Sistem Pembayaran Digital, BI: Penggunaan Uang Tunai Bakal Berkurang

Selasa, 28 Mei 2019 - 06:18 WIB
Sistem Pembayaran Digital, BI: Penggunaan Uang Tunai Bakal Berkurang
Sistem Pembayaran Digital, BI: Penggunaan Uang Tunai Bakal Berkurang
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meningkatkan sistem keuangan digital lebih berkembang di Indonesia dengan QR Code, yang nantinya bisa terintegrasi antara perbankan dan fintech.

Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Erwin Haryono, menerangkan integrasi ini akan membuat perbankan dan fintech bisa berbagai data melalui Aplication Programming Interface (API). Sehingga nantinya, masyarakat lebih banyak menggunakan uang digital dibandingkan uang tunai.

"Ya memang dengan perkembangan digital ini, lama kelamaan nanti masyarakat jarang menggunakan uang tunai. Penggunaan uang tunai akan semakin sedikit," ujar Erwin di Jakarta, Senin (27/5/2019).

Namun, sambung dia, pembayaran sistem uang digital akan tetap melalukan pencetakan dan pengawasan uang kartal. Pasalnya negara yang sudah menerapkan payment digital juga tetap mempunyai uang kartal.

"Soal uang digital, kami tidak berpikir bahwa ke depan orang tidak pakai uang kertas. Di negara-negara lain, uang kertas masih dipakai tapi lama-lama proporsinya memang berkurang sehingga bentuk penggunaan uangnya bergeser. Inilah bentuk konsekuensinya, banyak policy, stabilitas sistem keuangan," jelasnya.

Menurutnya, perubahan sistem pembayaran ke digital ini harus diawasi dengan baik dan dengan kebijakan yang tepat juga. BI sendiri tengah melakukan peta jalan Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mendatang yang terdiri dari lima poin.

Persiapan itu terdiri dari integrasi antara perbankan dan perusahaan teknologi berbasis jasa keuangan (financial technology/fintech), digitalisasi perbankan melalui aktivitas pembukaan data perbankan (open banking), dan integrasi keuangan digital ke kegiatan ekonomi.

Selain itu, persiapan aturan perlindungan konsumen dan persaingan usaha antar penyedia jasa keuangan digital, serta aturan mengenai keuangan digital antar negara (cross border).

"Jadi bentuk konsekuensinya adalah banyak kebijakan. Termasuk mengenai stabilitas sistem keuangan, itu juga harus dikaji. Kami perlu meyakinkan semua pihak, bahwa proses penciptaan sistem uang digital tetap dalam kendali," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6518 seconds (0.1#10.140)