Inhyun Baik: Keluarga Penyeimbang Hidup
A
A
A
MENERAPKAN “politik pintu terbuka”, Presiden Direktur PT CKD OTTO Pharmaceuticals (CKD OTTO Pharma) Inhyun Baik dalam keseharian di kantor rupanya benar-benar membuka lebar pintu ruang kerjanya.
Pria asal Korea Selatan ini mengaku hanya menutup pintu saat ia makan siang di ruangannya sekitar 30 menit. “Kalau saya tidak ada janji rapat atau makan siang di luar dengan orang, istri saya selalu membuatkan saya bekal makan siang,” ujar pria kelahiran 1967 itu.
Menurut Baik, setidaknya tiga kali seminggu sang istri selalu memasakkan bekal makan siang untuk dirinya dan putranya. Menunya bervariasi mulai dari hidangan Korea, China, dan juga Indonesia. “Pokoknya multinasional,” katanya sambil tertawa.
Bagi Baik, hidup seimbang adalah hal ter penting dan keluarga merupakan penyema ngat sekaligus penyeimbang hidup. Keluarga menjadi aspek substansial dalam meme ngaruhi motivasi kerja.
Kehadiran keluarga nya di Jakarta dalam 1,5 tahun terakhir menjadi obat istimewa bagi ayah dua anak ini dalam melepaskan diri dari kepenatan dan stres.
Dia menceritakan, saat awal CKDOTTO berdiri pada akhir 2015, selama dua tahun dirinya harus terpisah dari istri dan anak-anaknya yang tetap tinggal di Korea.
“Kadang saya di kantor sampai malam. Saya pulang buka pintu, mau makan malam juga tidak enak. Saya sendiri, hidup tidak seimbang. Biasanya kalau saya stres di kantor, pulangnya saya diskusi dengan istri. Dia kasih saya nasihat-nasihat,” tuturnya.
Baik menegaskan, lingkungan atau keluarga yang mendukung untuk tetap semangat dan kreatif sangat dibutuhkan. Terlebih pada posisi dirinya sebagai ekspatriat yang memimpin pengembangan perusahaan baru.
Salah satu pengalaman berkesan dan tak terlupakan adalah saat CKD OTTO Pharma mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau current Good Manufacturing Process (cGMP) dari Badan POM pada 14 September 2018, sepuluh hari sebelum ulang tahunnya.
“Prosesnya cukup ketat dan lama, dua bulan setelah inspeksi baru kami dapat sertifikat CPOB. Setelah dapat kabar langsung via Whatsapp, saya langsung teriak dan bernapas lega. Akhirnya saya bisa tidur dan pulang ke Korea,” kenangnya.
Setiap kali pulang ke kampung halaman atau dalam perjalanan bisnis, pria yang fasih berbahasa Italia itu memanfaatkan waktu untuk membaca saat di pesawat. Membaca buku-buku nonfiksi adalah hobinya sejak lama, sedangkan buku cerita fiksi seperti novel tidak disukainya.
“Dengan membaca buku, saya dapat menambah wawasan dan pengalaman. Saya suka membaca pada waktu senggang atau saat terbang lebih dari tiga jam,” ujarnya.
Baik bergabung dengan Chong Kun Dang (CKD) Pharmaceuticals Corp di Korea sejak 1996 dan selama 24 tahun itu pula dia malang-melintang di industri farmasi. Lantas, apakah dia sudah merasa sukses? Alumnus Okla homa University itu menuturkan,“Kesuksesan saya adalah kesuksesan perusahaan.
Jadi, kesuksesan saya adalah ketika berhasil mencapai target perusahaandan menjaganya. Kalau perusahaan sukses, pemegang saham senang, dan pada akhirnya, saya dan keluarga saya juga senang,” katanya. (Inda Susanti)
Pria asal Korea Selatan ini mengaku hanya menutup pintu saat ia makan siang di ruangannya sekitar 30 menit. “Kalau saya tidak ada janji rapat atau makan siang di luar dengan orang, istri saya selalu membuatkan saya bekal makan siang,” ujar pria kelahiran 1967 itu.
Menurut Baik, setidaknya tiga kali seminggu sang istri selalu memasakkan bekal makan siang untuk dirinya dan putranya. Menunya bervariasi mulai dari hidangan Korea, China, dan juga Indonesia. “Pokoknya multinasional,” katanya sambil tertawa.
Bagi Baik, hidup seimbang adalah hal ter penting dan keluarga merupakan penyema ngat sekaligus penyeimbang hidup. Keluarga menjadi aspek substansial dalam meme ngaruhi motivasi kerja.
Kehadiran keluarga nya di Jakarta dalam 1,5 tahun terakhir menjadi obat istimewa bagi ayah dua anak ini dalam melepaskan diri dari kepenatan dan stres.
Dia menceritakan, saat awal CKDOTTO berdiri pada akhir 2015, selama dua tahun dirinya harus terpisah dari istri dan anak-anaknya yang tetap tinggal di Korea.
“Kadang saya di kantor sampai malam. Saya pulang buka pintu, mau makan malam juga tidak enak. Saya sendiri, hidup tidak seimbang. Biasanya kalau saya stres di kantor, pulangnya saya diskusi dengan istri. Dia kasih saya nasihat-nasihat,” tuturnya.
Baik menegaskan, lingkungan atau keluarga yang mendukung untuk tetap semangat dan kreatif sangat dibutuhkan. Terlebih pada posisi dirinya sebagai ekspatriat yang memimpin pengembangan perusahaan baru.
Salah satu pengalaman berkesan dan tak terlupakan adalah saat CKD OTTO Pharma mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau current Good Manufacturing Process (cGMP) dari Badan POM pada 14 September 2018, sepuluh hari sebelum ulang tahunnya.
“Prosesnya cukup ketat dan lama, dua bulan setelah inspeksi baru kami dapat sertifikat CPOB. Setelah dapat kabar langsung via Whatsapp, saya langsung teriak dan bernapas lega. Akhirnya saya bisa tidur dan pulang ke Korea,” kenangnya.
Setiap kali pulang ke kampung halaman atau dalam perjalanan bisnis, pria yang fasih berbahasa Italia itu memanfaatkan waktu untuk membaca saat di pesawat. Membaca buku-buku nonfiksi adalah hobinya sejak lama, sedangkan buku cerita fiksi seperti novel tidak disukainya.
“Dengan membaca buku, saya dapat menambah wawasan dan pengalaman. Saya suka membaca pada waktu senggang atau saat terbang lebih dari tiga jam,” ujarnya.
Baik bergabung dengan Chong Kun Dang (CKD) Pharmaceuticals Corp di Korea sejak 1996 dan selama 24 tahun itu pula dia malang-melintang di industri farmasi. Lantas, apakah dia sudah merasa sukses? Alumnus Okla homa University itu menuturkan,“Kesuksesan saya adalah kesuksesan perusahaan.
Jadi, kesuksesan saya adalah ketika berhasil mencapai target perusahaandan menjaganya. Kalau perusahaan sukses, pemegang saham senang, dan pada akhirnya, saya dan keluarga saya juga senang,” katanya. (Inda Susanti)
(nfl)