PLN Siapkan Pencegahan Atasi Gangguan Kelistrikan Saat Pemilu

Jum'at, 12 April 2019 - 15:23 WIB
PLN Siapkan Pencegahan...
PLN Siapkan Pencegahan Atasi Gangguan Kelistrikan Saat Pemilu
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memantau kesiapan pasokan listrik dan kesiagaan PLN menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Jonan melakukan pemeriksaan ke PLN Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali di Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Dalam kunjungan tersebut diketahui beban kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Pemilu (H-7 hingga H+7) untuk Sistem Kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi pasokan listrik aman.

Pada tanggal 17 April 2019, beban listrik diproyeksikan mengalami penurunan menjadi sebesar 15.571 MW untuk beban puncak siang hari dan sebesar 22.895 MW untuk beban puncak malam hari atau mengalami penurunan sekitar 12-29%.

"Semua telah disiapkan oleh PLN dengan baik, sekarang saran saya yang pertama tinggal implementasi dicek detailnya, terutama untuk tanggal 17 (April), karena tanggal tersebutkan dilaksanakan di seluruh nusantara, dan TPS-nya kalau tidak salah banyak sekali, mungkin ratusan ribu. Jadi tolong ada monitoring sampai ke unit rayon PLN masing-masing," ujar Jonan dalam siaran pers, Jumat (12/4/2019).

Jonan juga meminta PLN berkomunikasi dengan KPU sebelum tanggal 17 untuk pemeriksaan final, khususnya untuk menerima masukan mengenai daerah-daerah terpencil dan jauh yang mungkin komunikasinya tidak mudah.

"Intinya semuanya sudah oke tinggal lakukan final cek agar kita bisa hindari gangguan-gangguan kelistrikan selama proses pesta demokrasi ini," kata Jonan.

Sementara itu, dalam menyiapkan dan menyiagakan pemenuhan pasokan listrik menjelang pemilu, upaya-upaya yang dilakukan PLN P2B Jawa-Bali antara lain menetapkan Siaga Pemilu Presiden dan legislatif Tahun 2019 tanggal 17 Maret s/d 24 April 2019.

Kemudian, menyiapkan SOP khusus sistem tenaga listrik Jawa-Bali periode Pemilu tahun 2019; Menyiapkan Kecukupan pasokan daya dan cadangan sistem; menyiapkan pembangkit dan transmisi agar andal dengan mengatur jadwal pemeliharan pembangkit dan transmisi di luar masa siaga Pemilu; melakukan Piket Siaga dan pelaporan kondisi sistem Jawa-Bali.

Selanjutnya, meningkatkan kesiagaan, menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik pada semua TPS; tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan; meningkatkan koordinasi operasi antara unit pembangkit, penyaluran dan distribusi

Lalu, meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi; meminimalisir dampak sosial ke masyarakat apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya; dan untuk sistem kelistrikan dengan status siaga akan diupayakan dengan Captive Power.

"Kami upayakan semaksimal mungkin persiapan dan langkah antisipatif dalam menyambut pesta demokrasi, kami juga telah menetapkan siaga Pemilu yakni tanggal 17 Maret-24 April 2019 yang berlaku di seluruh Indonesia, hal ini dilakukan untuk mempermudah pememantauan kondisi sistem kelistrikan terutama di objek-objek vital Pemilu seperti KPU dan KPUD," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8296 seconds (0.1#10.140)