Harga Properti Kuartal I/ 2019 Naik 7,3%
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah telah memberikan dampak bagi kenaikan harga properti di berbagai daerah.
Berdasarkan riset dilakukan unit riset yang dimiliki PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Housing Finance Center atau HFC, harga properti yang tercatat BTN House Price Index atau BTN HPI pada kuartal I/ 2019 mencapai 163,90 atau naik sekitar 7,34% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Laju kenaikan BTN HPI pada kuartal pertama tahun ini juga terhitung lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu ketika pada kuartal I/2018 BTN HPI tumbuh 6,44% dibandingkan pada kuartal I/2017. ”Tahun ini kita optimistis harga properti akan semakin meningkat seiring dengan diselesaikannya proyek-proyek infrastruktur yang digagas pemerintah,” kata Direktur Utama BTN Maryono saat memaparkan hasil riset BTN HPI pada acara Indonesia Housing Forum di Jakarta, kemarin.
Optimisme tersebut berdasarkan pada data kenaikan BTN HPI yang terjadi di daerah dengan perkembangan infra struktur yang pesat dan adanya potensi pengembangan infrastruktur di wilayah tersebut, di antaranya Jakarta, Jawa Tengah, serta Jawa Timur.
Menurut data HFC, Maryono memaparkan setidaknya ada enam kabupaten/kota yang terekam memiliki BTN HPI di atas rata-rata BTN HPI nasional, yaitu Batang, Jawa Tengah (253,29); Jember, Jawa Timur (252,20); Batam, Kepri (232,28); Bantul, DI Yogyakarta (221,62); serta Banyumas, Jawa Tengah (232,28). Sementara Jakarta Timur di peringkat keenam meraih BTN HPI sebesar 215,50. Daerah itu mayoritas dilalui proyek infrastruktur yang baru diselesaikan, seperti jalan tol, lintasan kereta, dan lainnya.
”Setelah diresmikannya Tol Pemalang-Batang pada 2018 lalu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menduduki peringkat BTN HPI tertinggi, yaitu 253,29 atau naik 20,44% dibandingkan kuartal I/2018 atau lebih tinggi dibandingkan BTN HPI nasional yang hanya 163,9. Namun yang mengalami kenaikan BTN HPI tertinggi adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur, melonjak 28,28% pada kuartal ini dibandingkan kuartal satu tahun lalu. Jember menduduki peringkat kedua dengan BTN HPI sebesar 252,2,” kata Maryono.
Adapun salah satu penyebab dari kenaikan BTN HPI di Kabupaten Jember berdasarkan riset dari HFC adalah rencana pembangunan Tol Trans Jawa, ruas Mojokerto-Banyuwangi, yang akan melintasi Jember untuk mendukung rencana pemerintah pusat membangun sejumlah dermaga serta bandara embarkasi haji di kota tembakau itu.
Hunian Milenial di Perkotaan
Maryono menuturkan, dengan pertumbuhan BTN HPI yang mulai menanjak, banyak pihak berharap pemerintah tetap berhasil mengurangi backlog perumahan atau kurangnya pasokan perumahan. Untuk itu, Maryono menilai diperlukan sejumlah terobosan, baik dari sisi permintaan maupun pasokan.
”Generasi milenial akan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, karena akan mendominasi sekitar 34% dari populasi penduduk Indonesia pada 2020. Karena itu, seluruh stakeholder bidang properti harus bisa menyelaraskan strategi serta kebijakan dengan kebutuhan dan karakter generasi milenial,” kata Maryono.
Pengamat generasi milenial, Yuswohady menilai, para pengembang perlu menyesuaikan pembangunan rumah dengan kebutuhan milenial. Pasalnya, kalangan milenial juga sangat memperhitungkan kebutuhan rumahnya. ”Kalangan milenial cenderung menginginkan hunian yang mendukung aspek pekerjaan mereka. Kalangan milenial cenderung memiliki keinginan menggabungkan pekerjaan mereka dengan rumahnya,” katanya.
Hingga Mei 2019, BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan, berupa bentuk subsidi maupun nonsubsidi sebanyak 386.137 unit rumah, baik pembiayaan KPR maupun konstruksi.
