CHI Siap Fasilitasi Perajin Canting Perluas Usaha
CHI Siap Fasilitasi Perajin Canting Perluas Usaha
A
A
A
JAKARTA - Culture Heritage of IndonesIa (CHI) siap memfasilitasi perajin canting untuk memperluas usahanya dengan menggandeng perusahaan dan pemerintah daerah. Pendiri CHI Wiwit Ilham mengatakan, pihaknya sedang merencanakan agar perajin canting juga mendapat kepedulian dari perusahaan. Salah satunya dengan menggandeng perusahaan-perusahaan dalam aksi CSR (corporate sosial responsibility) yang menyasar perajin canting.
”Usia perajin canting ini sudah cukup sepuh. Kalau kita tidak peduli sekarang, nanti siapa lagi yang akan punya keahlian dalam produksi canting untuk kain batik,” ungkap Wiwit dalam siaran persnya kemarin.
Wiwit mengapresiasi sejumlah pihak baik swasta atau pemerintah yang memberikan kepedulian kepada pengrajin batik dengan alat canting yang kini semakin langka “Selama ini mereka tidak penah mendapat perhatian. Bahkan hampir frustasi untuk kelanjutan nasib perajin canting,” jelas Wiwit.
Dengan kepeduliannya terhadap perajin Canting membuat Wiwit diganjar penghargaan Perempuan Inspirasi kategori penggiat sosial oleh Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PP-LIPI). "Saya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ini akan memacu saya lebih giat lagi dalam melestarika budaya khususnya kerajinan canting," ungkap Wiwit.
Dia menilai pelestarian seni dan budaya bisa mendorong perekonomian agar masyarakat lebih sejahtera. Untuk itu CHI memberikan apresiasi kepada perajin canting yang berjasa dalam mengembangkan kerajinan batik tulis.
“Pemberian apresiasi kepada perajin canting ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap warisan budaya. Selama ini mereka belum mendapat perhatian yang serius. Kami pun juga ingin melakukan pembinaan kepada mereka,” ujarnya.
Wiwit Ilham dikenal sosok wanita yg kreative sejak kecil baik di bidang seni, musik, organisasi & ilmu pengetahuan. Dia meraih gela Doktor bidang Hospital Management/ Ilmu Public Health, Univ Indonesia. Dalam ilmu pengetahuan, sebagai konsultan Klinik & rumah sakit. Sekaligus sebagai pemilik beberapa Klinik di Jakarta, di bawah perusahaan-perusahaan Bellia Denusa Group. (Rakhmat Baihaqi)
”Usia perajin canting ini sudah cukup sepuh. Kalau kita tidak peduli sekarang, nanti siapa lagi yang akan punya keahlian dalam produksi canting untuk kain batik,” ungkap Wiwit dalam siaran persnya kemarin.
Wiwit mengapresiasi sejumlah pihak baik swasta atau pemerintah yang memberikan kepedulian kepada pengrajin batik dengan alat canting yang kini semakin langka “Selama ini mereka tidak penah mendapat perhatian. Bahkan hampir frustasi untuk kelanjutan nasib perajin canting,” jelas Wiwit.
Dengan kepeduliannya terhadap perajin Canting membuat Wiwit diganjar penghargaan Perempuan Inspirasi kategori penggiat sosial oleh Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PP-LIPI). "Saya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ini akan memacu saya lebih giat lagi dalam melestarika budaya khususnya kerajinan canting," ungkap Wiwit.
Dia menilai pelestarian seni dan budaya bisa mendorong perekonomian agar masyarakat lebih sejahtera. Untuk itu CHI memberikan apresiasi kepada perajin canting yang berjasa dalam mengembangkan kerajinan batik tulis.
“Pemberian apresiasi kepada perajin canting ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap warisan budaya. Selama ini mereka belum mendapat perhatian yang serius. Kami pun juga ingin melakukan pembinaan kepada mereka,” ujarnya.
Wiwit Ilham dikenal sosok wanita yg kreative sejak kecil baik di bidang seni, musik, organisasi & ilmu pengetahuan. Dia meraih gela Doktor bidang Hospital Management/ Ilmu Public Health, Univ Indonesia. Dalam ilmu pengetahuan, sebagai konsultan Klinik & rumah sakit. Sekaligus sebagai pemilik beberapa Klinik di Jakarta, di bawah perusahaan-perusahaan Bellia Denusa Group. (Rakhmat Baihaqi)
(nfl)
Explore More