Pelemahan Ekonomi Global Berpotensi Ganggu Iklim Investasi RI
A
A
A
JAKARTA - Proyeksi Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) terkait masih akan berlanjutnya pelemahan ekonomi global dinilai bisa berpotensi mengganggu iklim investasi di Tanah Air. Ekonom dari Unika Atmajaya Agustinus Prasetyantoko mengutarakan, kondisi tersebut menjadi akan menjadi pekerjaan rumah bagi presiden terpilih selanjutnya.
"Jadi memang siapapun yang akan terpilih jadi Presiden akan hadapi fakta yang tidak selalu enak, baik itu dari sisi makro ekonomi, domestik dan kaitan dengan kondisi global yang suram. Misalnya proyeksi perekonomian global menurut IMF turun dari 3,6 ke 3,3 jadi secara global ekonomi sedang menyusut. Pasti ada impact negative buat Indonesia," ujar Agustinus di Jakarta.Sambung dia menerangkan dengan penuruan pertumbuhan ekonomi global akan mempegaruhi iklim investasi di Indonesia. Pasalnya diprediksi prospek bisnis kawasan ASEAN juga bakal mengalami pelemahan.
"Iklim bisnis dan industri bagaimana daya siang, proyeksi juga tidak menggembirakan. Apalagi survei yang dilakikan JITRO asosiasi pengsuaha Jepang membandingkan prospek bisnis kawasan ASIAN memang menurun dan Indonesia salah satu yang akan alami penurunan signifikan," katanya.
Dia pun menyarankan agar pemerintah Indonesia terus meningkatkan sektor industri dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Ini masalah serius, kita ingin pertumbuhan maksimal dari saat ini, oleh karena itu industri harus lebih ekspansif. Kita perlu ekspansi dunia usaha bisa dimaksimalkan," jelas Agustinus.
"Jadi memang siapapun yang akan terpilih jadi Presiden akan hadapi fakta yang tidak selalu enak, baik itu dari sisi makro ekonomi, domestik dan kaitan dengan kondisi global yang suram. Misalnya proyeksi perekonomian global menurut IMF turun dari 3,6 ke 3,3 jadi secara global ekonomi sedang menyusut. Pasti ada impact negative buat Indonesia," ujar Agustinus di Jakarta.Sambung dia menerangkan dengan penuruan pertumbuhan ekonomi global akan mempegaruhi iklim investasi di Indonesia. Pasalnya diprediksi prospek bisnis kawasan ASEAN juga bakal mengalami pelemahan.
"Iklim bisnis dan industri bagaimana daya siang, proyeksi juga tidak menggembirakan. Apalagi survei yang dilakikan JITRO asosiasi pengsuaha Jepang membandingkan prospek bisnis kawasan ASIAN memang menurun dan Indonesia salah satu yang akan alami penurunan signifikan," katanya.
Dia pun menyarankan agar pemerintah Indonesia terus meningkatkan sektor industri dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Ini masalah serius, kita ingin pertumbuhan maksimal dari saat ini, oleh karena itu industri harus lebih ekspansif. Kita perlu ekspansi dunia usaha bisa dimaksimalkan," jelas Agustinus.
(akr)