Pertamina Siap Pertahankan Proper Emas

Jum'at, 26 April 2019 - 23:06 WIB
Pertamina Siap Pertahankan...
Pertamina Siap Pertahankan Proper Emas
A A A
YOGYAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berupaya untuk mempertahankan Proper Emas khususnya di unit area kerja pengolahan di Terminal Bahan Bakar Bakar Minyak (TBBM) Rewulu, di Bantul, Yogyakarta. Melalui program sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) Pertamina telah memberikan program pemberdayaan masyarakat yaitu program Desa Wisata Berdaya (deswitadaya) Gamol di Desa Balecatur, Kabupaten Sleman.

“Kami akan terus berupaya untuk mempertahankan Proper Emas melakui program CSR di TBBM Rewulu. Program-program inovasi pemberdayaan akan terus dikembangkan secara berkesinambungan,” tutur Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif di sela meninjau Deswitadaya Gamol, Sleman, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019).

Menurut dia program CSR Pertamina di TBBM Rewulu berhasil meraih Proper Emas sejak 2013 lalu. Pertamina berhasil mempertahankan Proper Emas hingga 2018 lalu. “Tahun ini kita harapkan kembali memperoleh Proper Emas. Masih banyak upaya inovasi pengembangan yang bisa dilakukan,” jelas dia.

Dia mengatakan terdapat sejumlah hal penting yang menjadi penilaian dalam penghargaan program peringkat kinerja perusahaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut. Penilaian itu di antaranya pemeliharaan sumber daya alam (SDA), konservasi energi dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.

Untuk Deswitadaya Gamol telah berhasil mengkolaborasikan potensi pariwisata desa, pertanian peternakan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Deswitadaya Gamol sendiri terdiri atas beberapa program yaitu kelompok peternak kambing PE (Peranakan Etawa), kelompok pengelola olahan dari peternakan kambing, kelompok peduli lingkungan (pengelolaan sampah mandiri), kelompok budi daya jamur, serta kelompok karang taruna yang mengelola dan memanfaatkan lahan kosong agar menjadi lahan yang produktif.

Tak hanya itu Pertamina juga berhasil mengembangkan Desa Agribisnis Berbasis Masyarakat Mandiri (Japangmas) di Dusun Samben, Desa Argomulyo, Bantul. Program tersebut merupakan suatu upaya untuk menciptakan masyarakat yang berdaulat beras sehingga mampu memenuhi kebutuhan berasnya secara mandiri.

Adapun program Japangmas ini merupakan bentuk sinergitas dengan program lainnya yaitu program mandiri benih padi, program pengembangan kebun bibit tanaman sayur dan holtikultura, serta program pembuatan pupuk organik bagi kelompok tani dan masyarakat. Program CSR Japangmas berhasil memotong rantai penjualan beras petani yang sebelumnya melalui proses yang panjang.

“Jika sebelumnya petani harus melewati tengkulak dan juragan beras, kini petani melalui Japangmas bisa menjual langsung kepada masyarakat atau konsumennya, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar,” kata dia.

Program CSR lainnya ialah berhasil memberdayakan Kelompok Usaha Jamu Tradisional Jati Husada Mulya (JHM). Rumah jamu yang diresmikan sejak tahun 2016 tersebut merupakan kelompok usaha yang berhasil dikembangkan oleh Pertamina.

“Program CSR ini dirancang untuk meningkatkan standar tempat produksi jamu sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di kancah nasional dan hasilnya dapat secara langsung meningkatkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap program CSR yang selama ini telah dilakukan Pertamina, mampu terus berjalan secara berkesinambungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal itu sebagai wujud komitmen perusahaan untuk dapat menjalankan kewajibannya dalam hal tanggung jawab sosial dan lingkungan khususnya di wilayah operasi Pertamina.

“Peran aktif juga dilakukan berupa pembinaan, pendampingan dan peningkatan kemampuan pengusaha kecil dan menengah sebagai wujud meningkatkan kesejahteraan ekonomi khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina,” terang Budi.

Sementara itu General Manager Pertamina MOR IV Tengku Fernanda mengatakan bahwa Pertamina MOR IV akan terus mengembangkan CSR khususnya di wilayah operasi TBBM Rewulu. Untuk tahun ini Pertamina menganggarkan anggaran CSR di wilayah operasi TBBM Rewulu sekitar Rp800-Rp900 juta.

“Anggaran itu sebagai upaya Pertamina mewujudkan program pemberdayaan lingkungan dan sosial di area operasi Pertamina. Dana itu juga sebagai upaya Pertamina terus mempertahankan Proper Emas yang sudah di dapat sejak 2013-2018 dari KLHK,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)