Indonesia Ingin Naik Kelas Menjadi Klub Negara Pendapatan Tinggi

Selasa, 30 April 2019 - 13:33 WIB
Indonesia Ingin Naik Kelas Menjadi Klub Negara Pendapatan Tinggi
Indonesia Ingin Naik Kelas Menjadi Klub Negara Pendapatan Tinggi
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menerangkan hanya ada 20 negara di dunia yang berhasil naik kelas dari kelas menengah menjadi kelas negara dengan pendapatan tinggi (level high income).

Menuju negara dengan pendapatan tinggi bukan hal mudah. Sejarah dunia, kata Sri Mulyani, menyatakan banyak negara yang berhenti di level pendapatan menengah atau yang disebut middle income trap, sehingga gagal untuk melanjutkan jenjang pendapatan tinggi.

"Karena mereka merasa sudah nyaman dengan middle income. Ini yang disebut middle income trap. Jadi tidak mau melanjutkan ke level high income. Banyak negara yang terjebak di level kelas pendapatan menengah," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (30/4/3019).

Sri Mulyani mengatakan beberapa negara yang terjebak di kelas pendapatan menengah, umumnya adalah negara-negara Amerika Selatan. Sehingga ekonomi mereka stagnan. Middle income trap ini juga dikarenakan tingginya angka korupsi dan rendahnya pembangunan infrastruktur.

"Mereka terperangkap di level pendapatan menengah, seperti Brasil, Meksiko, Kolombia, Peru dan Argentina. Padahal Kolombia dan Argentina, pada 100 tahun lalu, pendapatannya lebih tinggi dari Belanda dan Belgia. Tapi sekarang mereka stagnan bahkan cenderung menurun," terang Sri Mulyani.

Dan Indonesia berkeinginan untuk naik kelas dari negara pendapatan menengah menjadi negara dengan pendapatan tinggi. Dan dari 20 negara yang berhasil naik kelas itu, beberapa adalah negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.

Indonesia bisa belajar dari negara-negara tersebut dengan sejumlah antisipasi. Diantaranya dengan merancang arah makro fiskal yang berorientasi pada optimalisasi pendapatan negara. Adapun arah kebijakan fiskal dalam rencana pembangunan jangka menengah yang dirancang Kementerian Keuangan mulai 2020 ialah menggeber akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguaran kualitas sumber daya manusia.

Kualitas SDM ini dapat ditingkatkan dengan memastikan kesejahteraan dari sisi kesehatan, kemampuan, hingga pasar tenaga kerja. Menurut Sri Mulyani, syarat Indonesia keluar dari middle income trap pada 2020-2030 adalah pertumbuhan rata-rata pendapatan per kapita penduduk musti di atas 6%. Dengan demikian, Sri Mulyani menargetkan Indonesia bisa naik ke kelas pendapatan tinggi pada 2036.

Seiring itu, Indonesia bertekad menekan angka kemiskinan. Dalam kesempatan sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan di tahun 2020 menjadi era baru bagi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Karena pada tahun depan, angka kemiskinan di Indonesia sudah di level satu digit. "Tingkat kemiskinan memasuki babak baru, dibawah 9%. Jadi kalau tahun lalu dibawah level 10%, sekarang sudah dibawah 9%," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1437 seconds (0.1#10.140)