Distribusi BBM Lancar, PBNU dan APEI Apresiasi Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI) memberikan penghargaan kepada PT Pertamina (Persero) karena dinilai sukses melaksanakan distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2019. Penghargaan diberikan oleh Koordiinator APEI, Sofyano Zakaria kepada Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Kushartanto.
"Penghargaan ini adalah satu even yang baik. Segala sesuatu yang sudah disiapkan dan direncanakan oleh Pertamina diapresiasi berbagai pihak, termasuk dua institusi yang cukup performance," kata Kushartanto di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Sofyano Zakaria menambahkan, kesuksesan Pertamina dalam mendistribusikan BBM sangat membantu masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. "Tidak hanya mudik, arus balik pun lancar karena pasokan BBM melimpah," tuturnya.
Selain dari APEI, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga memberikan penghargaan yang diserahkan langsung oleh ketua bidang ekonomi. Kedua penghargaan diharapkan dapat menjadi pemicu insan Pertamina agar menjadi lebih baik lagi.
"Mendapat kepercayaan itu sebuah kehormatan, dan itu harus dibuktikan dengan kerja yang lebih baik lagi. Apalagi PBNU telah menyampaikan, apa yang dilakukan Pertamina adalah fardhu kifayah. Ibarat tidak digaji pun sudah dijanjikan dengan kemuliaan, nah kalau dua-duanya dikerjakan maka itu sempurna," jelas Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud.
Menurutnya, momen ini sangat bagus untuk menjadikan Pertamina lebih baik kedepannya. Penghargaan ini bisa dijadikan introspeksi agar Pertamina memperbaiki kinerja yang lebih baik lagi. Salah satu tantangan mudik-balik 2019 adalah infrastruktur tol yang tersambung melalui meningkatkan volume kendaraan.
"Jadi tersambungnya Jakarta-Surabaya melalui Tol Trans Jawa itu pasti mencipatkan akses bagi orang untuk menggunakan tol," paparnya.
Sehingga, ada lonjakan traffic sebesar 7%. Dipastikan kendaaran naik, maka kebutuhan BBM kendaraan juga harus dicukupi.
"Sepuluh SPBU Pertamina menjadi bagian jaminan kehadiran karena sesuai amanat undang-undang, dimanapun kebutuhan energi dipastikan ada, acceptable, dan affordable dengan harga yang wajar," terangnya.
Namun, dirinya berharap, dibalik penghargaan ini ada tanggung jawab yang lebih besar lagi. "Ini pesan bagi insan Pertamina, dibalik penghargaan, ada tanggung jawab agar pengharagaan itu tidak sia-sia. Ini jadi faktor penyemangat Pertamina agar lebih baik lagi," ujar Marsudi Syuhud.
"Penghargaan ini adalah satu even yang baik. Segala sesuatu yang sudah disiapkan dan direncanakan oleh Pertamina diapresiasi berbagai pihak, termasuk dua institusi yang cukup performance," kata Kushartanto di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Sofyano Zakaria menambahkan, kesuksesan Pertamina dalam mendistribusikan BBM sangat membantu masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. "Tidak hanya mudik, arus balik pun lancar karena pasokan BBM melimpah," tuturnya.
Selain dari APEI, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga memberikan penghargaan yang diserahkan langsung oleh ketua bidang ekonomi. Kedua penghargaan diharapkan dapat menjadi pemicu insan Pertamina agar menjadi lebih baik lagi.
"Mendapat kepercayaan itu sebuah kehormatan, dan itu harus dibuktikan dengan kerja yang lebih baik lagi. Apalagi PBNU telah menyampaikan, apa yang dilakukan Pertamina adalah fardhu kifayah. Ibarat tidak digaji pun sudah dijanjikan dengan kemuliaan, nah kalau dua-duanya dikerjakan maka itu sempurna," jelas Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud.
Menurutnya, momen ini sangat bagus untuk menjadikan Pertamina lebih baik kedepannya. Penghargaan ini bisa dijadikan introspeksi agar Pertamina memperbaiki kinerja yang lebih baik lagi. Salah satu tantangan mudik-balik 2019 adalah infrastruktur tol yang tersambung melalui meningkatkan volume kendaraan.
"Jadi tersambungnya Jakarta-Surabaya melalui Tol Trans Jawa itu pasti mencipatkan akses bagi orang untuk menggunakan tol," paparnya.
Sehingga, ada lonjakan traffic sebesar 7%. Dipastikan kendaaran naik, maka kebutuhan BBM kendaraan juga harus dicukupi.
"Sepuluh SPBU Pertamina menjadi bagian jaminan kehadiran karena sesuai amanat undang-undang, dimanapun kebutuhan energi dipastikan ada, acceptable, dan affordable dengan harga yang wajar," terangnya.
Namun, dirinya berharap, dibalik penghargaan ini ada tanggung jawab yang lebih besar lagi. "Ini pesan bagi insan Pertamina, dibalik penghargaan, ada tanggung jawab agar pengharagaan itu tidak sia-sia. Ini jadi faktor penyemangat Pertamina agar lebih baik lagi," ujar Marsudi Syuhud.
(ven)