Patahkan Mitos Soal Asuransi, FWD Life Sajikan Video Malin Kondang
A
A
A
JAKARTA - PT FWD Life Indonesia (FWD Life) sebagai pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, hari ini meluncurkan video literasi keuangan sebagai inisiatif awal dalam kampanye literasi keuangan 2019. Mengusung tema ‘Malin Kondang’, FWD Life memvisualisasikan bagaimana asuransi hendaknya tidak sebagai sesuatu yang rumit dan sulit untuk dipahami.
Sebaliknya asuransi justru menawarkan perlindungan dan pemberdayaan untuk nasabahnya sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal. Disajikan dalam konsep cerita rakyat asal Sumatra Barat yang telah melegenda, video ‘Malin Kondang’ diharapkan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Dalam penampilan resmi pertama sejak penunjukkannya sebagai Presiden Direktur FWD Life, Anantharaman Sridharan mengatakan, telah menjadi visi jangka panjang FWD Life untuk mengubah cara pandang masyarakat mengenai asuransi.
"Melalui kampanye ini, kami ingin mematahkan mitos dan secara proaktif mengubah persepsi umum saat ini bahwa asuransi itu rumit. Bagi kami di FWD Life, asuransi tidak hanya melindungi, namun harus menjadi sumber pemberdayaan yang memungkinkan semua orang untuk menjalani passion mereka secara optimis dan percaya diri," ujar Anantharaman lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Meskipun merupakan pasar yang sangat potensial dan menarik di Asia, industri asuransi Indonesia memiliki tingkat penetrasi yang rendah. Data Otoritas Jasa Keuangan ("OJK ') menunjukkan bahwa tingkat penetrasi di Indonesia hanya mencapai 6-7% dari total populasi di tahun 2018, dengan hanya sekitar 1% yang memiliki asuransi.
Sejak itu OJK mendorong para pelaku industri keuangan untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang literasi keuangan. Data ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman tentang pentingnya asuransi secara langsung mempengaruhi kesadaran masyarakat tentang industri asuransi di Indonesia. Berdasarkan data OJK pada tahun 2017, indeks literasi asuransi turun menjadi 15,8% dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 17,84%.
“Sebagai pelaku industri, menjadi tanggung jawab kami untuk berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi, yang menjadi dasar bagi kami untuk mengembangkan industri. Kami percaya kampanye ini dapat membantu generasi muda dan mereka yang berjiwa muda, target utama kami, untuk memiliki pemahaman yang lebih baik bahwa asuransi itu penting dan tidak rumit, serta mulai mempersiapkan perencanaan keuangan mereka dengan baik,” tambah Anantharaman.
Sejak didirikan pada tahun 2013, FWD Life telah menawarkan, berbagai macam produk dan layanan asuransi inovatif yang berfokus pada nasabah, dengan didukung oleh teknologi digital. Sebuah inovasi utama diluncurkan pada tahun 2017, dengan fitur ‘less exclusion’ yang menyederhanakan dan mengurangi pengecualian dalam polis di berbagai produk FWD Life yang ditawarkan melalui agen, bancassurance, dan e-commerce.
Fitur ini menjadi yang pertama di industri asuransi jiwa Indonesia. Termasuk di dalam fitur “less exclusion” adalah perlindungan untuk olah raga berisiko tinggi, yang kemudian melatarbelakangi dukungan FWD Life dalam Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019, sebuah pameran untuk penggemar olah raga air dan luar ruang yang diselenggarakan pada 4 hingga 7 April 2019.
“Menerapkan pengecualian seminimal mungkin akan membuat produk asuransi menjadi lebih sederhana, lebih mudah dipahami, dan lebih relevan bagi nasabah. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk mengikuti passion mereka dan menjalani hidup sepenuhnya tanpa khawatir akan risiko keuangan yang mungkin terjadi,” tutup Anantharaman.
Sebaliknya asuransi justru menawarkan perlindungan dan pemberdayaan untuk nasabahnya sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal. Disajikan dalam konsep cerita rakyat asal Sumatra Barat yang telah melegenda, video ‘Malin Kondang’ diharapkan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Dalam penampilan resmi pertama sejak penunjukkannya sebagai Presiden Direktur FWD Life, Anantharaman Sridharan mengatakan, telah menjadi visi jangka panjang FWD Life untuk mengubah cara pandang masyarakat mengenai asuransi.
"Melalui kampanye ini, kami ingin mematahkan mitos dan secara proaktif mengubah persepsi umum saat ini bahwa asuransi itu rumit. Bagi kami di FWD Life, asuransi tidak hanya melindungi, namun harus menjadi sumber pemberdayaan yang memungkinkan semua orang untuk menjalani passion mereka secara optimis dan percaya diri," ujar Anantharaman lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Meskipun merupakan pasar yang sangat potensial dan menarik di Asia, industri asuransi Indonesia memiliki tingkat penetrasi yang rendah. Data Otoritas Jasa Keuangan ("OJK ') menunjukkan bahwa tingkat penetrasi di Indonesia hanya mencapai 6-7% dari total populasi di tahun 2018, dengan hanya sekitar 1% yang memiliki asuransi.
Sejak itu OJK mendorong para pelaku industri keuangan untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang literasi keuangan. Data ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman tentang pentingnya asuransi secara langsung mempengaruhi kesadaran masyarakat tentang industri asuransi di Indonesia. Berdasarkan data OJK pada tahun 2017, indeks literasi asuransi turun menjadi 15,8% dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 17,84%.
“Sebagai pelaku industri, menjadi tanggung jawab kami untuk berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi, yang menjadi dasar bagi kami untuk mengembangkan industri. Kami percaya kampanye ini dapat membantu generasi muda dan mereka yang berjiwa muda, target utama kami, untuk memiliki pemahaman yang lebih baik bahwa asuransi itu penting dan tidak rumit, serta mulai mempersiapkan perencanaan keuangan mereka dengan baik,” tambah Anantharaman.
Sejak didirikan pada tahun 2013, FWD Life telah menawarkan, berbagai macam produk dan layanan asuransi inovatif yang berfokus pada nasabah, dengan didukung oleh teknologi digital. Sebuah inovasi utama diluncurkan pada tahun 2017, dengan fitur ‘less exclusion’ yang menyederhanakan dan mengurangi pengecualian dalam polis di berbagai produk FWD Life yang ditawarkan melalui agen, bancassurance, dan e-commerce.
Fitur ini menjadi yang pertama di industri asuransi jiwa Indonesia. Termasuk di dalam fitur “less exclusion” adalah perlindungan untuk olah raga berisiko tinggi, yang kemudian melatarbelakangi dukungan FWD Life dalam Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019, sebuah pameran untuk penggemar olah raga air dan luar ruang yang diselenggarakan pada 4 hingga 7 April 2019.
“Menerapkan pengecualian seminimal mungkin akan membuat produk asuransi menjadi lebih sederhana, lebih mudah dipahami, dan lebih relevan bagi nasabah. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk mengikuti passion mereka dan menjalani hidup sepenuhnya tanpa khawatir akan risiko keuangan yang mungkin terjadi,” tutup Anantharaman.
(akr)