Kurs Rupiah Ditutup Loyo Saat Yen Jepang Menanjak Naik
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (6/5/2019) sedikit membaik dibandingkan pembukaan, meski belum cukup baik dari sesi penutupan sebelumnya. Kurs rupiah terpantau masih loyo sepanjang perdagangan awal pekan saat mata uang safe haven, Yen Jepang menanjak naik.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu ke posisi Rp14.295/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.263/USD. Pergerakan harian rupiah pada awal pekan ini berada pada kisaran Rp14.250 hingga Rp14.330/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga jatuh menjadi Rp14.297/USD dibandingkan sesi penutupan Jumat kemarin pada posisi Rp14.265/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.125-Rp14.331/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga terlihat tak berdaya usai ambruk semakin dalam ke level Rp14.300/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda semakin parah.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah menjadi Rp14.308/USD atau masih terus menyusut. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dari sebelumnya Rp14.282/USD.
Di sisi lain mata uang safe haven Yen mengalami kenaikan saat Yuan tergelincir setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bakal menaikkan tarif terbaru terhadap produk-produk asal China untuk mengirim saham dan komoditas terjun bebas. Meski begitu beberapa bangkit, saat Wakil Perdana Menteri China Liu He dikabarkan tetap terbang ke Washington tengah pekan ini dibandingkan memilih untuk membatalkan negosiasi.
Seperti diketahui AS dan China dalam beberapa bulan terakhir, tengah intens melakukan pembicaraan sebagai upaya untuk menghentikan perang dagang antara dua perekonomian terbesar di dunia tersebut. Investor merespons dengan membeli Yen yang dinilai sebagai investasi aman saat gejolak datang, mengingat status Jepang sebagai kreditor terbesar dunia dan banyak aset di luar negeri.
Dolar terpantau melemah menjadi 110,720 terhadap Yen Jepang, setelah sebelumnya menyentuh 110,335. Sedangkan terhadap Yuan China, kenaikan dicetak dolar AS menjadi 6,7825 dan Euro mencapai level terendah sejak Januari di sekitar 123,33 versus Yen sebelum stabil ke 123,93.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu ke posisi Rp14.295/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.263/USD. Pergerakan harian rupiah pada awal pekan ini berada pada kisaran Rp14.250 hingga Rp14.330/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga jatuh menjadi Rp14.297/USD dibandingkan sesi penutupan Jumat kemarin pada posisi Rp14.265/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.125-Rp14.331/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga terlihat tak berdaya usai ambruk semakin dalam ke level Rp14.300/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda semakin parah.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah menjadi Rp14.308/USD atau masih terus menyusut. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dari sebelumnya Rp14.282/USD.
Di sisi lain mata uang safe haven Yen mengalami kenaikan saat Yuan tergelincir setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bakal menaikkan tarif terbaru terhadap produk-produk asal China untuk mengirim saham dan komoditas terjun bebas. Meski begitu beberapa bangkit, saat Wakil Perdana Menteri China Liu He dikabarkan tetap terbang ke Washington tengah pekan ini dibandingkan memilih untuk membatalkan negosiasi.
Seperti diketahui AS dan China dalam beberapa bulan terakhir, tengah intens melakukan pembicaraan sebagai upaya untuk menghentikan perang dagang antara dua perekonomian terbesar di dunia tersebut. Investor merespons dengan membeli Yen yang dinilai sebagai investasi aman saat gejolak datang, mengingat status Jepang sebagai kreditor terbesar dunia dan banyak aset di luar negeri.
Dolar terpantau melemah menjadi 110,720 terhadap Yen Jepang, setelah sebelumnya menyentuh 110,335. Sedangkan terhadap Yuan China, kenaikan dicetak dolar AS menjadi 6,7825 dan Euro mencapai level terendah sejak Januari di sekitar 123,33 versus Yen sebelum stabil ke 123,93.
(akr)