Khusus untuk pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), baik KPR Subsidi maupun kredit konstruksi, BTN telah menyalurkan 272.600 unit rumah dengan jumlah kredit Rp17,24 triliun. (Rakhmat Baihaqi)
Berdasarkan riset dilakukan unit riset yang dimiliki PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Housing Finance Center atau HFC, harga properti yang tercatat BTN House Price Index atau BTN HPI pada kuartal I/ 2019 mencapai 163,90 atau naik sekitar 7,34% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Laju kenaikan BTN HPI pada kuartal pertama tahun ini juga terhitung lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu ketika pada kuartal I/2018 BTN HPI tumbuh 6,44% dibandingkan pada kuartal I/2017. ”Tahun ini kita optimistis harga properti akan semakin meningkat seiring dengan diselesaikannya proyek-proyek infrastruktur yang digagas pemerintah,” kata Direktur Utama BTN Maryono saat memaparkan hasil riset BTN HPI pada acara Indonesia Housing Forum di Jakarta, kemarin.
Optimisme tersebut berdasarkan pada data kenaikan BTN HPI yang terjadi di daerah dengan perkembangan infra struktur yang pesat dan adanya potensi pengembangan infrastruktur di wilayah tersebut, di antaranya Jakarta, Jawa Tengah, serta Jawa Timur.
Menurut data HFC, Maryono memaparkan setidaknya ada enam kabupaten/kota yang terekam memiliki BTN HPI di atas rata-rata BTN HPI nasional, yaitu Batang, Jawa Tengah (253,29); Jember, Jawa Timur (252,20); Batam, Kepri (232,28); Bantul, DI Yogyakarta (221,62); serta Banyumas, Jawa Tengah (232,28). Sementara Jakarta Timur di peringkat keenam meraih BTN HPI sebesar 215,50. Daerah itu mayoritas dilalui proyek infrastruktur yang baru diselesaikan, seperti jalan tol, lintasan kereta, dan lainnya.
”Setelah diresmikannya Tol Pemalang-Batang pada 2018 lalu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menduduki peringkat BTN HPI tertinggi, yaitu 253,29 atau naik 20,44% dibandingkan kuartal I/2018 atau lebih tinggi dibandingkan BTN HPI nasional yang hanya 163,9. Namun yang mengalami kenaikan BTN HPI tertinggi adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur, melonjak 28,28% pada kuartal ini dibandingkan kuartal satu tahun lalu. Jember menduduki peringkat kedua dengan BTN HPI sebesar 252,2,” kata Maryono.
Adapun salah satu penyebab dari kenaikan BTN HPI di Kabupaten Jember berdasarkan riset dari HFC adalah rencana pembangunan Tol Trans Jawa, ruas Mojokerto-Banyuwangi, yang akan melintasi Jember untuk mendukung rencana pemerintah pusat membangun sejumlah dermaga serta bandara embarkasi haji di kota tembakau itu.
Hunian Milenial di Perkotaan
Maryono menuturkan, dengan pertumbuhan BTN HPI yang mulai menanjak, banyak pihak berharap pemerintah tetap berhasil mengurangi backlog perumahan atau kurangnya pasokan perumahan. Untuk itu, Maryono menilai diperlukan sejumlah terobosan, baik dari sisi permintaan maupun pasokan.
”Generasi milenial akan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, karena akan mendominasi sekitar 34% dari populasi penduduk Indonesia pada 2020. Karena itu, seluruh stakeholder bidang properti harus bisa menyelaraskan strategi serta kebijakan dengan kebutuhan dan karakter generasi milenial,” kata Maryono.
Pengamat generasi milenial, Yuswohady menilai, para pengembang perlu menyesuaikan pembangunan rumah dengan kebutuhan milenial. Pasalnya, kalangan milenial juga sangat memperhitungkan kebutuhan rumahnya. ”Kalangan milenial cenderung menginginkan hunian yang mendukung aspek pekerjaan mereka. Kalangan milenial cenderung memiliki keinginan menggabungkan pekerjaan mereka dengan rumahnya,” katanya.
Hingga Mei 2019, BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan, berupa bentuk subsidi maupun nonsubsidi sebanyak 386.137 unit rumah, baik pembiayaan KPR maupun konstruksi.
Khusus untuk pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), baik KPR Subsidi maupun kredit konstruksi, BTN telah menyalurkan 272.600 unit rumah dengan jumlah kredit Rp17,24 triliun. (Rakhmat Baihaqi)
(nfl)