Mentan: PPL di Muna Harus Lebih Disiplin
A
A
A
MUNA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta seluruh penyuluh di Kabupaten Muna untuk menggoncang Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sektor perkebunan dan hortikultura. Hal itu disampaikan Amran saat mengunjungi Kabupaten Muna sekaligus bertatap muka dengan para penyuluh pertanian, Selasa (28/5/2019).
"Kita ingat sejarah bahwa Presiden Soekarno pernah mengatakan beri aku 10 pemuda maka akan ku goncang dunia. Seperti halnya Soekarno, saya akan berikan 10 ribu bibit untuk menggoncang Sulawesi Tenggara," kata Amran.
Amran berharap, seluruh bantuan mampu menjadikan masyarakat Muna lebih mandiri dengan tidak membeli sayur mayur dan kebutuhan pangan di pasar. Sebab, masyarakat sudah bisa memanfaatkan lahan di halaman rumah dan pekarangan belakang untuk dijadikan perkebunan dan peternakan.
"Mimpi saya adalah masyarakat Muna mampu memetik sayur sendiri, panen ternak sendiri serta mengelola air sendiri. Jangan ada sejengkal tanah yang terabaikan begitu saja. Pelihara lah ayam, bebek dan kambing," katanya.
Amran juga meminta peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) lebih dioptimalkan lagi. Ini penting dilakukan mengingat saat ini Indonesia sedang meningkatkan dan mengembangkan sektor pangan yang berkualitas.
"Kuncinya hanya satu, jangan biarkan tubuh kita kena sinar matahari. Artinya kita harus bangun subuh dan baru pulang ke rumah malam. Datangi 25 kelompok tani setiap hari. Itulah pekerjaan saya selama 15 tahun jadi pegawai. Jadi saya tahu kerja keras yang akan membawa kita sukses," katanya.
Menurut Amran, kesuksesan adalah milik semua petani dari kota ke pelosok desa. Caranya, kata dia, mereka juga harus mampu mengubah kerja malas menjadi kerja keras. Selain itu, mereka harus tanamkan semangat serta memiliki prinsip pantang menyerah.
"Saya sudah keliling Indonesia dan saya katakan ke petani jangan suka mengeluh, jangan suka meminta kecuali kepada Allah. Kerja keras dan pantang menyerah harus menjadi prinsip dasar. PPL, Petani dan semua orang berhak sukses dan berhak jadi pejabat negara," katanya.
Oleh karena alasan ini, Amran meminta pimpinan daerah memberhentikan pegawai yang tidak bisa mengelola administrasi dan melayani petani setiap hari. Sebab, keberadaan mereka jelas diatur dalam ruang kepegawaian.
"Kalau ada pegawai yang sering terlambat kerja aku mohon berhenti saja. Allah marah karena banyak rakyat membutuhkan layanan. Saya 20 tahun jadi orang miskin. Jadi kalau ada yang coba-coba memainkan orang miskin berhadapan sama Menteri," katanya.
Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan sektor pertanian Muna menjadi lebih besar.
"Tentu kita harapkan dukungan ini adalah langkah awal kemajuan pertanian di Kabupaten Mina," katanya.
Rusman menambahkan, saat ini Kabupaten Muba memiliki ragam potensi tani yang mendukung kebutuhan nasional. Beberapa di antaranya Jambu Mete, Jagung serta sektor peternakan sapi dan ayam.
"Makanya kita berharap ak Menteri tidak bosan memberi bantuan ke kami. Sebab potensi yang kami memiliki sangat berbeda dengan daerah lain. Misalnya Jambu Mete kami yang ditanam sejak ratusan tahun lalu memiliki rasa yang khas dan gurih. Tentu rasa dan khas ini tidak bisa dibedakan dengan daerah lain," tutupnya.
"Kita ingat sejarah bahwa Presiden Soekarno pernah mengatakan beri aku 10 pemuda maka akan ku goncang dunia. Seperti halnya Soekarno, saya akan berikan 10 ribu bibit untuk menggoncang Sulawesi Tenggara," kata Amran.
Amran berharap, seluruh bantuan mampu menjadikan masyarakat Muna lebih mandiri dengan tidak membeli sayur mayur dan kebutuhan pangan di pasar. Sebab, masyarakat sudah bisa memanfaatkan lahan di halaman rumah dan pekarangan belakang untuk dijadikan perkebunan dan peternakan.
"Mimpi saya adalah masyarakat Muna mampu memetik sayur sendiri, panen ternak sendiri serta mengelola air sendiri. Jangan ada sejengkal tanah yang terabaikan begitu saja. Pelihara lah ayam, bebek dan kambing," katanya.
Amran juga meminta peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) lebih dioptimalkan lagi. Ini penting dilakukan mengingat saat ini Indonesia sedang meningkatkan dan mengembangkan sektor pangan yang berkualitas.
"Kuncinya hanya satu, jangan biarkan tubuh kita kena sinar matahari. Artinya kita harus bangun subuh dan baru pulang ke rumah malam. Datangi 25 kelompok tani setiap hari. Itulah pekerjaan saya selama 15 tahun jadi pegawai. Jadi saya tahu kerja keras yang akan membawa kita sukses," katanya.
Menurut Amran, kesuksesan adalah milik semua petani dari kota ke pelosok desa. Caranya, kata dia, mereka juga harus mampu mengubah kerja malas menjadi kerja keras. Selain itu, mereka harus tanamkan semangat serta memiliki prinsip pantang menyerah.
"Saya sudah keliling Indonesia dan saya katakan ke petani jangan suka mengeluh, jangan suka meminta kecuali kepada Allah. Kerja keras dan pantang menyerah harus menjadi prinsip dasar. PPL, Petani dan semua orang berhak sukses dan berhak jadi pejabat negara," katanya.
Oleh karena alasan ini, Amran meminta pimpinan daerah memberhentikan pegawai yang tidak bisa mengelola administrasi dan melayani petani setiap hari. Sebab, keberadaan mereka jelas diatur dalam ruang kepegawaian.
"Kalau ada pegawai yang sering terlambat kerja aku mohon berhenti saja. Allah marah karena banyak rakyat membutuhkan layanan. Saya 20 tahun jadi orang miskin. Jadi kalau ada yang coba-coba memainkan orang miskin berhadapan sama Menteri," katanya.
Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan sektor pertanian Muna menjadi lebih besar.
"Tentu kita harapkan dukungan ini adalah langkah awal kemajuan pertanian di Kabupaten Mina," katanya.
Rusman menambahkan, saat ini Kabupaten Muba memiliki ragam potensi tani yang mendukung kebutuhan nasional. Beberapa di antaranya Jambu Mete, Jagung serta sektor peternakan sapi dan ayam.
"Makanya kita berharap ak Menteri tidak bosan memberi bantuan ke kami. Sebab potensi yang kami memiliki sangat berbeda dengan daerah lain. Misalnya Jambu Mete kami yang ditanam sejak ratusan tahun lalu memiliki rasa yang khas dan gurih. Tentu rasa dan khas ini tidak bisa dibedakan dengan daerah lain," tutupnya.
(alf)