AP II Sambut Positif Pembentukan Holding BUMN Penerbangan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, pembentukan holding penerbangan akan memiliki banyak manfaat, karena bisa mengkonsolidasikan infrastruktur utama di perhubungan udara. Nantinya PT Survay Udara Penas (Persero) yang akan ditunjuk sebagai kepala Holding BUMN penerbangan.
"Holding (penerbangan) ini sangat baik karena mengkonsolidasikan seluruh kemampuan infrastruktur utama di sarana dan perhubungan udara," ujar Awalludin di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/20119)
Menurutnya ada beberapa konsolidasi yang bisa dilakukan yang mana artinya masing-masing bisa lebih efisien dalam hal operasional sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan. "Harapan kita dengan terintegrasinya beberapa BUMN dalam holding, itu banyak hal yang beri manfaat positif," jelasnya.
Terang Awal saat ini pemerintah tengah menggodok pembentukan perusahaan holding penerbangan tersebut. Dalam pembahasan tersebut melibatkan konsultan asih yakni PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia (PwC).
Dari usulan konsultan itu sendiri nantinya PT Survay Udara Penas (Persero) akan menjadi induk usahanya. Sementara tiga perusahaan lainnya yakni PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura II dan PT Angkasa Pura I akan menjadi anak usahanya.
"Kementerian BUMN sedang lakukan kajian oleh konsultannya, induknya Penas, tapi kita sedang menunggu arahan dari BUMN," ucapnya.
Sebagai informasi, Pembentukan holding penerbangan tertuang pada Surat Menteri BUMN Nomor S-180/MBU/03/2019 perihal Penyampaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Kajian Pembentukan Holding BUMN Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara yang ditujukan pada Menteri Keuangan RI.
"Holding (penerbangan) ini sangat baik karena mengkonsolidasikan seluruh kemampuan infrastruktur utama di sarana dan perhubungan udara," ujar Awalludin di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/20119)
Menurutnya ada beberapa konsolidasi yang bisa dilakukan yang mana artinya masing-masing bisa lebih efisien dalam hal operasional sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan. "Harapan kita dengan terintegrasinya beberapa BUMN dalam holding, itu banyak hal yang beri manfaat positif," jelasnya.
Terang Awal saat ini pemerintah tengah menggodok pembentukan perusahaan holding penerbangan tersebut. Dalam pembahasan tersebut melibatkan konsultan asih yakni PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia (PwC).
Dari usulan konsultan itu sendiri nantinya PT Survay Udara Penas (Persero) akan menjadi induk usahanya. Sementara tiga perusahaan lainnya yakni PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura II dan PT Angkasa Pura I akan menjadi anak usahanya.
"Kementerian BUMN sedang lakukan kajian oleh konsultannya, induknya Penas, tapi kita sedang menunggu arahan dari BUMN," ucapnya.
Sebagai informasi, Pembentukan holding penerbangan tertuang pada Surat Menteri BUMN Nomor S-180/MBU/03/2019 perihal Penyampaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Kajian Pembentukan Holding BUMN Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara yang ditujukan pada Menteri Keuangan RI.
(akr)