Bank Mandiri Targetkan Penyaluran KUR Rp25 Triliun Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) pada tahun ini menargetkan dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp25 triliun, dimana Rp15 triliun akan disalurkan kepada sektor produksi. Hingga akhir Februari 2019 mencatat pencairan ke sektor produksi mencapai Rp1,62 triliun, atau 51,04% dari total KUR yang telah disalurkan pada Januari-Februari 2019 sebesar Rp3,18 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 40.733 pelaku usaha.
Dari nilai kredit produksi tersebut, sektor pertanian memperoleh KUR sebesar Rp523,04 miliar, perikanan sebesar Rp4,85 Miliar, industri pengolahan Rp109,19 miliar dan sektor jasa produksi sebanyak Rp986,61 miliar.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, perseroan juga telah menyalurkan KUR sektor perikanan pada Januari- Februari 2019 sebesar Rp1,625 miliar kepada 25 rekening milik nelayan tangkap dan nelayan budidaya di Demak, Jawa Tengah. Adapun kredit perikanan yang disalurkan Bank Mandiri di Jawa Tengah pada periode yang sama mencapai Rp34,4 miliar kepada 643 debitur.
"Kami berharap pembiayaan ini dapat menunjukkan komitmen perseroan kepada sektor perikanan nasional, terutama kepada para nelayan. Semoga dukungan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan," kata Donsuwan dalam siaran pers, Minggu (24/3/2019).
Sektor perikanan sendiri merupakan salah satu sektor produksi yang menjadi fokus pemerintah dalam penyaluran KUR. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan kepada bank-bank penyalur KUR termasuk Bank Mandiri untuk menyalurkan KUR ke sektor produksi dengan proporsi minimal sebesar 60% dari total penyaluran KUR.
Angka proporsi penyaluran KUR sektor produksi tersebut naik dari tahun lalu yang sebesar minimal 50% sekarang menjadi minimal 60%. Menurut dia, pola penyaluran KUR Perikanan Rakyat yang selama ini sudah dijalankan oleh Mandiri menggunakan pola/skema kerja sama dengan offtaker yang menjamin pembelian atas hasil tangkapan maupun budidaya dari para nelayan sehingga menjamin pembayaran atas fasilitas KUR yang diterima oleh para nelayan.
"Kami bersyukur karena pola pembinaan seperti sudah memberikan hasil yang baik, misalnya melalui kerja sama dengan nelayan binaan di daerah Kab. Cirebon, Kab. Pamekasan, Kab. Bangkalan, Kab. Gresik dan daerah Muaragembong Kab. Bekasi," ungkap dia.
Ke depan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR ini dengan memperkuat kerja sama dengan perusahaan off-taker di sektor perikanan yang bukan hanya debitur/nasabah segmen corporate banking, namun juga yang bukan debitur/nasabah Bank Mandiri, untuk menjadi pendamping ataupun penjamin pembelian melalui pola aliansi atau pola kluster.
Dari nilai kredit produksi tersebut, sektor pertanian memperoleh KUR sebesar Rp523,04 miliar, perikanan sebesar Rp4,85 Miliar, industri pengolahan Rp109,19 miliar dan sektor jasa produksi sebanyak Rp986,61 miliar.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, perseroan juga telah menyalurkan KUR sektor perikanan pada Januari- Februari 2019 sebesar Rp1,625 miliar kepada 25 rekening milik nelayan tangkap dan nelayan budidaya di Demak, Jawa Tengah. Adapun kredit perikanan yang disalurkan Bank Mandiri di Jawa Tengah pada periode yang sama mencapai Rp34,4 miliar kepada 643 debitur.
"Kami berharap pembiayaan ini dapat menunjukkan komitmen perseroan kepada sektor perikanan nasional, terutama kepada para nelayan. Semoga dukungan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan," kata Donsuwan dalam siaran pers, Minggu (24/3/2019).
Sektor perikanan sendiri merupakan salah satu sektor produksi yang menjadi fokus pemerintah dalam penyaluran KUR. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan kepada bank-bank penyalur KUR termasuk Bank Mandiri untuk menyalurkan KUR ke sektor produksi dengan proporsi minimal sebesar 60% dari total penyaluran KUR.
Angka proporsi penyaluran KUR sektor produksi tersebut naik dari tahun lalu yang sebesar minimal 50% sekarang menjadi minimal 60%. Menurut dia, pola penyaluran KUR Perikanan Rakyat yang selama ini sudah dijalankan oleh Mandiri menggunakan pola/skema kerja sama dengan offtaker yang menjamin pembelian atas hasil tangkapan maupun budidaya dari para nelayan sehingga menjamin pembayaran atas fasilitas KUR yang diterima oleh para nelayan.
"Kami bersyukur karena pola pembinaan seperti sudah memberikan hasil yang baik, misalnya melalui kerja sama dengan nelayan binaan di daerah Kab. Cirebon, Kab. Pamekasan, Kab. Bangkalan, Kab. Gresik dan daerah Muaragembong Kab. Bekasi," ungkap dia.
Ke depan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR ini dengan memperkuat kerja sama dengan perusahaan off-taker di sektor perikanan yang bukan hanya debitur/nasabah segmen corporate banking, namun juga yang bukan debitur/nasabah Bank Mandiri, untuk menjadi pendamping ataupun penjamin pembelian melalui pola aliansi atau pola kluster.
(fjo)