Riset UI: GoJek Sumbang Rp44,2 Triliun ke Ekonomi Nasional

JAKARTA - Salah satu startup unicorn Indonesia, GoJek, lewat sejumlah layanannya, disebut sudah berkontribusi sebesar Rp44,2 triliun bagi perekonomian Indonesia sepanjang 2018 lalu. Jumlah itu meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya.

Hal ini diungkap dalam riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).

Menurut Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Paksi Walandouw, sumbangan GoJek yang paling besar berasal dari layanan antar makanan Go-Food.

Kontribusi mitra UMKM Go-Food tahun lalu naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi dari Go-Food mencapai angka Rp18 triliun selama tahun kemarin.

Menurut Paksi, angka kontribusi tersebut dihitung dari selisih pendapatan mitra (driver) sebelum dan setelah bergabung dengan GoJek.

"Kami melakukan penelitian ini untuk melihat dampak perkembangan teknologi terhadap perekonomian, khususnya GoJek. Kontribusi ini juga menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat ekonomi digital," ujarnya saat pemaparan hasil riset di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Lebih rinci, ia menyebutkan kontribusi GoJek bagi perekonomian negara berasal dari mitra pengemudi Go-Ride sebesar Rp16,5 triliun, mitra pengemudi Go-Car Rp8,5 triliun, mitra UMKM Go-Food kontribusinya Rp18 triliun, dan mitra Go-Life Rp1,2 triliun.

Riset ini dilakukan tersebar di beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Palembang. Khusus untuk tiga kota terakhir tidak termasuk Go-Life.

Dengan menggunakan metode kuantitatif dan melakukan wawancara dengan 6,732 mitra GoJek yang dijadikan responden. Lebih rinci, jumlah responden yang diwawancara sebanyak 3.886 orang untuk mitra Go-Ride, 1.010 responden mitra Go-Car, 1.000 responden dari UMKM Go-Food dan 836 responden dari Go-Life.