Rugi Bersih Bank Banten Meningkat Jadi Rp100 Miliar

Selasa, 26 Maret 2019 - 00:26 WIB
Rugi Bersih Bank Banten Meningkat Jadi Rp100 Miliar
Rugi Bersih Bank Banten Meningkat Jadi Rp100 Miliar
A A A
SERANG - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mencatat kerugian bersih sebesar Rp100,13 miliar sepanjang 2018, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp76,28 miliar.

Penyebab kerugian tersebut antara lain beban bunga yang meningkat menjadi Rp436,25 miliar pada 2018 dari Rp344,28 pada 2017. Selain itu, pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) turun 26,67% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp135,41 miliar dari sebelumnya Rp186,64 miliar.

Namun, berdasarkan laporan keuangan, bank dengan kode emiten BEKS ini mencatat peningkatan aset. Pertumbuhan total aset Bank Banten meningkat 23,80% secara yoy dari Rp7,66 triliun pada 2017 menjadi Rp9,48 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19,84% yoy menjadi Rp6,66 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,55 triliun. Rasio kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) per Desember 2018 menjadi 82,86%.

Direktur Utama Bank Banten, Fahmi Bagus, menerangkan sejumlah indikator kinerja keuangan menunjukan perlambatan karena dipengaruhi dari dampak ekonomi global, kondisi industri perbankan nasional yang terpengaruh dari normalisasi kebijakan moneter dan situasi geopolitik.

Selain itu, keterbatasan ekspansi ekpansi kredit juga menjadi alasan Bank Banten mengami peningkatan rugi bersih pada tahun 2018, dan juga dipengaruhi oleh naiknya suku buka yang dilakukan bank Indonesia sejak awal 2018.

"Persaingan pihak ketiga tidak hanya perbankkan saja, tapi juga dengan pasar modal juga sama. Kemarin pemerintah beberapa kali mengeluarkan obligasi ritel, suku ritel, sekarang bersaing juga dengan mereka. Sehingga kerugian kami meningkat dari tahun sebelumnya," ujar Fahmi usai menggelar RUPST di Kota Serang, Senin (25/3/2019).

Ke depannya, lanjut Fahmi, pihaknya sudah mempersiapkan strategi agar Bank Banten tetap memberikan layanan yang sejalan dengan kebutuhan nasabah di era digitalisasi perbankan dengan meningkatkan sistem tekhnologi.

"Menciptakan inovasi demi memberikan kemudahan kepada nasabah serta pengembangan internet banking dan pengembangan produk," kara Fahmi.

Disisi pengembangan, Bank Banten akan menerima pembayaran e-samsat Provinsi Banten dan membantu wajib pajak melakukan kewajibannya. "Kami sedang mempersiapkan pengembangan pembayaran melalui berbagai payment point online bank seperti fastpay, toko ritel, DANA, dan Tokopedia," ungkapnya.

Fahmi mengharapkan Bank Banten dapat menjadi bank penerima PBB, BPHTB, dan pajak lainnya yabg menjadi sumber penerimaan daerah di seluruh Kabupaten dan Kota se-Banten.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4184 seconds (0.1#10.140)