Maskapai Asal China Minta Kompensasi Boeing Imbas Kandangkan 737 MAX
A
A
A
BEIJING - China Eastern Airlines secara resmi telah meminta kompensasi dari Boeing Co terkait dengan kebijakan mengkandangkan seluruh pesawat series 47 MAX miliknya. Ditambahkan telah menunda pengiriman pesawat seperti disampaikan secara resmi oleh pihak perusahaan.
Langkah maskapai asal China ini pertama kali dilaporkan oleh media domestik, termasuk surat kabar People's Daily yang dikelola pemerintah. Dalam pemberitaan tersebut tidak menyebutkan jumlah kompensasi yang diinginkan oleh China Eastern Airlines
"Pelarangan pesawat 737 MAX sejak 11 Maret 2019 telah menyebabkan kerugian yang relatif besar ke China Eastern. Dengan berlalunya waktu, kerugian terkait hal itu akan semakin melebar," seperti dikuti dari pihak perusahaan maskapai.
"Pada saat yang sama, keterlambatan pengiriman pesawat yang dipesan oleh China Eastern juga menyebabkan kerugian ekonomi." Seorang juru bicara maskapai mengkonfirmasi komentarnya dalam laporan People's Daily kepada Reuters.
China Eastern tercatat memiliki 14 pesawat jet jenis Boeing 737 MAX dalam armadanya, termasuk dari anak perusahaan Shanghai Airlines. Perusahaan belum berkomunikasi dengan operator lain mengenai kompensasi.
Sementara itu seorang juru bicara Boeing menolak mengomentari langkah China Eastern, dengan mengatakan tidak akan membicarakan seputar hubungan bisnis dengan para pelanggannya.
Di sisi lain Federal Aviation Administration A.S. menjadi tuan rumah pertemuan para regulator global di Dallas pada hari Kamis untuk meninjau proposal perangkat lunak dan pelatihan dari Boeing sebelum memutuskan apakah, dan kapan, untuk mengakhiri pelarangan dalam dua bulan.
China dan Uni Eropa masing-masing memiliki industri dirgantara sendiri dan kemungkinan akan memperbaiki kondisi mereka untuk memungkinkan penerbangan M737 AX bisa kembali, kata para analis.
Langkah maskapai asal China ini pertama kali dilaporkan oleh media domestik, termasuk surat kabar People's Daily yang dikelola pemerintah. Dalam pemberitaan tersebut tidak menyebutkan jumlah kompensasi yang diinginkan oleh China Eastern Airlines
"Pelarangan pesawat 737 MAX sejak 11 Maret 2019 telah menyebabkan kerugian yang relatif besar ke China Eastern. Dengan berlalunya waktu, kerugian terkait hal itu akan semakin melebar," seperti dikuti dari pihak perusahaan maskapai.
"Pada saat yang sama, keterlambatan pengiriman pesawat yang dipesan oleh China Eastern juga menyebabkan kerugian ekonomi." Seorang juru bicara maskapai mengkonfirmasi komentarnya dalam laporan People's Daily kepada Reuters.
China Eastern tercatat memiliki 14 pesawat jet jenis Boeing 737 MAX dalam armadanya, termasuk dari anak perusahaan Shanghai Airlines. Perusahaan belum berkomunikasi dengan operator lain mengenai kompensasi.
Sementara itu seorang juru bicara Boeing menolak mengomentari langkah China Eastern, dengan mengatakan tidak akan membicarakan seputar hubungan bisnis dengan para pelanggannya.
Di sisi lain Federal Aviation Administration A.S. menjadi tuan rumah pertemuan para regulator global di Dallas pada hari Kamis untuk meninjau proposal perangkat lunak dan pelatihan dari Boeing sebelum memutuskan apakah, dan kapan, untuk mengakhiri pelarangan dalam dua bulan.
China dan Uni Eropa masing-masing memiliki industri dirgantara sendiri dan kemungkinan akan memperbaiki kondisi mereka untuk memungkinkan penerbangan M737 AX bisa kembali, kata para analis.
(akr)