BNI Bersama BNI Syariah Dorong Ekosistem Halal di Bandara Soetta
A
A
A
JAKARTA - BNI bersama BNI Syariah kembali berkontribusi maksimal untuk mendorong halal ekosistem. BNI dan BNI Syariah berpartisipasi dalam Halal Park yang diselenggarakan oleh Rumah Kreatif BUMN di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Halal Park merupakan kawasan komunitas halal yang diusung pemerintah untuk meningkatkan kreatifitas dalam meningkatkan ekonomi halal.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan dalam Halal Park Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta ini tidak berbeda konsep dengan sebelumnya yaitu di GBK Senayan. “Hal ini karena dalam Halal Park kali ini masih menampilkan UMKM halal, baik Halal Fashion, Halal Food and Beverage, dan Halal Craft,” kata Firman di Jakarta.
Selain itu, Halal Park di Terminal 3 Soekarno Hatta akan menggunakan alat pembayaran LinkAja sebagai kasir transaksi bersama. Saat ini LinkAja yang dikembangkan oleh PT. Fintek Karya Nusantara (Finarya) telah beroperasi dan telah digunakan lebih dari 25 juta pengguna dan 131 ribu merchant partner. Dalam acara ini, BNI berkontribusi menampilkan produk Craft (kerajinan tangan) yang merupakan binaan dari BNI yaitu Rumah Kreatif BUMN (RKB).
Sedangkan BNI Syariah memberikan kontribusi berupa Halal Food yang bekerjasama dengan rekanan BNI Syariah yaitu Sangoon Bakar dan rekanan yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI, serta UMKM kerajinan tangan yang juga rekanan BNI Syariah, yaitu UMKM sepatu dan kerajinan kulit.
Khusus Halal Park di Terminal 3, BNI Syariah mendapatkan special space, yaitu 1 unit booth yang akan difungsikan sebagai tempat konsultasi bagaimana mendapatkan sertifikasi MUI. Tempat ini juga bisa digunakan untuk mendapatkan layanan syariah secara langsung karena ada petugas BNI Syariah yang siap untuk melayani masyarakat.
Selain berpartisipasi dalam Halal Park, untuk mendorong pertumbuhan ekosistem halal, BNI Syariah telah melakukan kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sejak tahun 2018 dalam penyelenggaraan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham), yaitu kompetisi untuk mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah.
Industri halal menurut riset Global Islamic Finance Report 2017 mempunyai potensi besar untuk berkembang. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Industri halal fashion dan food, menurut riset di atas, secara global mempunyai potensi bisnis masing-masing mencapai USD20 miliar dan USD170 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan dalam Halal Park Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta ini tidak berbeda konsep dengan sebelumnya yaitu di GBK Senayan. “Hal ini karena dalam Halal Park kali ini masih menampilkan UMKM halal, baik Halal Fashion, Halal Food and Beverage, dan Halal Craft,” kata Firman di Jakarta.
Selain itu, Halal Park di Terminal 3 Soekarno Hatta akan menggunakan alat pembayaran LinkAja sebagai kasir transaksi bersama. Saat ini LinkAja yang dikembangkan oleh PT. Fintek Karya Nusantara (Finarya) telah beroperasi dan telah digunakan lebih dari 25 juta pengguna dan 131 ribu merchant partner. Dalam acara ini, BNI berkontribusi menampilkan produk Craft (kerajinan tangan) yang merupakan binaan dari BNI yaitu Rumah Kreatif BUMN (RKB).
Sedangkan BNI Syariah memberikan kontribusi berupa Halal Food yang bekerjasama dengan rekanan BNI Syariah yaitu Sangoon Bakar dan rekanan yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI, serta UMKM kerajinan tangan yang juga rekanan BNI Syariah, yaitu UMKM sepatu dan kerajinan kulit.
Khusus Halal Park di Terminal 3, BNI Syariah mendapatkan special space, yaitu 1 unit booth yang akan difungsikan sebagai tempat konsultasi bagaimana mendapatkan sertifikasi MUI. Tempat ini juga bisa digunakan untuk mendapatkan layanan syariah secara langsung karena ada petugas BNI Syariah yang siap untuk melayani masyarakat.
Selain berpartisipasi dalam Halal Park, untuk mendorong pertumbuhan ekosistem halal, BNI Syariah telah melakukan kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sejak tahun 2018 dalam penyelenggaraan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham), yaitu kompetisi untuk mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah.
Industri halal menurut riset Global Islamic Finance Report 2017 mempunyai potensi besar untuk berkembang. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Industri halal fashion dan food, menurut riset di atas, secara global mempunyai potensi bisnis masing-masing mencapai USD20 miliar dan USD170 miliar.
(akr)