Penumpang Kereta Api pada Periode Lebaran Diprediksi Naik 3,41%
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah penumpang kereta api pada angkutan Lebaran tahun ini akan naik sebesar 3,41%. Karena itu, untuk menjamin kelancaran pelayanan kereta api pada masa mudik Angkutan Lebaran, pengamanan dan pengawasan perlu ditingkatkan.
“Pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran bidang perkeretaapian tahun 2019 ini diperkirakan akan ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 3,41% dibandingkan tahun 2018. Dari 6.236.277 penumpang pada tahun 2018 menjadi 6.499.172 penumpang pada tahun 2019 ini," jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Menhub mengatakan kereta api adalah angkutan favorit angkutan mudik Lebaran. Ini terbukti dengan penjualan tiket dari H-7 sampai H+7 lebaran yang sudah terjual semuanya. Karenanya Menhub meminta kepada manajemen PT KAI untuk merangkul semua pemangku kepentingan guna memastikan layanan yang diberikan kepada masyarakat itu berjalan dengan baik dan lancar.
“Apa yang harus diantisipasi oleh kereta api ini adalah layanan karena jumlah yang mudik banyak sekali. Karena itu saya minta PT KAI untuk melibatkan semua stakeholder agar memberikan layanan yang terbaik. Kita harapkan mereka yang menggunakan kereta api dapat mencapai tujuan masing-masing dengan baik dan selamat,” ujarnya.
Sementara terkait hasil ramp check yang dilakukan oleh Ditjen KA terhadap kelaikan sarana dan prasarana KA, Menhub juga meminta kepada PT KAI untuk segera memperbaiki fasilitas baik itu sarana dan prasarana perkeretaapian yang perlu diperbaiki dan dipenuhi kelengkapan persyaratannya sesuai peraturan yang berlaku.
“Saya meminta kepada jajaran Ditjen Perkeretaapian dan PT.KAI (Persero) agar dapat menindaklanjuti temuan tersebut, sehingga sarana dan prasarana tersebut agar dapat segera dioperasikan,” ucap Menhub.
Menhub juga menekankan agar pengawasan dan kewaspadaan lebih ditingkatkan, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, ambles ataupun di sekitar perlintasan sebidang sehingga dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul dari peristiwa pada lokasi tersebut.
“Hal yang harus diantisipasi adalah lintasan sebidang, karena dalam kondisi puasa rekan-rekan kita harus sigap dalam melaksanakan tugas. Kedua adalah daerah banjir dan longsor, kita ketahui ada anomali cuaca sehingga daerah-daerah yang riskan seperti Jawa Barat bagian selatan juga Jawa Timur yang terkadang banjir harus mendapat perhatian,” jelas Menhub.
Menhub Budi mengapresiasi pendirian posko-posko di daerah rawan bencana tersebut yang telah dilakukan oleh jajaran PT KAI dan meminta para petugas bekerja dengan baik untuk menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan kereta.
“Saya berharap seluruh SDM Perkeretaapian yang bertugas pada daerah-daerah rawan bencana tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta sigap dan antisipatif terhadap potensi kejadian di daerah rawan bencana,” tandasnya.
“Pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran bidang perkeretaapian tahun 2019 ini diperkirakan akan ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 3,41% dibandingkan tahun 2018. Dari 6.236.277 penumpang pada tahun 2018 menjadi 6.499.172 penumpang pada tahun 2019 ini," jelas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Menhub mengatakan kereta api adalah angkutan favorit angkutan mudik Lebaran. Ini terbukti dengan penjualan tiket dari H-7 sampai H+7 lebaran yang sudah terjual semuanya. Karenanya Menhub meminta kepada manajemen PT KAI untuk merangkul semua pemangku kepentingan guna memastikan layanan yang diberikan kepada masyarakat itu berjalan dengan baik dan lancar.
“Apa yang harus diantisipasi oleh kereta api ini adalah layanan karena jumlah yang mudik banyak sekali. Karena itu saya minta PT KAI untuk melibatkan semua stakeholder agar memberikan layanan yang terbaik. Kita harapkan mereka yang menggunakan kereta api dapat mencapai tujuan masing-masing dengan baik dan selamat,” ujarnya.
Sementara terkait hasil ramp check yang dilakukan oleh Ditjen KA terhadap kelaikan sarana dan prasarana KA, Menhub juga meminta kepada PT KAI untuk segera memperbaiki fasilitas baik itu sarana dan prasarana perkeretaapian yang perlu diperbaiki dan dipenuhi kelengkapan persyaratannya sesuai peraturan yang berlaku.
“Saya meminta kepada jajaran Ditjen Perkeretaapian dan PT.KAI (Persero) agar dapat menindaklanjuti temuan tersebut, sehingga sarana dan prasarana tersebut agar dapat segera dioperasikan,” ucap Menhub.
Menhub juga menekankan agar pengawasan dan kewaspadaan lebih ditingkatkan, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, ambles ataupun di sekitar perlintasan sebidang sehingga dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul dari peristiwa pada lokasi tersebut.
“Hal yang harus diantisipasi adalah lintasan sebidang, karena dalam kondisi puasa rekan-rekan kita harus sigap dalam melaksanakan tugas. Kedua adalah daerah banjir dan longsor, kita ketahui ada anomali cuaca sehingga daerah-daerah yang riskan seperti Jawa Barat bagian selatan juga Jawa Timur yang terkadang banjir harus mendapat perhatian,” jelas Menhub.
Menhub Budi mengapresiasi pendirian posko-posko di daerah rawan bencana tersebut yang telah dilakukan oleh jajaran PT KAI dan meminta para petugas bekerja dengan baik untuk menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan kereta.
“Saya berharap seluruh SDM Perkeretaapian yang bertugas pada daerah-daerah rawan bencana tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta sigap dan antisipatif terhadap potensi kejadian di daerah rawan bencana,” tandasnya.
(fjo)