JK Sebut Perang Dagang AS-China Membawa Berkah
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membawa berkah bagi negara lain. Ketika dua raksasa ekonomi itu berbalas mengenakan tarif impor, maka yang terjadi adalah mereka akan mencari barang yang dibutuhkan dari negara lain, termasuk Indonesia.
Menurutnya Indonesia akan mendapat berkah, yakni meningkatnya permintaan barang jadi seperti tekstil, kayu, kertas, dan hasil laut dari AS. "Kita optimis, kalau perang dagang China-Amerika berlanjut, itu akan berimbas pada Indonesia. Tekstil akan maju," ujar Jusuf Kalla dalam acara Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Sebaliknya, kalau AS dan China sepakat berdamai mengakhiri perang, dampak baik bagi Indonesia adalah meningkatnya ekspor bahan tambang ke China, seperti batu bara. Ketika produksi China meningkat, permintaan akan batu bara juga meningkat.
"Kalau damai, China ekonominya naik, beli (bahan baku) dari Indonesia juga. Kalau perang terus, (ekonomi) China turun, Amerika beli (barang jadi) dari Indonesia," imbuhnya.
Meski begitu para pelaku ekonomi nasional harus lebih proaktif mempersiapkan diri dalam menghadapi perang dagang AS-China. Kuncinya adalah meningkatkan kualitas produksi agar dapat bersaing dengan negara lain seperti Thailand dan Vietnam merupakan kompetitor utama Indonesia di Asia Tenggara.
Sementara Direktur Utama dan Founder Rakyat Merdeka Margiono mengungkapkan sangat dibutuhkan dorongan yang kuat untuk memajukan Indonesia. Tindakan tanpa keragu-raguan dari stakeholder Indonesia menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Kebulatan tekad yang diwujudkan dalam aksi nyata untuk maju harus menjadi mindset stakeholder.
“Kami berikan penghargaan untuk yang memiliki komitmen, semangat, dan langkah-langkah kongkrit untuk Indonesia Maju. Tokoh-tokoh itu tidak menginginkan Indonesia zigzag berspekulasi, mandek, apalagi mundur,” ujar Margiono dalam kesempatan sama.
Adanya Anugerah Indonesia Maju kali ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada seluruh elemen bangsa ini untuk bertindak dan beraksi dalam kerangka yang sama. Bertindak dan beraksi untuk satu tujuan, Indonesia Maju.
Presiden Komisaris Warta Ekonomi, Fadel Muhammad mengingatkan untuk naik kelas menjadi negara maju, Indonesia harus melalui beberapa syarat. Syarat utamanya adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi berkualitas. Banyak negara maju yang infrastrukturnya sudah terintegrasi, seperti transportasi yang terhubung mulai dari pusat perkotaan, pusat industri, pusat produksi, bandara serta pelabuhan.
Syarat kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing, terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital. Sumber daya manusia merupakan pondasi dari ekonomi suatu negara. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, suatu negara tidak akan maju. “Kita semua harus memiliki tekad yang sama untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Kepentingan bangsa adalah nomor satu,” kata Fadel menambahkan.
Menurut Fadel, prasyarat kemajuan Indonesia tidak lepas dari kemajuan perekonomian di daerah-daerah. Oleh karena itu, perekonomian daerah harus turut mendapatkan dorongan yang kuat untuk maju bersama.
Menurutnya Indonesia akan mendapat berkah, yakni meningkatnya permintaan barang jadi seperti tekstil, kayu, kertas, dan hasil laut dari AS. "Kita optimis, kalau perang dagang China-Amerika berlanjut, itu akan berimbas pada Indonesia. Tekstil akan maju," ujar Jusuf Kalla dalam acara Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Sebaliknya, kalau AS dan China sepakat berdamai mengakhiri perang, dampak baik bagi Indonesia adalah meningkatnya ekspor bahan tambang ke China, seperti batu bara. Ketika produksi China meningkat, permintaan akan batu bara juga meningkat.
"Kalau damai, China ekonominya naik, beli (bahan baku) dari Indonesia juga. Kalau perang terus, (ekonomi) China turun, Amerika beli (barang jadi) dari Indonesia," imbuhnya.
Meski begitu para pelaku ekonomi nasional harus lebih proaktif mempersiapkan diri dalam menghadapi perang dagang AS-China. Kuncinya adalah meningkatkan kualitas produksi agar dapat bersaing dengan negara lain seperti Thailand dan Vietnam merupakan kompetitor utama Indonesia di Asia Tenggara.
Sementara Direktur Utama dan Founder Rakyat Merdeka Margiono mengungkapkan sangat dibutuhkan dorongan yang kuat untuk memajukan Indonesia. Tindakan tanpa keragu-raguan dari stakeholder Indonesia menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Kebulatan tekad yang diwujudkan dalam aksi nyata untuk maju harus menjadi mindset stakeholder.
“Kami berikan penghargaan untuk yang memiliki komitmen, semangat, dan langkah-langkah kongkrit untuk Indonesia Maju. Tokoh-tokoh itu tidak menginginkan Indonesia zigzag berspekulasi, mandek, apalagi mundur,” ujar Margiono dalam kesempatan sama.
Adanya Anugerah Indonesia Maju kali ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada seluruh elemen bangsa ini untuk bertindak dan beraksi dalam kerangka yang sama. Bertindak dan beraksi untuk satu tujuan, Indonesia Maju.
Presiden Komisaris Warta Ekonomi, Fadel Muhammad mengingatkan untuk naik kelas menjadi negara maju, Indonesia harus melalui beberapa syarat. Syarat utamanya adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi berkualitas. Banyak negara maju yang infrastrukturnya sudah terintegrasi, seperti transportasi yang terhubung mulai dari pusat perkotaan, pusat industri, pusat produksi, bandara serta pelabuhan.
Syarat kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing, terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital. Sumber daya manusia merupakan pondasi dari ekonomi suatu negara. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, suatu negara tidak akan maju. “Kita semua harus memiliki tekad yang sama untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Kepentingan bangsa adalah nomor satu,” kata Fadel menambahkan.
Menurut Fadel, prasyarat kemajuan Indonesia tidak lepas dari kemajuan perekonomian di daerah-daerah. Oleh karena itu, perekonomian daerah harus turut mendapatkan dorongan yang kuat untuk maju bersama.
(akr)