Kurs Rupiah Diprediksi Berada Dalam Zona Hijau

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari kedua pekan ini diperkirakan menjaga tren penguatan. Pengumuman neraca dagang yang mengalami surplus ditambah kondisi global yang menekan dolar, menjadi pendorong bagi mata uang Garuda.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.080-Rp14.180 per USD. "Indeks dollar AS masih melemah, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga masih tertekan," ujar Ariston di Jakarta, Senin (25/6/2019).

"Ini menunjukkan masih adanya dampak dari hasil rapat moneter Bank Sentral AS yang terakhir terhadap pasar keuangan yang memberikan tekanan ke dollar AS dan mendukung penguatan rupiah," sambungnya.

Kendati demikian, dia menambahkan pergerakan rupiah masih dibayangi kenaikan harga minyak mentah karena ketegangan politik antara AS dan Iran yang bisa menahan laju penguatan rupiah.

"Pasar menantikan hasil pertemuan OPEC selama 2 hari yang dimulai hari ini. Yang ditunggu adalah keputusan melanjutkan pembatasan produksi minyak. Harga minyak yang menguat bisa menekan rupiah," jelasnya.