strategis yang terjalin antara Astra dan Gojek diharapkan dapat memaksimalkan potensi Indonesia untuk terus menjadi pelopor ekonomi digital yang terdepan di kawasan Asia Tenggara.
Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim menandaskan, potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan menggabungkan kekuatan di masing-masing industri. Gabungan kekuatan Astra di bidang automotif dan Gojek di bidang teknologi merupakan langkah untuk memaksimal potensi dimaksud. “Melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujar Nadiem.
Ekonom BNI, Kiryanto, mengatakan, prospek investasi di Gojek ke depan masih menjanjikan. Hal ini mengingat faktor pendukung, yaitu populasi Indonesia yang besar disertai populasi usia produktif yang cukup besar atau 50%. Adapun populasi milenial (gen Y) juga cukup besar atau 40% dari total populasi yang juga diperkuat oleh kelas menengah yang kuat. Perekonomian nasional juga masih tumbuh stabil di ekuilibrium baru 5% ke atas yang ditandai mobilitas penduduk yang tinggi.
Semua data tersebut membuat ketergantungan masyarakat perkotaan dan suburban makin tinggi akan Gojek sebagai moda transportasi. Gojek menjadi ikon mobilitas orang dan barang yang cepat, aman, dan murah. “Di sinilah investor tertarik untuk membenamkan modalnya ke Gojek. Jadi kunci sukses Gojek karena mampu membaca dan menerjemahkan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kiryanto kemarin.
Menurut brand activist Arto Soebiantoro, saat ini Gojek memiliki keunggulan karena banyak model bisnis dan ide baru yang terus dikembangkan. Hal ini juga yang diyakini sebagai daya tarik untuk investor terus berdatangan menanamkan modalnya. “Kedua faktor tersebut menjadi penopang Gojek dalam mengeksekusi semua potensi yang ada. Meskipun belum tentu semuanya berhasil,” ujar Arto kemarin. (Hafid Fuad)
(nfl)