Miliarder India Sumbang Rp107 Triliun untuk Amal

Sabtu, 16 Maret 2019 - 08:35 WIB
Miliarder India Sumbang Rp107 Triliun untuk Amal
Miliarder India Sumbang Rp107 Triliun untuk Amal
A A A
NEW DELHI - Pria terkaya kedua di India Azim Hashim Premji menyumbangkan USD7,5 miliar (Rp107 triliun) untuk yayasan amal miliknya.

Donasi ini diperkirakan yang terbesar di India untuk sumbangan oleh satu orang. Premji yang chairman Wipro Limited (WIT) itu menyerahkan donasi berupa saham di perusahaan teknologinya ke Azim Premji Foundation.

“Pengusaha itu telah mendonasikan total USD21 miliar ke yayasannya Azim Premji Foundation selama beberapa tahun, termasuk 67% saham Wipro,” ungkap pernyataan yayasan tersebut seperti dilansir CNN.

Premji, 73, memiliki kekayaan lebih dari USD18 miliar menurut Indeks Miliarder Bloomberg. Dia warga India pertama yang menandatangani The Giving Pledge, kampanye yang diawali Warren Buffett bersama dengan Bill dan Melinda Gates untuk mendorong para miliarder di berbagai penjuru dunia menyerahkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.

Premji setuju menyerahkan sedikitnya setengah kekayaannya untuk amal dengan menandatangani The Giving Pledge pada 2013. Dia memulai dengan donasi USD2,2 miliar untuk Azim Premji Foundation yang fokus pada pendidikan di India.

Menurut laporan filantropi India tahun ini oleh firma konsultan Bain & Company dan dana filantropi Dasra, sumbang an Premji ini termasuk 80% donasi besar dari individu terkaya India pada tahun fiskal 2018. “Individu di India menyumbang sekitar USD6,2 miliar setiap tahun,” ungkap laporan itu.

Wipro didirikan oleh ayah Premji pada 1945 sebagai manufaktur minyak sayur dan berubah menjadi industri teknologi pada 1980-an di bawah kepemimpinan Pre mji. Perusahaan telah tumbuh menjadi salah satu bisnis layanan teknologi informasi terbesar India dengan lebih dari 160.000 pegawai di berbagai penjuru dunia dan lebih dari 1.200 klien dalam berbagai industri mulai dari aero space hingga ritel.

Yayasan Premji fokus pada upaya untuk mendukung pendidikan dan mengelola Universitas Azim Premji di Bangalore. “Donasi terbaru miliarder itu dapat membantu membuka universitas kedua dan mengembangkannya,” ungkap yayasan tersebut.

Premji dikenal sebagai tsar industri teknologi in formasi India. Dia bertanggung jawab membawa Wipro melalui empat dekade di versifikasi dan per tum buhan hingga akhirnya muncul sebagai salah satu pemimpin global dalam industri perangkat lunak.

Pada 2010 dia masuk dalam daftar 20 orang paling berpengaruh di dunia versi Asiaweek . Dia dua kali muncul dalam daftar 10 orang paling berpengaruh versi majalah Time , yaitu pada 2004 dan 2011. Premji memiliki 73% saham Wipro dan memiliki dana ekuitas privat Premji Invest yang mengelola portofolio miliknya sendiri senilai USD2 miliar.

Perusahaan yang kini dipimpin Premji itu dirintis pertama kali oleh ayahnya, Muhammed Hashem Premji, yang mendirikan Western Indian Vegetable Products Ltd pada 1945 di Distrik Jalgaon, Maharashtra. Perusahaan itu membuat minyak goreng dengan merek Sunflower Vanaspati dan sabun cuci bernama 787 yang merupakan produk sampingan dari manufaktur minyak goreng.

Pada 1966, setelah ayahnya meninggal dunia, Azim Premji yang ketika itu berumur 21 tahun kembali ke India dari Universitas Stanford tempat dia belajar engineering. Premji pun memimpin Wipro.

Premji kemudian melakukan diversifikasi perusahaan untuk membuat margarin, perlengkapan mandi berbahan lokal, sabun perawatan rambut, perlengkapan mandi untuk bayi, produk lampu, dan silinder hidrolik. Pada 1980-an, dia menyadari pentingnya bidang tekno logi informasi dan mengambil alih kekosongan yang ditinggalkan IBM karena diusir dari India.

Dia pun mengubah nama perusahaannya menjadi Wipro. Sejak itu Wipro memasuki sektor teknologi tinggi dengan memproduksi komputer mini yang berkolaborasi teknis dengan perusahaan Amerika Serikat, Sentinel Computer Corporation. Dengan kolaborasi itu Premji mengubah fokus perusahaannya dari sabun menjadi software.

Pria yang lahir di Bombay itu berasal dari keluarga muslim keturunan Kutch, Gujarat. Ayahnya terkenal sebagai pengusaha dan dipanggil sebagai Raja Beras Burma. Setelah pemisahan antara India dan Pakistan, Muhammed Hashem Premji diminta pindah ke Pakistan, tapi dia menolak dan memilih tetap tinggal di India. (Syarifuddin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5206 seconds (0.1#10.140)