Intiland Gelar Topping Off Kondominium The Rosebay Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Pengembang properti nasional PT Intiland Development Tbk menggelar prosesi penutupan atap (topping off) hunian vertikal eksklusif The Rosebay. Prosesi ini dilakukan oleh jajaran manajemen perseroan, pada Rabu (20/3/2019) di Surabaya.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer lntiland Sinarto Dharmawan menjelaskan, prosesi topping off ini menjadi tahapan penting proses penyelesaian pembangunan proyek The Rosebay. Perseroan akan masuk pada tahapan penyelesaian fasad bangunan dan interior keseluruhan proyek hunian vertikal ini.
"Topping off The Rosebay melengkapi pencapaian dan prestasi penting bagi kami. Dalam setahun terakhir kami berhasil melakukan tiga topping off proyek, mulai dari Spazio Tower, Graha Golf, dan The Rosebay," kata Sinarto.
Menurut Sinarto, pengembangan The Rosebay menjadi salah satu langkah strategi perseroan untuk pengembangan di Kota Surabaya. Perseroan berkomitmen terus melakukan terobosan-terobosan baru di bidang properti untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin modern ke depannya.
"The Rosebay menjadi salah satu hunian vertikal yang ditunggu oleh para konsumen dan menjadi salah satu pengembangan terbaru di kawasan hunian Graha Famili, Surabaya. Kami menargetkan proses pembangunan selesai tahun ini dan bisa langsung proses serah terima," ujarnya
The Rosebay merupakan pengembangan proyek hunian berkonsep low rise residential terbaru dari Intiland di wilayah Surabaya. Proyek hunian yang diluncurkan 2016 ini terdiri dari tujuh blok hunian dengan ketinggian bervariasi mulai dari empat hingga delapan lantai.
Perbedaan ketinggian ini memberikan pemandangan lanskap yang indah dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, lokasinya yang terletak tak jauh dari padang golf menawarkan panorama yang indah dan menjadi daya tarik bagi konsumen.
Menurut Sinarto, konsep pengembangan The Rosebay melengkapi rencana pengembangan Graha Famili sebagai sebuah pengembangan kawasan terpadu yang prestisius. Selain menyasar segmen menengah ke atas. kawasan ini dilengkapi beragam fasilitas gaya hidup, bisnis, leisure, kulinari, hingga kesehatan.
Menempati lahan seluas 1 hektare, The Rosebay mendapat sambutan sangat baik dari konsumen. Dari total sebanyak 229 unit hunian, perseroan hanya memasarkan sebanyak 177 unit, di mana sebanyak 115 unit telah terjual. Sejak diluncurkan 2016. saat ini harga unit The Rosebay dipasarkan mulai Rp2,3 miliar.
The Rosebay menawarkan dua tipe unit hunian yaitu dua kamar tidur dan tiga kamar tidur dengan luas bangunan mulai dari 73 meter persegi hingga 143 meter persegi. Masing-masing unit menawarkan kelebihan dan keunggulan dengan pilihan pemandangan padang golf dan taman yang lapang.
The Rosebay dinilai cocok bagi mereka yang ingin bertempat tinggal di sebuah kondominium yang tidak tedalu tinggi dan memiliki nuansa lingkungan yang asri serta memiliki konsep desain bangunan hijau.
Konsep ini diwujudkan ke dalam seluruh aspek desain dan arsitektur seperti pada fasad bangunan, area drop off, serta ditunjang dengan adanya koridor terbuka untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.
"Selain dibangun dengan konsep pengembangannya yang baik dan low density, lokasinya yang sangat strategis menjadi keunggulan utama dari hunian ini. Lokasi strategis, kemudahan akses, serta punya tingkat kepadatan hunian yang rendah memberikan arti kemewahan bagi penghuninya," kata Sinarto.
The Rosebay juga menyediakan beragam fasilitas pendukung antara lain kolam renang, barbeque pit, jogging track, serta gym, sistem keamanan 24 jam, serta voice comm system.
Sinarto mengakui tantangan di pasar properti. khususnya di Kota Surabaya cukup berat beberapa tahun terakhir. Namun demikian, manajemen Intiland optimis pasar properti di Surabaya akan kembali membaik, terutama permintaan terhadap produk-produk berkualitas.
