KNKT: Hasil Investigasi Boeing 737 MAX Selesai September
A
A
A
JAKARTA - Kecelakaan pesawat Ethiopian Air ET302 dan Lion Air JT610, membuat beberapa negara mengandangkan maskapai mereka yang menggunakan Boeing 737-8 (MAX). Bahkan, Indonesia telah mengirimkan tim dari Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengikuti perkembangan investigasi Boeing.
Dalam kunjungan investigasi itu, dilakukan rekonstruksi penerbangan JT610 menggunakan engineering simulator dan diskusi terkait system pesawat B737-8 (MAX). KNKT juga telah berdiskusi dengan Boeing dan FAA terkait design system MCAS (Manuvering Characteristic Augmentation System) dan approval yang diberikan oleh FAA.
"Seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada final report yang akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019," ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Menurut dia, kecelakaan yang terjadi di Ethiopia (ET302) pada 10 Maret 2019, disebutkan di media ada kesamaan dengan kecelakaan JT610. KNKT pun telah mengajukan penawaran kerjasama investigasi dengan otoritas Ethiopia.
"Kerjasama ini ditujukan untuk keperluan bersama dan saling melengkapi data kecelakaan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penerbangan," katanya.
Sesuai dengan data yang dimiliki KNKT saat ini, maka pihaknya tidak dapat memberikan komentar tentang ada atau tidaknya kemiripan antara kecelakaan ET302 dengan JT610.
"Jika nantinya ada perkembangan lain dan KNKT dapat diberikan data kecelakaan ET302, tentu kami akan mengkaji dan menganalisa secara mendalam untuk melengkapi data di kecelakaan Lion JT610," jelasnya.
Dalam kunjungan investigasi itu, dilakukan rekonstruksi penerbangan JT610 menggunakan engineering simulator dan diskusi terkait system pesawat B737-8 (MAX). KNKT juga telah berdiskusi dengan Boeing dan FAA terkait design system MCAS (Manuvering Characteristic Augmentation System) dan approval yang diberikan oleh FAA.
"Seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada final report yang akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019," ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Menurut dia, kecelakaan yang terjadi di Ethiopia (ET302) pada 10 Maret 2019, disebutkan di media ada kesamaan dengan kecelakaan JT610. KNKT pun telah mengajukan penawaran kerjasama investigasi dengan otoritas Ethiopia.
"Kerjasama ini ditujukan untuk keperluan bersama dan saling melengkapi data kecelakaan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penerbangan," katanya.
Sesuai dengan data yang dimiliki KNKT saat ini, maka pihaknya tidak dapat memberikan komentar tentang ada atau tidaknya kemiripan antara kecelakaan ET302 dengan JT610.
"Jika nantinya ada perkembangan lain dan KNKT dapat diberikan data kecelakaan ET302, tentu kami akan mengkaji dan menganalisa secara mendalam untuk melengkapi data di kecelakaan Lion JT610," jelasnya.
(ven)