Platform Belanja Online Lokal Rajai Pasar Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Persaingan industri e-commerce nasional semakin kompetitif. Masing-masing platform belanja online berlomba-lomba memberikan berbagai promo menarik serta inovasi yang memanjakan penggunanya di Indonesia.
Dengan kompetisi tersebut, seperti apa lanskap industri saat ini? Berdasarkan riset, data kuartal I 2019 dari iPrice, situs perbandingan harga produk-produk di online marketplace, memperlihatkan platform belanja online lokal masih merajai pasar Indonesia, dengan Tokopedia meraih posisi teratas, disusul dua pesaing terbesarnya Shopee dan Bukalapak, masing-masing di posisi ke-2 dan ke-3.
"Yang tidak kalah menarik, di Asia Tenggara, Tokopedia adalah satu-satunya aplikasi mobile e-commerce yang paling aktif digunakan di negara asalnya," ujar riset. Sebagai gambaran, Shopee berada di posisi ke-2 di negara asalnya Singapura, sementara di Tiki.vn berada di posisi ke-3 di negara asalnya Vietnam.
Dengan jumlah penduduk mencapai lebih 260 juta jiwa dan tingginya adopsi telepon pintar, Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi pemain e-commerce. Lebih lanjut, laporan State of Internet Q1 2017 dari Akamai menyatakan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan adopsi digital tertinggi di dunia, mengalahkan India dan China.
Hal ini menjadi peluang besar bagi pemimpin pasar di Indonesia untuk turut memiliki posisi strategis di industri e-commerce dalam skala regional. Tahun lalu, Tokopedia menjadi platform e-commerce paling banyak dikunjungi ketiga di Asia Tenggara meskipun hanya tersedia di satu negara, dengan rata-rata 125 juta pengunjung pada tahun 2018.
Melanjutkan kesuksesan Ramadhan Ekstra di tahun lalu, Ramadhan Ekstra tahun ini akan menghadirkan tradisi belanja terbesar dengan jangkauan terluas, jaringan penjual terbesar dan pengguna terbanyak. Rangkaian Ramadhan Ekstra di tahun ini akan mulai digelar dari tanggal 6 Mei 2019 sampai dengan puncak perayaan Ramadhan Ekstra pada 17 Mei 2019.
"Tahun ini, Tokopedia memasuki usia yang ke-10 tahun, dan merupakan tahun kedua digelarnya Ramadhan Ekstra, yang telah menjadi tradisi belanja terbesar bagi Tokopedia. Animo masyarakat yang sangat besar di ajang Ramadhan Ekstra tahun lalu, memacu kami sebagai perusahaan teknologi, untuk terus memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat, khususnya pengguna Tokopedia, dalam mempersiapkan dan berbelanja kebutuhan Ramadhan mereka," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, Minggu (12/5/2019).
Ramadhan Ekstra 2019 yang diselenggarakan oleh Tokopedia ini akan menghadirkan sederet nilai tambah kepada masyarakat Indonesia, khususnya pengguna. Selain itu, ada gratis ongkos kirim sepuasnya bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bertransaksi melalui platform Tokopedia dari 6-17 Mei 2019.
Khusus di tanggal 17 Mei 2019, gratis ongkos kirim bisa didapatkan tanpa minimum transaksi. Tokopedia berharap dengan adanya gratis ongkir ini, masyarakat Indonesia bisa lebih efisien dalam memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadhan. "Mereka yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya juga bisa tetap berbagi kepada kerabat, misal dengan mengirimkan hadiah, tanpa memikirkan ongkos kirim," imbuh Nuraini.
Dengan kompetisi tersebut, seperti apa lanskap industri saat ini? Berdasarkan riset, data kuartal I 2019 dari iPrice, situs perbandingan harga produk-produk di online marketplace, memperlihatkan platform belanja online lokal masih merajai pasar Indonesia, dengan Tokopedia meraih posisi teratas, disusul dua pesaing terbesarnya Shopee dan Bukalapak, masing-masing di posisi ke-2 dan ke-3.
"Yang tidak kalah menarik, di Asia Tenggara, Tokopedia adalah satu-satunya aplikasi mobile e-commerce yang paling aktif digunakan di negara asalnya," ujar riset. Sebagai gambaran, Shopee berada di posisi ke-2 di negara asalnya Singapura, sementara di Tiki.vn berada di posisi ke-3 di negara asalnya Vietnam.
Dengan jumlah penduduk mencapai lebih 260 juta jiwa dan tingginya adopsi telepon pintar, Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi pemain e-commerce. Lebih lanjut, laporan State of Internet Q1 2017 dari Akamai menyatakan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan adopsi digital tertinggi di dunia, mengalahkan India dan China.
Hal ini menjadi peluang besar bagi pemimpin pasar di Indonesia untuk turut memiliki posisi strategis di industri e-commerce dalam skala regional. Tahun lalu, Tokopedia menjadi platform e-commerce paling banyak dikunjungi ketiga di Asia Tenggara meskipun hanya tersedia di satu negara, dengan rata-rata 125 juta pengunjung pada tahun 2018.
Melanjutkan kesuksesan Ramadhan Ekstra di tahun lalu, Ramadhan Ekstra tahun ini akan menghadirkan tradisi belanja terbesar dengan jangkauan terluas, jaringan penjual terbesar dan pengguna terbanyak. Rangkaian Ramadhan Ekstra di tahun ini akan mulai digelar dari tanggal 6 Mei 2019 sampai dengan puncak perayaan Ramadhan Ekstra pada 17 Mei 2019.
"Tahun ini, Tokopedia memasuki usia yang ke-10 tahun, dan merupakan tahun kedua digelarnya Ramadhan Ekstra, yang telah menjadi tradisi belanja terbesar bagi Tokopedia. Animo masyarakat yang sangat besar di ajang Ramadhan Ekstra tahun lalu, memacu kami sebagai perusahaan teknologi, untuk terus memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat, khususnya pengguna Tokopedia, dalam mempersiapkan dan berbelanja kebutuhan Ramadhan mereka," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, Minggu (12/5/2019).
Ramadhan Ekstra 2019 yang diselenggarakan oleh Tokopedia ini akan menghadirkan sederet nilai tambah kepada masyarakat Indonesia, khususnya pengguna. Selain itu, ada gratis ongkos kirim sepuasnya bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bertransaksi melalui platform Tokopedia dari 6-17 Mei 2019.
Khusus di tanggal 17 Mei 2019, gratis ongkos kirim bisa didapatkan tanpa minimum transaksi. Tokopedia berharap dengan adanya gratis ongkir ini, masyarakat Indonesia bisa lebih efisien dalam memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadhan. "Mereka yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya juga bisa tetap berbagi kepada kerabat, misal dengan mengirimkan hadiah, tanpa memikirkan ongkos kirim," imbuh Nuraini.
(ven)