Puncak Konsumsi BBM Diprediksi Terjadi Saat H-5 Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi puncak konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada Lebaran atau Idul Fitri 1440 H terjadi pada H-5 untuk jenis gasoline (bensin). Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Posko Nasional ESDM Rida Mulyana selaku Direktur Jenderal Ketenagalistrikan.
"Berdasarkan data empiris sepertinya konsumsi gasoline di H-5 Lebaran, yaitu 31 Mei 2019," kata Rida di hadapan para awak media di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Pada tanggal tersebut, konsumsi gasoline diperkirakan akan meningkat hingga 137 ribu kilo liter (KL). Sebaliknya, pada periode yang sama suplai gasoil (solar) akan mengalami penurunan lantaran mulai diberlakukannya pembatasan angkutan barang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto membeberkan, proyeksi jumlah konsumsi BBM. Terang dia, BBM Premium akan naik 10,1% atau 35. 093 dari kondisi normal, yaitu 31.870 KL.
Pertalite naik 16% atau 57.933 KL dari 49.943 KL, Pertamax atau AKR 92 naik 32,5% atau 13.578 KL dari 10.248 KL, Avtur naik 8,3% atau 13.414 KL dari 14.542 KL, dan Turbo naik 14,2% atau 602 KL dari 532 KL. "Sementara untuk jenis gasoil, seperti Solar turun 11% atau 34,552 KL dari konsumsi normal 38.824 KL," jelas Djoko.
Secara umum, rata-rata kenaikan Gasoline naik 15,8% menjadi 107.206 KL dan Gasoil turun 10,4% jadi 36.226. Meski ada kenaikan konsumsi, stok BBM dia pastikan berada dalam kondisi aman.
Mengatisipasi hal tersebut, Pemerintah telah melakukan upaya pengamanan pasokan BBM untuk masyarakat dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketersediaan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi dengan baik.
Pemerintah juga melakukan langkah antisipasi dengan membentuk posko satuan tugas (satgas) khusus BBM di kantor pusat dan daerah. Langkah ini diambil guna mempertahankan ketahanan stok BBM selama periode lebaran Idul Fitri 2019.
Dalam mengamankan pasokan BBM, Kementerian ESDM juga melakukan peningkatan pendistribusian BBM melalui penambahan armada mobil tangki, penyiapan kantong BBM, penyiapan produk BBK dalam kemasan serta kehandalan fasilitas pelayanan selama 24 jam.
"Sesuai pesan Pak Menteri Jonan setelah melakukan kunjungan lapangan di tol TransJawa kemarin, dispanser yang ada di SPBU di tol-tol baru harap juga segera dipasang nozzle," ungkap Djoko.
"Berdasarkan data empiris sepertinya konsumsi gasoline di H-5 Lebaran, yaitu 31 Mei 2019," kata Rida di hadapan para awak media di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Pada tanggal tersebut, konsumsi gasoline diperkirakan akan meningkat hingga 137 ribu kilo liter (KL). Sebaliknya, pada periode yang sama suplai gasoil (solar) akan mengalami penurunan lantaran mulai diberlakukannya pembatasan angkutan barang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto membeberkan, proyeksi jumlah konsumsi BBM. Terang dia, BBM Premium akan naik 10,1% atau 35. 093 dari kondisi normal, yaitu 31.870 KL.
Pertalite naik 16% atau 57.933 KL dari 49.943 KL, Pertamax atau AKR 92 naik 32,5% atau 13.578 KL dari 10.248 KL, Avtur naik 8,3% atau 13.414 KL dari 14.542 KL, dan Turbo naik 14,2% atau 602 KL dari 532 KL. "Sementara untuk jenis gasoil, seperti Solar turun 11% atau 34,552 KL dari konsumsi normal 38.824 KL," jelas Djoko.
Secara umum, rata-rata kenaikan Gasoline naik 15,8% menjadi 107.206 KL dan Gasoil turun 10,4% jadi 36.226. Meski ada kenaikan konsumsi, stok BBM dia pastikan berada dalam kondisi aman.
Mengatisipasi hal tersebut, Pemerintah telah melakukan upaya pengamanan pasokan BBM untuk masyarakat dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketersediaan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi dengan baik.
Pemerintah juga melakukan langkah antisipasi dengan membentuk posko satuan tugas (satgas) khusus BBM di kantor pusat dan daerah. Langkah ini diambil guna mempertahankan ketahanan stok BBM selama periode lebaran Idul Fitri 2019.
Dalam mengamankan pasokan BBM, Kementerian ESDM juga melakukan peningkatan pendistribusian BBM melalui penambahan armada mobil tangki, penyiapan kantong BBM, penyiapan produk BBK dalam kemasan serta kehandalan fasilitas pelayanan selama 24 jam.
"Sesuai pesan Pak Menteri Jonan setelah melakukan kunjungan lapangan di tol TransJawa kemarin, dispanser yang ada di SPBU di tol-tol baru harap juga segera dipasang nozzle," ungkap Djoko.
(akr)