IHSG Terus Berlari, Bursa Asia Dibuka Bervariasi
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlari melanjutkan penguatan sebesar 9,08 poin atau 0,14% menjadi 6.510,85, pada pembukaan dagang Jumat (22/3/2019). Kamis kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 19,07 poin atau 0,29% ke level 6.501,78.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan penguatan IHSG karena Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6%, untuk menjaga ketertarikan investor dalam menanamkan modalnya. Juga ditunjang harga komoditas yang stabil.
Mayoritas indeks sektoral terpantau menguat, dengan aneka industri +0,65% dan perkebunan +0,59%. Hanya dua yang melemah, industri dasar -0,29% dan pertambangan -0,14%.
Dari 450 saham yang diperdagangkan, 181 menguat, 169 tetap, dan 100 melemah. Nilai transaksi saham Rp1,88 triliun dari 4,85 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp112,70 miliar, dimana aksi beli asing Ro594,59 miliar dan aksi jual asing Rp481,88 miliar.
Peningkatan IHSG Jumat pagi ini juga didorong oleh kenaikan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII) dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,41% jadi Rp49.425 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 1,26% ke Rp4.030, ASII naik 0,34% ke Rp7.275, dan HMSP naik 0,53% jadi Rp3.780 per saham.
Sementara itu, pasar saham Asia diperdagangkan bervariasi pada Jumat pagi, karena investor bergulat dengan konsekuensi dari tetapnya suku bunga The Fed. Melansir CNBC, hal ini membuat pasar saham China menurun. Indeks Shanghai turun lebih 0,1%, Shenzhen tergelincir 0,16%, namun Hang Seng Hong Kong naik 0,49% berkat kenaikan saham Tencent sebesar 1%.
Indeks Nikkei 225 Kepang diperdagangkan lebih rendah karena saham Fast Retailing, induks jaringan fashion Uniqlo, turun sebesar 0,8%. Indeks Topix dibuka mendatar.
Di Korea Selatan, Kospi naik 0,14% berkat kenaikan saham Samsung Electronics dan SK Hynix sebesar 1%. ASX 200 Australia naik 0,88% karena semua indeks sektoral berada di wilayah positif.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan penguatan IHSG karena Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6%, untuk menjaga ketertarikan investor dalam menanamkan modalnya. Juga ditunjang harga komoditas yang stabil.
Mayoritas indeks sektoral terpantau menguat, dengan aneka industri +0,65% dan perkebunan +0,59%. Hanya dua yang melemah, industri dasar -0,29% dan pertambangan -0,14%.
Dari 450 saham yang diperdagangkan, 181 menguat, 169 tetap, dan 100 melemah. Nilai transaksi saham Rp1,88 triliun dari 4,85 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp112,70 miliar, dimana aksi beli asing Ro594,59 miliar dan aksi jual asing Rp481,88 miliar.
Peningkatan IHSG Jumat pagi ini juga didorong oleh kenaikan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII) dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,41% jadi Rp49.425 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 1,26% ke Rp4.030, ASII naik 0,34% ke Rp7.275, dan HMSP naik 0,53% jadi Rp3.780 per saham.
Sementara itu, pasar saham Asia diperdagangkan bervariasi pada Jumat pagi, karena investor bergulat dengan konsekuensi dari tetapnya suku bunga The Fed. Melansir CNBC, hal ini membuat pasar saham China menurun. Indeks Shanghai turun lebih 0,1%, Shenzhen tergelincir 0,16%, namun Hang Seng Hong Kong naik 0,49% berkat kenaikan saham Tencent sebesar 1%.
Indeks Nikkei 225 Kepang diperdagangkan lebih rendah karena saham Fast Retailing, induks jaringan fashion Uniqlo, turun sebesar 0,8%. Indeks Topix dibuka mendatar.
Di Korea Selatan, Kospi naik 0,14% berkat kenaikan saham Samsung Electronics dan SK Hynix sebesar 1%. ASX 200 Australia naik 0,88% karena semua indeks sektoral berada di wilayah positif.
(ven)