Program Cetak Sawah Baru Terus Dilakukan Kementan Bersama TNI

Kamis, 18 April 2019 - 15:04 WIB
Program Cetak Sawah...
Program Cetak Sawah Baru Terus Dilakukan Kementan Bersama TNI
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian terus menggiatkan cetak sawah baru. Untuk mencapai target cetak sawah sebanyak 12.000 hektar, Kementan bekerjamsaa dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, menyampaikan sinergitas Kementan dengan TNI AD telah diwujudkan dalam berbagai kegiatan. Di antaranya pengawalan Luas Tambah Tanam (LTT), Pengawalan Serap Gabah (Sergab) bahkan Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

"Khusus untuk kegiatan cetak sawah, dari tahun 2015 sampai dengan 2018, hasil kerjasama dengan TNI, berhasil mencetak sawah baru lebih dari 200.000 hektar yang tersebar di wilayah Indonesia," ujar Sarwo Edhy di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Dirjen PSP lantas mengapresiasi jajaran TNI, dengan diiringi komitmen untuk terus mengawal sawah-sawah baru agar bermanfaat bagi petani, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan.

"MoU dan Kontrak yang telah ditandatangani merupakan dokumen legal sebagai dasar pelaksanaan kegiatan konstruksi cetak sawah 2019," jelasnya.

Langkah selanjutnya adalah melakukan mobilisasi alat berat seperti ekskavator dan buldozer pada lokasi pelaksanaan, yang merupakan permulaan pekerjaan konstruksi cetak sawah.

Sementara, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Indah Megahwati, mengatakan kegiatan cetak sawah Kementan melalui Ditjen PSP terbagi dua. Salah satunya mencetak sawah dengan mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.

Sesuai nawacita Presiden Joko Widodo dan persiapan menuju lumbung pangan dunia tahun 2045, kegiatan cetak sawah 1 juta ha yang ditargetkan tercapai hingga pemerintahan Jokowi-JK berakhir, saat ini ternyata telah terwujud, bahkan berlebih menjadi 1,16 juta ha.

"Saat ini perluasan areal luas lahan sudah mencapai 900.000 ha. Kita lebih banyak membuka lahan rawa. Perluasan areal sawah yang 1 juta ha tersebut 90%-nya dari optimasi rawa. Untuk saat ini, kegiatan cetak sawah sudah hampir 200.000 ha. Jadi, sudah lebih dari 1 juta ha," tegasnya.

Kegiatan cetak sawah Kementan terbagi dua. Pertama, cetak sawah yang sebenarnya, dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan

Kedua, optimalisasi lahan, yakni menambah areal luas tanam melalui optimalisasi lahan yang tidak produktif. Cetak sawah baru dilakukan bekerja sama dengan TNI di lahan-lahan tidur di luar Jawa, antara lain Lampung, Sumatra Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan, dan Papua.

Tahun 2015, Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen PSP telah membuka sawah baru seluas 20.070 ha, tahun 2016 berhasil mencetak sawah seluas 132.129 ha, dan 2017 seluas 60.243 ha.

Tahun 2018, targetnya hanya sekitar 12.000 ha. Sebagai gantinya, Kementan akan menggarap rawa pasang surut. Lahan pasang surut seperti di Sumatra Selatan dan Kalimantan sudah dioptimalkan, sehingga dapat menambah produksi pangan nasional.

Dengan demikian, Kementan melalui Ditjen PSP, dalam kurun waktu tiga tahun telah berhasil mencetak sawah baru seluas 212.442 ha. Sedangkan target cetak sawah tahun anggaran (TA) 2018 seluas 12.000 ha.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)