Barra: Waktu Bukan Teman Kami

Selasa, 19 Maret 2019 - 15:05 WIB
Barra: Waktu Bukan Teman...
Barra: Waktu Bukan Teman Kami
A A A
MARY Teresa Barra memutuskan untuk menutup pabrik General Motors (GM) setelah menganalisis kebutuhan bisnis perusahaan. Menurutnya, GM harus memosisikan diri untuk masa depan dalam industri yang terus bergeser. B

agi Barra, lebih baik melakukan penyesuaian sekarang ketika ekonomi dan perusahaan sehat daripada melakukannya dalam pergolakan krisis keuangan seperti yang biasanya dilakukan sebagian besar pembuat mobil, termasuk GM, biasanya.

“Saya selamanya berterima kasih atas bantuan yang kami terima pada 2009 dan salah satu tanggung jawab utama saya adalah memastikan hal itu tidak pernah terjadi lagi,” kata Barra.

PHK memang memilukan bagi para pekerja. Namun, nyatanya hampir semua karyawan pabrik yang tidak memenuhi syarat untuk pensiun telah menemukan pekerjaan di pabrik GM lainnya, meskipun beberapa harus relokasi.

Bahkan, karyawan yang digaji, yang tidak memiliki perlindungan serikat, lebih mudah menemukan pekerjaan lain ketika pasar tenaga kerja kuat dan banyak pekerjaan. Dari perspektif Barra, dia melihat ke mana arah industri dan memastikan GM tidak akan ketinggalan.

“Lima tahun lalu, saya berharap akan melihat lebih banyak perubahan dalam industri automotif dalam lima tahun ke depan daripada yang kita miliki dalam 50 tahun terakhir,” kata Barra. “Hari ini kita melihat perubahan dan transformasi semakin cepat,” ujarnya.

Hal yang perlu diingat tentang Barra adalah dia terobsesi dengan kecepatan. Barra terobsesi dengan kecepatan tindakan, seberapa cepat dia menemukan solusi yang tepat dan mewujudkannya.

“Berinovasi sekarang” adalah salah satu mantranya, karena baginya risiko terbesar adalah tidak adanya tindakan. “Waktu bukanlah teman kami,” ungkapnya. Barra menciptakan suasana di GM, di mana tidak ada yang takut untuk berbicara, dan ketika mereka melakukannya, mereka akan didengar.

Dia menyederhanakan banyak hal, menghilangkan aturan yang rumit. Dia tidak terlalu menganalisis dan menunggu setiap titik data sebelum bertindak, menyadari bahwa pemikiran hebat yang tidak ditindaklanjuti sama baiknya dengan tidak berpikir sama sekali. “Jika kita mendapatkan 80% dari apa yang perlu diketahui, kita mungkin berada di arah yang benar,” kata orang yang akrab dengan gaya manajemen Barra.

“Ketika informasi datang, perubahan bisa menyusul,” ucapnya. Orang-orang yang mengenal Barra menggambarkannya sebagai orang yang tidak kenal takut ketika harus menggali, menemukan masalah, dan memperbaikinya. Dia tidak peduli dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya. (Danang)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0531 seconds (0.1#10.140)