IHSG Ditutup Menghijau Sendirian di Tengah Kejatuhan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2019) berakhir menghijau sendiri saat kebanyakan bursa utama Asia lainnya jatuh ke zona merah. Di akhir sesi, IHSG ditutup menguat ke level 6.507,22 dengan peningkatan 25,68 poin atau 0,40%.
Sebelumnya bursa sahan Tanah Air pada perdagangan sesi I siang tadi kokoh dengan tambahan 39,55 poin yang setara 0,61% ke level 6.521,09 usai tadi pagi mencetak kenaikan 54,612 poin atau 0,841% menjadi 6.538,197. Sedangkan kemarin IHSG menguat ke level 6.481,54 melalui peningkatan 46,39 poin atau 0,72%.
Sektor saham dalam negeri manyoritas bergerak kokoh pada zona hijau di perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor keuangan sebesar 1,56% diikuti lesatan sektor infrastruktur mencapai 1,36%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa sektor cosumer yang jatuh hingga 1,40%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,18 triliun dengan 15,10 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,42 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp4,09 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp5,52 triliun. Tercatat sebesar 229 saham menguat, 222 melemah dan 138 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp300 menjadi Rp19.300, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp115 menjadi Rp790 dan PT Astra International Tbk. (ASII) melonjak Rp100 ke posisi Rp7,850.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp3.325 menjadi Rp79.100, PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) menyusut Rp110 menjadi Rp1.365 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) jatuh Rp100 menjadi Rp5.500.
Di sisi lain pasar utama Asia-Pasifik ditutup lebih rendah pada akhir sesi perdagangan, Kamis dengan indeks acuan Indonesia menghalau tren keseluruhan ketika bursa saham IHSG melonjak karena harapan pemilu. Sementara itu, investor melihat tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat tergelincir 0,84% untuk kemudian ditutup pada level 22.090,12 saat saham saham konglomerat Softbank Group jatuh terkapar hingga 2,16%. Selanjutnya Indeks Topix juga turun lebih 0,96% dan berakhir menjadi 1.614,97.
Tren pelemahan juga terlihat pada pasar saham daratan China dimana hingga akhir sesi, Komposit Shanghai tergelincir 0,4% di posisi 3.250,20 untuk mengiringi penyusutan yang juga menimpa Komposit Shenzhen usai kehilangan 0,587% menjadi 1.762,30.
Indeks Hang Seng di Hong Kong tidak terkecuali mendapatkan tekanan dengan kejatuhan -0,54% atau setara 161.42 poin untuk menyentuh level 29.963,26 dengan saham China Construction Bank yang terdaftar di Hong Kong turun lebih dari 1%.
Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan tergelincir 1,43% ke level 2.213,77 pada akhir sesi dengan industri kelas berat Samsung Electronics mengalami penurunan stok 3,08%. Di Australia, bursa Australia ASX 200 mengakhiri perdagangan hari ini sedikit lebih tinggi di 6.259,80.
Sebelumnya bursa sahan Tanah Air pada perdagangan sesi I siang tadi kokoh dengan tambahan 39,55 poin yang setara 0,61% ke level 6.521,09 usai tadi pagi mencetak kenaikan 54,612 poin atau 0,841% menjadi 6.538,197. Sedangkan kemarin IHSG menguat ke level 6.481,54 melalui peningkatan 46,39 poin atau 0,72%.
Sektor saham dalam negeri manyoritas bergerak kokoh pada zona hijau di perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor keuangan sebesar 1,56% diikuti lesatan sektor infrastruktur mencapai 1,36%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa sektor cosumer yang jatuh hingga 1,40%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,18 triliun dengan 15,10 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,42 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp4,09 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp5,52 triliun. Tercatat sebesar 229 saham menguat, 222 melemah dan 138 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik Rp300 menjadi Rp19.300, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) bertambah Rp115 menjadi Rp790 dan PT Astra International Tbk. (ASII) melonjak Rp100 ke posisi Rp7,850.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp3.325 menjadi Rp79.100, PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) menyusut Rp110 menjadi Rp1.365 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) jatuh Rp100 menjadi Rp5.500.
Di sisi lain pasar utama Asia-Pasifik ditutup lebih rendah pada akhir sesi perdagangan, Kamis dengan indeks acuan Indonesia menghalau tren keseluruhan ketika bursa saham IHSG melonjak karena harapan pemilu. Sementara itu, investor melihat tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat tergelincir 0,84% untuk kemudian ditutup pada level 22.090,12 saat saham saham konglomerat Softbank Group jatuh terkapar hingga 2,16%. Selanjutnya Indeks Topix juga turun lebih 0,96% dan berakhir menjadi 1.614,97.
Tren pelemahan juga terlihat pada pasar saham daratan China dimana hingga akhir sesi, Komposit Shanghai tergelincir 0,4% di posisi 3.250,20 untuk mengiringi penyusutan yang juga menimpa Komposit Shenzhen usai kehilangan 0,587% menjadi 1.762,30.
Indeks Hang Seng di Hong Kong tidak terkecuali mendapatkan tekanan dengan kejatuhan -0,54% atau setara 161.42 poin untuk menyentuh level 29.963,26 dengan saham China Construction Bank yang terdaftar di Hong Kong turun lebih dari 1%.
Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan tergelincir 1,43% ke level 2.213,77 pada akhir sesi dengan industri kelas berat Samsung Electronics mengalami penurunan stok 3,08%. Di Australia, bursa Australia ASX 200 mengakhiri perdagangan hari ini sedikit lebih tinggi di 6.259,80.
(akr)