Revitalisasi Pertanian dan Peternakan Harus Berkonsep Ekonomi Kerakyatan
A
A
A
JAKARTA - Revitalisasi sektor pertanian dan peternakan akan membuat perekonomian Indonesia maju pesat. Revitalisasi menggunakan konsep ekonomi kerakyatan.
Ini karena ekonomi kerakyatan memungkinkan petani dan peternak berkembang dan menentukan masa dapan perekonomian Indonesia. “Jika konsep ini diterapkan presiden terpilih kelak, terutama revitalisasi pertanian dan peternakan, dalam waktu tidak lama perekonomian Indonesia akan maju,” kata Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) di sela-sela acara grand opening Goro di Cibubur, Jakarta, Minggu 7 April 2019.
Menurut Tommy, pembangunan ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal akan membuat sektor pertanian, peternakan, perkebunan rakyat, dan nelayan, terlibat dalam pembangunan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Di sektor pertanian, Partai Berkarya memberi bukti dengan penyediaan pupuk bregadium hypernano ke petani di beberapa daerah seperti Purbalingga. Uji percontohan di lima titik memperlihatkan pupuk teknologi tinggi itu meningkatkan hasil panen sampai 35%.
"Kita juga akan membantu petani memasarkan hasil produksi," ujarnya. "Selama ini, petani menikmati harga rendah dan konsumen terbebani harga tinggi. Ini semua akibat mata rantai perdangan yang sangat panjang."
Tommy mengatakan, Partai Berkarya berusaha membantu petani memasarkan produknya langsung ke konsumen dengan menghadirkan toko grosir Goro. Cara ini akan membuat petani menikmati harga lebih baik, dan konsumen tidak terbebani harga tinggi.
"Selama ini mata rantai yang panjang tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga membuat petani tidak pernah makmur," tuturnya.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kian dekatnya pemilihan presiden dan anggota legislatif, Tommy Soeharto berpesan kepada kader dan caleg Partai Berkarya nomor urut 7 bersiap memberi yang terbaik untuk bangsa dan negara. “Kita harus terus berkarya untuk Indonesia adil dan makmur,” tandasnya mengakhiri.
Ini karena ekonomi kerakyatan memungkinkan petani dan peternak berkembang dan menentukan masa dapan perekonomian Indonesia. “Jika konsep ini diterapkan presiden terpilih kelak, terutama revitalisasi pertanian dan peternakan, dalam waktu tidak lama perekonomian Indonesia akan maju,” kata Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) di sela-sela acara grand opening Goro di Cibubur, Jakarta, Minggu 7 April 2019.
Menurut Tommy, pembangunan ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal akan membuat sektor pertanian, peternakan, perkebunan rakyat, dan nelayan, terlibat dalam pembangunan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Di sektor pertanian, Partai Berkarya memberi bukti dengan penyediaan pupuk bregadium hypernano ke petani di beberapa daerah seperti Purbalingga. Uji percontohan di lima titik memperlihatkan pupuk teknologi tinggi itu meningkatkan hasil panen sampai 35%.
"Kita juga akan membantu petani memasarkan hasil produksi," ujarnya. "Selama ini, petani menikmati harga rendah dan konsumen terbebani harga tinggi. Ini semua akibat mata rantai perdangan yang sangat panjang."
Tommy mengatakan, Partai Berkarya berusaha membantu petani memasarkan produknya langsung ke konsumen dengan menghadirkan toko grosir Goro. Cara ini akan membuat petani menikmati harga lebih baik, dan konsumen tidak terbebani harga tinggi.
"Selama ini mata rantai yang panjang tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga membuat petani tidak pernah makmur," tuturnya.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kian dekatnya pemilihan presiden dan anggota legislatif, Tommy Soeharto berpesan kepada kader dan caleg Partai Berkarya nomor urut 7 bersiap memberi yang terbaik untuk bangsa dan negara. “Kita harus terus berkarya untuk Indonesia adil dan makmur,” tandasnya mengakhiri.
(poe)