Kuartal I/2019, Pendapatan Usaha Pertamina EP Asset 4 Tumbuh 28,3%
A
A
A
JAKARTA - Pertamina EP Asset 4, unit bisnis PT Pertamina EP, mencatatkan pertumbuhan kinerja positif selama tiga bulan pertama 2019 dengan meningkatnya produksi minyak dan gas (migas), serta kenaikan pendapatan dan laba bersih.
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 4 Agus Amperianto mengatakan, sepanjang Januari-Maret 2019 pendapatan usaha PEP Asset 4 mencapai USD136 juta, tumbuh 28,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD106 juta. Demikian pula laba bersih, naik dari USD33 juta menjadi USD48 juta pada kuartal I/2019.
"Target kami dalam RKAP 2019 pendapatan mencapai USD593 juta dan laba bersih USD165 juta dengan asumsi harga minyak USD70 per barel," ujar Agus Amperianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/4/2019).
Agus mengatakan, peningkatan pendapatan laba bersih karena kenaikan produksi minyak dan gas. Sepanjang kuartal I 2019 PEP Asset 4 membukukan produksi minyak sebesar 15.841 barel minyak per hri (BOPD), tumbuh dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat 12.660 BOPD. Sedangkan produksi gas tercatat 183,55 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD), naik dibandingkan kuartal I 2018 yang tercatat 178,4 MMSCFD.
Field Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tercatat sebagai pemberi kontribusi terbesar produksi minyak PEP Asset 4 di periode ini, yaitu 8.996 BOPD. Sisanya berasal dari Field Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 2.299 BOPD, Field Poleng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2.632 BOPD, Field Donggi-Matindok di Kabupaten Banggai, Jawa Timur sebesar 814 BOPD, dan Field Papua 1.009 BOPD serta unitisasi Wakamuk 50% sebesar 90 BOPD.
"Sedangkan produksi gas berasal dari dari Field Cepu sebesar 68,45 MMCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowati 12,80 MMSCFD," tambahnya.
Menurut Agus, peningkatan produksi migas di kuartal I/2019 secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur serta stimulasi di Field Sukowati. Saat ini, reparasi sumur telah dilakukan pada sumur SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Untuk sisa tiga kuartal ke depan, Agus menambahkan, PEP Asset 4 menyiapkan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya. Di luar itu juga ada kegiatan tambahan yang dipersiapkan manajemen PEP Asset 4 dengan cepat dan tepat menghadapi tantangan produksi menghasilkan optimisme untuk proyeksi produksi minyak 2019 sebesar 16.919 BOPD dari target 16.900 BOPD (pencapaian 100,1%). Sedangkan proyeksi produksi gas tahun 2019 sebesar 174.26 MMSCFD dari target 173 MMSCFD (pencapaian 100,7%).
Untuk mencapai target produksi tersebut, PEP Asset 4 menyiapkan sejumlah kegiatan subsurface dan surface untuk mendukung pencapaian target antara lain melanjutkan reparasi sumur dan stimulasi di Field Sukowati. Manajemen PEP Asset 4 juga mengatasi permasalahan scaling dan back-pressure di Field Sukowati, dan monetisasi produksi Gas TPN-01TW di Field Cepu.
"Kami juga berupaya memperbaiki infrakstrukur untuk mendukung kegiatan operasi di Field Papua; dan perawatan, perbaikan, dan penggantian instrumen produksi di fasilitas produksi Field Poleng," ujar Agus.
Pertamina EP Asset 4 memiliki lima field yang terbesar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua. Pertamina EP Asset 4 adalah pemberi kontribusi terbesar kedua terhadap PT Pertamina EP, baik produksi minyak maupun gas.
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 4 Agus Amperianto mengatakan, sepanjang Januari-Maret 2019 pendapatan usaha PEP Asset 4 mencapai USD136 juta, tumbuh 28,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD106 juta. Demikian pula laba bersih, naik dari USD33 juta menjadi USD48 juta pada kuartal I/2019.
"Target kami dalam RKAP 2019 pendapatan mencapai USD593 juta dan laba bersih USD165 juta dengan asumsi harga minyak USD70 per barel," ujar Agus Amperianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/4/2019).
Agus mengatakan, peningkatan pendapatan laba bersih karena kenaikan produksi minyak dan gas. Sepanjang kuartal I 2019 PEP Asset 4 membukukan produksi minyak sebesar 15.841 barel minyak per hri (BOPD), tumbuh dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat 12.660 BOPD. Sedangkan produksi gas tercatat 183,55 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD), naik dibandingkan kuartal I 2018 yang tercatat 178,4 MMSCFD.
Field Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tercatat sebagai pemberi kontribusi terbesar produksi minyak PEP Asset 4 di periode ini, yaitu 8.996 BOPD. Sisanya berasal dari Field Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 2.299 BOPD, Field Poleng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2.632 BOPD, Field Donggi-Matindok di Kabupaten Banggai, Jawa Timur sebesar 814 BOPD, dan Field Papua 1.009 BOPD serta unitisasi Wakamuk 50% sebesar 90 BOPD.
"Sedangkan produksi gas berasal dari dari Field Cepu sebesar 68,45 MMCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowati 12,80 MMSCFD," tambahnya.
Menurut Agus, peningkatan produksi migas di kuartal I/2019 secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur serta stimulasi di Field Sukowati. Saat ini, reparasi sumur telah dilakukan pada sumur SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Untuk sisa tiga kuartal ke depan, Agus menambahkan, PEP Asset 4 menyiapkan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya. Di luar itu juga ada kegiatan tambahan yang dipersiapkan manajemen PEP Asset 4 dengan cepat dan tepat menghadapi tantangan produksi menghasilkan optimisme untuk proyeksi produksi minyak 2019 sebesar 16.919 BOPD dari target 16.900 BOPD (pencapaian 100,1%). Sedangkan proyeksi produksi gas tahun 2019 sebesar 174.26 MMSCFD dari target 173 MMSCFD (pencapaian 100,7%).
Untuk mencapai target produksi tersebut, PEP Asset 4 menyiapkan sejumlah kegiatan subsurface dan surface untuk mendukung pencapaian target antara lain melanjutkan reparasi sumur dan stimulasi di Field Sukowati. Manajemen PEP Asset 4 juga mengatasi permasalahan scaling dan back-pressure di Field Sukowati, dan monetisasi produksi Gas TPN-01TW di Field Cepu.
"Kami juga berupaya memperbaiki infrakstrukur untuk mendukung kegiatan operasi di Field Papua; dan perawatan, perbaikan, dan penggantian instrumen produksi di fasilitas produksi Field Poleng," ujar Agus.
Pertamina EP Asset 4 memiliki lima field yang terbesar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua. Pertamina EP Asset 4 adalah pemberi kontribusi terbesar kedua terhadap PT Pertamina EP, baik produksi minyak maupun gas.
(fjo)