Pegawai Jadi Korban Perampokan, Mandiri Minta Grab Selektif Pilih Mitra

JAKARTA - Manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meminta manajemen perusahaan penyedia jasa transportasi online, Grab, lebih selektif di dalam memilih mitra pengemudi (driver). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kembali terjadinya kasus perampokan yang menimpa pegawai perusahaan akhir pekan lalu.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Grab terkait kejadian ini," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Terkait kondisi sejawatnya yang menjadi korban, Rohan mengatakan, pascaoperasi, kondisinya sudah mulai membaik. Meski begitu, jelas dia, korban masih harus mendapatkan perawatan yang intensif untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya. "Saat ini masih dalam proses pemulihan baik secara kondisi fisik maupun mental karena mengalami trauma," imbuhnya.

(Baca Juga: Perampok Sadis, Wajah Penumpang Taksi Online Disayat)

Rohan pun juga berharap ke depannya pegawai Bank Mandiri meningkatkan kehati-hatian dalam menggunakan taksi online. "Sebenarnya ini tidak diharapkan oleh semua pihak baik dari taksi online-nya sendiri maupun pengguna. Tapi Kami berharap ke depan pegawai harus lebih berhati-hati," cetus Rohan.

Sebagai informasi, kasus perampokan sadis ini bermula saat korban berinisial G memesan layanan taksi online Grab pada Sabtu Malam (16/3) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dengan tujuan Jatisampurna, Bekasi.Saat masuk Tol, pelaku berinisial NZ mengeluarkan pisau cutter yang sudah dipersiapkan, dan menusuk paha pengguna.

Tak berhenti sampai di situ, NZ juga menyayat wajah korban dengan bentuk huruf Z lantaran sang korban tidak mau menyerahkan tas berisi dompet dan kartu ATM. Dengan luka sayatan di muka korban pun sempat dipaksa untuk mengambil uang di ATM.