Anggaran Rp169 Triliun, Bandara Istanbul Akan Jadi Bandara Terbesar di Dunia
A
A
A
ISTANBUL - Pesatnya industri pariwisata dan penerbangan di Turki, membuat negara dua benua itu mempercantik pintu gerbangnya alias bandar udara. Bandara Atatürk di Istanbul dengan 70 juta penumpang per tahun, dianggap sudah tidak lagi memadai.
Melansir dari CNBC, Selasa (9/4/2019), pemerintah Turki mengumumkan menghentikan operasional Bandara Atatürk. Selanjutnya, semua penerbangan komersial diarahkan ke bandara baru yaitu Bandara Istanbul.
Bandara Istanbul yang terletak di utara ibu kota Turki, mulai dibangun pada Oktober 2018. Saat ini, fase pembangunan pertama yang mencakup tiga landasan pacu dan ruang terminal seluas 15 juta kaki persegi telah selesai. Pembangunan bandara ini akan rampung seluruhnya pada tahun 2025.
Bandara baru ini memakan biaya sekitar USD12 miliar atau setara Rp169 triliun (estimasi kurs Rp14.137 per USD). Total luas bandara baru ini mencapai 76 juta meter persegi atau 18.780 hektar. Saat ini, Bandara Istanbul akan menampung 90 juta penumpang per tahun. Diharapkan setelah seluruh bandara selesai, dapat menampung 200 juta penumpang per tahun. Ini akan menjadikannya bandara terbesar di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang.
Sebagai perbandingan, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, saat ini merupakan bandara tersibuk di dunia, menampung 107 juta penumpang per tahun. Bandara Atlanta dikembangkan seiring penyelenggaraan Olimpiade 1996 di Atlanta.
Nah, di Bandara Istanbul akan ada Duty Free seluas 55.000 meter persegi, yang mengambil konsep dari Selat Bosphorus, yang terkenal di Turki. Dan beberapa pertokoan memiliki konsep berbeda-beda, seperti Taman Mode, Istana Keluarga, dan tema pantai sesuai merek dagang masing-masing pertokoan.
Bandara Istanbul juga memiliki Yotel, sebuah hotel butik 451 kamar yang memiliki akses "sisi darat" dan "sisi udara". Juga terdapat menara pengawas lalu lintas udara (air traffic control) berbentuk seperti tulip, bunga khas asal Turki.
Pembangunan infrastruktur bandara kini gencar dilakukan beberapa negara untuk mendukung industri pariwisata dan penerbangannya. Bandara Baru Istanbul akan menunjang pertumbuhan pesat dari maskapai Turkish Airlines.
Selain Turki, China juga sedang membangun bandara baru yaitu Bandara Internasional Daxing Beijing, yang dijadwalkan dibuka pada September mendatang. Bandara ini juga menelan biaya USD12 miliar. Pembangunan bandara ini untuk melengkapi Bandara Internasional Beijing, yang saat ini merupakan bandara tersibuk kedua di dunia dengan 95 juta penumpang per tahun.
Melansir dari CNBC, Selasa (9/4/2019), pemerintah Turki mengumumkan menghentikan operasional Bandara Atatürk. Selanjutnya, semua penerbangan komersial diarahkan ke bandara baru yaitu Bandara Istanbul.
Bandara Istanbul yang terletak di utara ibu kota Turki, mulai dibangun pada Oktober 2018. Saat ini, fase pembangunan pertama yang mencakup tiga landasan pacu dan ruang terminal seluas 15 juta kaki persegi telah selesai. Pembangunan bandara ini akan rampung seluruhnya pada tahun 2025.
Bandara baru ini memakan biaya sekitar USD12 miliar atau setara Rp169 triliun (estimasi kurs Rp14.137 per USD). Total luas bandara baru ini mencapai 76 juta meter persegi atau 18.780 hektar. Saat ini, Bandara Istanbul akan menampung 90 juta penumpang per tahun. Diharapkan setelah seluruh bandara selesai, dapat menampung 200 juta penumpang per tahun. Ini akan menjadikannya bandara terbesar di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang.
Sebagai perbandingan, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, saat ini merupakan bandara tersibuk di dunia, menampung 107 juta penumpang per tahun. Bandara Atlanta dikembangkan seiring penyelenggaraan Olimpiade 1996 di Atlanta.
Nah, di Bandara Istanbul akan ada Duty Free seluas 55.000 meter persegi, yang mengambil konsep dari Selat Bosphorus, yang terkenal di Turki. Dan beberapa pertokoan memiliki konsep berbeda-beda, seperti Taman Mode, Istana Keluarga, dan tema pantai sesuai merek dagang masing-masing pertokoan.
Bandara Istanbul juga memiliki Yotel, sebuah hotel butik 451 kamar yang memiliki akses "sisi darat" dan "sisi udara". Juga terdapat menara pengawas lalu lintas udara (air traffic control) berbentuk seperti tulip, bunga khas asal Turki.
Pembangunan infrastruktur bandara kini gencar dilakukan beberapa negara untuk mendukung industri pariwisata dan penerbangannya. Bandara Baru Istanbul akan menunjang pertumbuhan pesat dari maskapai Turkish Airlines.
Selain Turki, China juga sedang membangun bandara baru yaitu Bandara Internasional Daxing Beijing, yang dijadwalkan dibuka pada September mendatang. Bandara ini juga menelan biaya USD12 miliar. Pembangunan bandara ini untuk melengkapi Bandara Internasional Beijing, yang saat ini merupakan bandara tersibuk kedua di dunia dengan 95 juta penumpang per tahun.
(ven)