Jokowi: Ekonomi Indonesia Nomor Tiga di Bawah China dan India
A
A
A
TANGERANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan selama periode 4 tahun ini, ekonomi global sedang berada pada posisi yang tidak baik. Pasar komoditas terjadi penurunan sehingga mempengaruhi ekonomi dalam negeri.
Kendati demikian gejolak ekonomi global diklaim tidak berimbas pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi diyakini masih akan tetap terjaga pada kisaran level 5,13%
"Kita wajib bersyukur di tahun 2018, ekonomi kita tumbuh 5,17%. Ini patut kita syukuri karena banyak negara yang tidak bisa mempertahankan growth dan terjun sampai 1,5% dan 2,5%," ujar Jokowi saat sambutan dalam Peresmian & Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Hall 3a ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/3/2019)
Sambung dia menerangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih nomor tiga di bawah India dan China apabila dibandingkan negara-negara Group 20 (G20). Selain itu, Presiden Jokowi menjelaskan, kalau dibandingkan pada 2014 yang berada di angka 8,3% lebih, inflasi Indonesia turun pada angka 3,3% serta 3,02%, 3,61%, kemudian di 2018 di angka 3,13%.
"Kita di negara G20 masih Alhamdullilah posisi nomor tiga di bawah India dan China. Ini patut kita syukurin. Inflasi juga terjaga, artinya pengendalian harga itu bisa dilakukan pada angka yang sangat rendah," jelasnya.
Kendati demikian gejolak ekonomi global diklaim tidak berimbas pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi diyakini masih akan tetap terjaga pada kisaran level 5,13%
"Kita wajib bersyukur di tahun 2018, ekonomi kita tumbuh 5,17%. Ini patut kita syukuri karena banyak negara yang tidak bisa mempertahankan growth dan terjun sampai 1,5% dan 2,5%," ujar Jokowi saat sambutan dalam Peresmian & Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Hall 3a ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/3/2019)
Sambung dia menerangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih nomor tiga di bawah India dan China apabila dibandingkan negara-negara Group 20 (G20). Selain itu, Presiden Jokowi menjelaskan, kalau dibandingkan pada 2014 yang berada di angka 8,3% lebih, inflasi Indonesia turun pada angka 3,3% serta 3,02%, 3,61%, kemudian di 2018 di angka 3,13%.
"Kita di negara G20 masih Alhamdullilah posisi nomor tiga di bawah India dan China. Ini patut kita syukurin. Inflasi juga terjaga, artinya pengendalian harga itu bisa dilakukan pada angka yang sangat rendah," jelasnya.
(akr)