Arah Pembangunan Ekonomi Salah, Prabowo-Sandi Ingin Referendum Ekonomi

Minggu, 14 April 2019 - 16:12 WIB
Arah Pembangunan Ekonomi Salah, Prabowo-Sandi Ingin Referendum Ekonomi
Arah Pembangunan Ekonomi Salah, Prabowo-Sandi Ingin Referendum Ekonomi
A A A
JAKARTA - Dalam debat capres edisi pamungkas pada Sabtu (13/4/2019) malam, pasangan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi perekonomian Indonesia.

"Sejauh ini arah perekonomian kita salah, apabila diteruskan, tidak akan ada kesejahteraan bagi bangsa. Dalam UUD 1945, rancangan ekonomi Indonesia sudah sangat jelas. Kenyataannya adalah kekayaan kita terus mengalir ke luar negeri, bahkan lebih banyak uang warga di luar daripada di dalam negeri," ujar Prabowo.

Capres 02 itupun menambahkan, "saat ini terjadi deindustrialisasi di Indonesia. Sementara negara lain terus mengembangkan industrinya. Kita tidak memproduksi apa-apa, tetapi justru menerima banyak barang produksi dari negara-negara lain."

Prabowo menilai hal ini sangatlah keliru dan harus ubah. Bahkan Prabowo menyatakan bahwa Indonesia sama sekali tidak memiliki strategi pembangunan.

Adapun Cawapres 02, Sandiaga Uno mengatakan, dari hasil 8 bulan kampanye, pihaknya melakukan lebih dari 1.550 kunjungan. Kata dia, banyak rakyat yang menitipkan amanah, baik dari kalangan ibu-ibu, petani, nelayan, dan guru honorer, semua menginginkan referendum ekonomi.

"Kami melihat dan mendengar langsung, bahwa kerja keras dan pertumbuhan ekonomi belum terasa karena lapangan kerja belum tercipta."

Sandiaga merasa ekonomi harus tumbuh dengan memberikan kesempatan lapangan kerja dan memastikan harga makanan pokok terjangkau.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6474 seconds (0.1#10.140)