Penyaluran Pembiayaan Baru Adira Finance 1Q2019 Tembus Rp9,46 T
A
A
A
JAKARTA - Adira Finance membukukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp9,45 triliun di Kuartal I/2019. Angka itu mengalami kenaikan 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan itu ditopang kontribusi dari mobil dan motor yang meningkat 7% dan 12%.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengungkapkan bahwa pada Kuartal I/2019, Adira Finance membukukan penyaluranpembiayaan baru Rp 9,45 triliun. ’’Jumlah ini naik 9% dibandingkan1Q2018. Segmen sepeda motor dan mobil terus memberikan pertumbuhan terbesar,’’kata Hafid dalam Paparan Kinerja I 2019 Adira Finance di Jakarta, Jumat (26/4).
Secara keseluruhan, lanjut Hafid, pembiayaan mobil ADMF tumbuh 7% Year on Year di 1Q2019 menjadi Rp 4,18 triliun. Dijelaskannya, pada 1Q2019, pembiayaan mobil baru bertumbuh sebesar 4% menjadi Rp2,36 triliun. Sementara pembiayaan mobil bekas bertumbuh12% menjadi Rp1,82 triliun.
Sementara itu, mobilpenumpang yang mendorong sebagian besar daripertumbuhan di pembiayaan mobil sebesar 10%sementara pertumbuhan mobil komersial sebesar 2%dibandingkan dengan 1Q2018. Pertumbuhan mobil komersial yang lebih rendah disebabkan olehpenundaan belanja infrastruktur karena pemilu danpenurunan harga komoditas.
’’Kita berhasil membukukan kenaikan pangsa pasar menjadisebesar 5,0% di 1Q2019 dari FY2018 sebesar 4,8%.Penjualan sepeda motor Adira Finance tumbuh 12%menjadi Rp 4,72 triliun di 1Q2019,’’jelasnya.
Pertumbuhan sepedamotor secara keseluruhan didorong pertumbuhan sepeda motor baru sebesar 15%, yang sebagian besardikontribusi oleh merek Honda dan Yamaha. Selain itu, sepeda motor bekas bertumbuh sebesar 7% y-o-y, dimana juga memberikan kontribusi terhadapkeseluruhan pertumbuhan.
Pada 1Q2019, Adira Finance membukukan pertumbuhan profit sebesar 4% menjadi Rp462 miliardibandingkan dengan 1Q2018. Pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru membantu pertumbuhan pendapatanbunga sebesar 12% menjadi Rp1,77 triliun.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 12%menjadi sebesar Rp1,77 triliun di 1Q2019 dibandingkandengan tahun sebelumnya. Selain itu, biaya operasionalmasih terjaga sebesar Rp906 miliar, atau naik sebesar8% y-o-y. Ini didorong oleh beban umum danadministrasi dan kenaikan gaji. ROAA dan ROAEperusahaan masing-masing berada di 6,0% dan 28,8%.
’’Kami terus mempertahankan NPL kami di 1,7% di1Q2019. Kehati-hatian kami dalam menyalurkanpinjaman terus mendukung praktek manajemen risiko
yang prudent,’’ujarnya.
Hafid juga mengungkapkan bahwa pada Kuartal I/2019, Adira Finance memperoleh peringkat internasional ’’BBB” dan ’’Baa2” (investment grade) dari Fitch dan Moody’s International Agency. ’’Peringkat ini menunjukkan posisi kami yang kuat, kinerja keuangan yang kuat, dan dukungan kuat dari pemegang saham Bank Danamon Indonesia serta Grup MUFG Jepang,” tutup Hafid.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengungkapkan bahwa pada Kuartal I/2019, Adira Finance membukukan penyaluranpembiayaan baru Rp 9,45 triliun. ’’Jumlah ini naik 9% dibandingkan1Q2018. Segmen sepeda motor dan mobil terus memberikan pertumbuhan terbesar,’’kata Hafid dalam Paparan Kinerja I 2019 Adira Finance di Jakarta, Jumat (26/4).
Secara keseluruhan, lanjut Hafid, pembiayaan mobil ADMF tumbuh 7% Year on Year di 1Q2019 menjadi Rp 4,18 triliun. Dijelaskannya, pada 1Q2019, pembiayaan mobil baru bertumbuh sebesar 4% menjadi Rp2,36 triliun. Sementara pembiayaan mobil bekas bertumbuh12% menjadi Rp1,82 triliun.
Sementara itu, mobilpenumpang yang mendorong sebagian besar daripertumbuhan di pembiayaan mobil sebesar 10%sementara pertumbuhan mobil komersial sebesar 2%dibandingkan dengan 1Q2018. Pertumbuhan mobil komersial yang lebih rendah disebabkan olehpenundaan belanja infrastruktur karena pemilu danpenurunan harga komoditas.
’’Kita berhasil membukukan kenaikan pangsa pasar menjadisebesar 5,0% di 1Q2019 dari FY2018 sebesar 4,8%.Penjualan sepeda motor Adira Finance tumbuh 12%menjadi Rp 4,72 triliun di 1Q2019,’’jelasnya.
Pertumbuhan sepedamotor secara keseluruhan didorong pertumbuhan sepeda motor baru sebesar 15%, yang sebagian besardikontribusi oleh merek Honda dan Yamaha. Selain itu, sepeda motor bekas bertumbuh sebesar 7% y-o-y, dimana juga memberikan kontribusi terhadapkeseluruhan pertumbuhan.
Pada 1Q2019, Adira Finance membukukan pertumbuhan profit sebesar 4% menjadi Rp462 miliardibandingkan dengan 1Q2018. Pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru membantu pertumbuhan pendapatanbunga sebesar 12% menjadi Rp1,77 triliun.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 12%menjadi sebesar Rp1,77 triliun di 1Q2019 dibandingkandengan tahun sebelumnya. Selain itu, biaya operasionalmasih terjaga sebesar Rp906 miliar, atau naik sebesar8% y-o-y. Ini didorong oleh beban umum danadministrasi dan kenaikan gaji. ROAA dan ROAEperusahaan masing-masing berada di 6,0% dan 28,8%.
’’Kami terus mempertahankan NPL kami di 1,7% di1Q2019. Kehati-hatian kami dalam menyalurkanpinjaman terus mendukung praktek manajemen risiko
yang prudent,’’ujarnya.
Hafid juga mengungkapkan bahwa pada Kuartal I/2019, Adira Finance memperoleh peringkat internasional ’’BBB” dan ’’Baa2” (investment grade) dari Fitch dan Moody’s International Agency. ’’Peringkat ini menunjukkan posisi kami yang kuat, kinerja keuangan yang kuat, dan dukungan kuat dari pemegang saham Bank Danamon Indonesia serta Grup MUFG Jepang,” tutup Hafid.
(aww)