Perseroan akan tetap fokus pada upaya meningkatkan kualitas produk-produk yang dikembangkan. Perseroan yakin pasar properti ke depan akan berangsur-angsur membaik. Pengembangan segmen mixed-use and high rise masih terus menjadi salah satu strategi utama perseroan. Pengembangan di segmen ini dapat menjadi solusi atas keterbatasan dan makin mahalnya harga lahan, serta menjadi iawaban kebutuhan masyarakat urban yang semakin dinamis.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer lntiland Sinarto Dharmawan menjelaskan, prosesi topping off ini menjadi tahapan penting proses penyelesaian pembangunan proyek The Rosebay. Perseroan akan masuk pada tahapan penyelesaian fasad bangunan dan interior keseluruhan proyek hunian vertikal ini.
"Topping off The Rosebay melengkapi pencapaian dan prestasi penting bagi kami. Dalam setahun terakhir kami berhasil melakukan tiga topping off proyek, mulai dari Spazio Tower, Graha Golf, dan The Rosebay," kata Sinarto.
Menurut Sinarto, pengembangan The Rosebay menjadi salah satu langkah strategi perseroan untuk pengembangan di Kota Surabaya. Perseroan berkomitmen terus melakukan terobosan-terobosan baru di bidang properti untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin modern ke depannya.
"The Rosebay menjadi salah satu hunian vertikal yang ditunggu oleh para konsumen dan menjadi salah satu pengembangan terbaru di kawasan hunian Graha Famili, Surabaya. Kami menargetkan proses pembangunan selesai tahun ini dan bisa langsung proses serah terima," ujarnya
The Rosebay merupakan pengembangan proyek hunian berkonsep low rise residential terbaru dari Intiland di wilayah Surabaya. Proyek hunian yang diluncurkan 2016 ini terdiri dari tujuh blok hunian dengan ketinggian bervariasi mulai dari empat hingga delapan lantai.
Perbedaan ketinggian ini memberikan pemandangan lanskap yang indah dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, lokasinya yang terletak tak jauh dari padang golf menawarkan panorama yang indah dan menjadi daya tarik bagi konsumen.
Menurut Sinarto, konsep pengembangan The Rosebay melengkapi rencana pengembangan Graha Famili sebagai sebuah pengembangan kawasan terpadu yang prestisius. Selain menyasar segmen menengah ke atas. kawasan ini dilengkapi beragam fasilitas gaya hidup, bisnis, leisure, kulinari, hingga kesehatan.
Menempati lahan seluas 1 hektare, The Rosebay mendapat sambutan sangat baik dari konsumen. Dari total sebanyak 229 unit hunian, perseroan hanya memasarkan sebanyak 177 unit, di mana sebanyak 115 unit telah terjual. Sejak diluncurkan 2016. saat ini harga unit The Rosebay dipasarkan mulai Rp2,3 miliar.
The Rosebay menawarkan dua tipe unit hunian yaitu dua kamar tidur dan tiga kamar tidur dengan luas bangunan mulai dari 73 meter persegi hingga 143 meter persegi. Masing-masing unit menawarkan kelebihan dan keunggulan dengan pilihan pemandangan padang golf dan taman yang lapang.
The Rosebay dinilai cocok bagi mereka yang ingin bertempat tinggal di sebuah kondominium yang tidak tedalu tinggi dan memiliki nuansa lingkungan yang asri serta memiliki konsep desain bangunan hijau.
Konsep ini diwujudkan ke dalam seluruh aspek desain dan arsitektur seperti pada fasad bangunan, area drop off, serta ditunjang dengan adanya koridor terbuka untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.
"Selain dibangun dengan konsep pengembangannya yang baik dan low density, lokasinya yang sangat strategis menjadi keunggulan utama dari hunian ini. Lokasi strategis, kemudahan akses, serta punya tingkat kepadatan hunian yang rendah memberikan arti kemewahan bagi penghuninya," kata Sinarto.
The Rosebay juga menyediakan beragam fasilitas pendukung antara lain kolam renang, barbeque pit, jogging track, serta gym, sistem keamanan 24 jam, serta voice comm system.
Sinarto mengakui tantangan di pasar properti. khususnya di Kota Surabaya cukup berat beberapa tahun terakhir. Namun demikian, manajemen Intiland optimis pasar properti di Surabaya akan kembali membaik, terutama permintaan terhadap produk-produk berkualitas.
Perseroan akan tetap fokus pada upaya meningkatkan kualitas produk-produk yang dikembangkan. Perseroan yakin pasar properti ke depan akan berangsur-angsur membaik. Pengembangan segmen mixed-use and high rise masih terus menjadi salah satu strategi utama perseroan. Pengembangan di segmen ini dapat menjadi solusi atas keterbatasan dan makin mahalnya harga lahan, serta menjadi iawaban kebutuhan masyarakat urban yang semakin dinamis.
(fjo)