AS Menolak Setop Operasional Pesawat Boeing 737 Max
A
A
A
NEW YORK - Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menolak untuk menghentikan operasional serta menangguhkan semua penerbangan dengan pesawat Boeing 737 Max, meskipun ada tekanan dari para senator dan serikat pekerja. FAA mengatakan review menunjukkan "tidak ada masalah kinerja sistemik" sehingga tidak ada dasar untuk mengkandangkan pesawat Boeing 737 Max.
Seperti diketahui gelombang boikot terhadap pesawat Boeing 737 Max terus terjadi, setelah sebuah pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada hari Minggu hingga menewaskan semua orang di dalamnya yang berjumlah 157. Penolakan memakai pesawat Boeing 737 Max di wilayah udara mereka telah dilakukan beberapa negera yakni Inggris, China, Uni Eropa, Australia, Singapura maupun Indonesia.
Senator Ted Cruz dari Partai Republik yang mengepalai sebuah subkomite di bidang penerbangan dan ruang angkasa, mengatakan "Saya percaya akan bijaksana bagi AS jika untuk sementara menangguhkan operasional pesawat 737 Max sampai FAA mengkonfirmasi keselamatan pesawat ini dan penumpang mereka."
Sementara Senator dari Partai Demokrat Edward Markey dan Richard Blumenthal telah menulis surat kepada FAA - yang mereka sebut sebagai "polisi keselamatan penerbangan kami" berisikan permintaan Boeing 737 Max harus dihentikan sampai agen dapat secara meyakinkan menentukan bahwa pesawat dapat dioperasikan dengan aman.
Selanjutnya Elizabeth Warren yang juga dari Demokrat mengutarakan, bahwa FAA harus mengikuti jejak negara lain "secepatnya" dan "mengeluarkan pesawat-pesawat ini dari langit". Sedangkan Senator Partai Republik Mitt Romney mengatakan: "Melihat kehati-hatian yang sangat besar bagi publik yang memakai jasa penerbangan, FAA harus menghentikan 737 Max 8 sampai kita menyelidiki penyebab kecelakaan baru-baru ini dan memastikan kelaikan pesawat."
Namun FAA mengatakan bahwa otoritas penerbangan sipil lainnya belum "memberikan data kepada kami yang menuntut tindakan". Boeing sendiri telah mengkonfirmasi bahwa selama beberapa bulan terakhir ini telah mengembangkan "peningkatan perangkat lunak untuk kontrol penerbangan" bagi pesawat, namun dengan yakni mereka mengatakan semuanya aman untuk terbang.
Peringatan
Peringatan juga datang dari para pekerja maskapai yang menginginkan FAA untuk mengkandangkan Boeing 737 Max. Perhimpunan Pramugari Penerbangan-CWA mengatakan pihaknya menyerukan FAA agar untuk sementara menghentikan armada 737 MAX di AS sebagai pencegahan.
"AS memiliki sistem penerbangan teraman di dunia, tetapi orang Amerika mencari kepemimpinan di masa ketidakpastian ini. FAA harus bertindak tegas untuk mengembalikan kepercayaan publik pada sistem," ujar Presiden CWA Sara Nelson seperti dilansir BBC.
Asosiasi Pilot mengatakan kepada anggotanya "Penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa jika Anda merasa tidak aman untuk menggunakan 737 Max, Anda tidak akan dipaksa untuk menerbangkannya."
Southwest Airlines dan American Airlines, yang merupakan operator utama Boeing 737 Max sejauh ini terus menggunakan pesawat. Meski Southwest Airlines menawarkan penumpang yang dijadwalkan terbang dengan salah satu pesawat Boeing , kesempatan untuk mengubah pemesanan mereka. American Airlines mengatakan "kebijakan standar untuk perubahan masih berlaku".
Seperti diketahui gelombang boikot terhadap pesawat Boeing 737 Max terus terjadi, setelah sebuah pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada hari Minggu hingga menewaskan semua orang di dalamnya yang berjumlah 157. Penolakan memakai pesawat Boeing 737 Max di wilayah udara mereka telah dilakukan beberapa negera yakni Inggris, China, Uni Eropa, Australia, Singapura maupun Indonesia.
Senator Ted Cruz dari Partai Republik yang mengepalai sebuah subkomite di bidang penerbangan dan ruang angkasa, mengatakan "Saya percaya akan bijaksana bagi AS jika untuk sementara menangguhkan operasional pesawat 737 Max sampai FAA mengkonfirmasi keselamatan pesawat ini dan penumpang mereka."
Sementara Senator dari Partai Demokrat Edward Markey dan Richard Blumenthal telah menulis surat kepada FAA - yang mereka sebut sebagai "polisi keselamatan penerbangan kami" berisikan permintaan Boeing 737 Max harus dihentikan sampai agen dapat secara meyakinkan menentukan bahwa pesawat dapat dioperasikan dengan aman.
Selanjutnya Elizabeth Warren yang juga dari Demokrat mengutarakan, bahwa FAA harus mengikuti jejak negara lain "secepatnya" dan "mengeluarkan pesawat-pesawat ini dari langit". Sedangkan Senator Partai Republik Mitt Romney mengatakan: "Melihat kehati-hatian yang sangat besar bagi publik yang memakai jasa penerbangan, FAA harus menghentikan 737 Max 8 sampai kita menyelidiki penyebab kecelakaan baru-baru ini dan memastikan kelaikan pesawat."
Namun FAA mengatakan bahwa otoritas penerbangan sipil lainnya belum "memberikan data kepada kami yang menuntut tindakan". Boeing sendiri telah mengkonfirmasi bahwa selama beberapa bulan terakhir ini telah mengembangkan "peningkatan perangkat lunak untuk kontrol penerbangan" bagi pesawat, namun dengan yakni mereka mengatakan semuanya aman untuk terbang.
Peringatan
Peringatan juga datang dari para pekerja maskapai yang menginginkan FAA untuk mengkandangkan Boeing 737 Max. Perhimpunan Pramugari Penerbangan-CWA mengatakan pihaknya menyerukan FAA agar untuk sementara menghentikan armada 737 MAX di AS sebagai pencegahan.
"AS memiliki sistem penerbangan teraman di dunia, tetapi orang Amerika mencari kepemimpinan di masa ketidakpastian ini. FAA harus bertindak tegas untuk mengembalikan kepercayaan publik pada sistem," ujar Presiden CWA Sara Nelson seperti dilansir BBC.
Asosiasi Pilot mengatakan kepada anggotanya "Penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa jika Anda merasa tidak aman untuk menggunakan 737 Max, Anda tidak akan dipaksa untuk menerbangkannya."
Southwest Airlines dan American Airlines, yang merupakan operator utama Boeing 737 Max sejauh ini terus menggunakan pesawat. Meski Southwest Airlines menawarkan penumpang yang dijadwalkan terbang dengan salah satu pesawat Boeing , kesempatan untuk mengubah pemesanan mereka. American Airlines mengatakan "kebijakan standar untuk perubahan masih berlaku".
(akr)