Hubungan Diplomatik RI-Pasifik Akan Genjot Kemajuan Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Peningkatan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Pasifik diyakini akan menguntungkan Indonesia bagian Timur, terutama untuk mengejar ketertinggalan dalam berbagai sektor termasuk sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.
"Pendekatan kultural pemerintah Indonesia dengan negara-negara Pasifik adalah pintu masuk hubungan simbiosis mutualisme ke depan," ujar pengamat ekonomi, politik, dan budaya Pasifik untuk Indonesia Timur Gerry Habel Hukubun kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat(28/6/2019).
Gerry menjelaskan bahwa sebetulnya pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk melakukan hal itu dengan maksimal. Antara lain, dengan diselenggarakannya Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) baru-baru ini di Jakarta yang dihadiri oleh 14 negara Pasifik Selatan yakni Australia, Selandia Baru, Federasi Mikronesia, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Cook, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kiribati, Nauru, Palau, Papua Nugini, Tonga dan Tuvalu serta perwakilan Melanesian Spearhead Group (MSG). Selain itu ada pula Pacific Expo yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 Juli di Auckland, Selandia Baru.
"Namun ada beberapa cara menurut hemat saya juga yang dapat mempererat hubungan Indonesia Timur dengan negara-negara di Pasifik yaitu dengan memberdayakan lebih banyak diplomat-diplomat serta perwakilan orang-orang Indonesia Timur dalam peranan menjalin hubungan dengan negara-negara di Pasifik," tambah Gerry.
Kesamaan fisik, budaya dan geografis tersebut menurutnya akan sangat mempengaruhi psikis kedua belah pihak dalam menjalin hubungan baik dan akan lebih mempermudah komunikasi yang dilakukan karena kesamaan budaya dan geografis itu sendiri.
"Menurut pengamatan saya, ke depan negara-negara Pasifik akan lebih berkembang dengan kemajuan ekonomi terutama di bidang pariwisata. Kemajuan tersebut akan sangat berdampak positif apabila hubungan diplomatik pemerintah Indonesia semakin ditingkatkan lagi dengan negara-negara di Pasifik," tandasnya.
Mengingat pemerintah Indonesia pun sedang gencar-gencarnya meningkatkan industri pariwisata belakangan ini dan tidak dapat dimungkiri bahwa Indonesia timur mempunyai destinasi pariwisata yang sangat luar biasa yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara dari belahan dunia Pasifik misalnya Raja ampat, Kepulauan Kei, Morotai, Manado, dan masih banyak lagi.
Pendekatan kultural menurutnya adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif dilakukan dan akan lebih efektif lagi apabila ke depan, ujung tombak pemerintah Indonesia yang melaksanakan pendekatan tersebut adalah orang-orang dari Indonesia Timur yang notabene lebih mengerti kultur budaya rumpun Pasifik dan mampu membawa pendekatan kultural itu secara lebih komprehensif.
"Pendekatan kultural pemerintah Indonesia dengan negara-negara Pasifik adalah pintu masuk hubungan simbiosis mutualisme ke depan," ujar pengamat ekonomi, politik, dan budaya Pasifik untuk Indonesia Timur Gerry Habel Hukubun kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat(28/6/2019).
Gerry menjelaskan bahwa sebetulnya pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk melakukan hal itu dengan maksimal. Antara lain, dengan diselenggarakannya Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) baru-baru ini di Jakarta yang dihadiri oleh 14 negara Pasifik Selatan yakni Australia, Selandia Baru, Federasi Mikronesia, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Cook, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kiribati, Nauru, Palau, Papua Nugini, Tonga dan Tuvalu serta perwakilan Melanesian Spearhead Group (MSG). Selain itu ada pula Pacific Expo yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 Juli di Auckland, Selandia Baru.
"Namun ada beberapa cara menurut hemat saya juga yang dapat mempererat hubungan Indonesia Timur dengan negara-negara di Pasifik yaitu dengan memberdayakan lebih banyak diplomat-diplomat serta perwakilan orang-orang Indonesia Timur dalam peranan menjalin hubungan dengan negara-negara di Pasifik," tambah Gerry.
Kesamaan fisik, budaya dan geografis tersebut menurutnya akan sangat mempengaruhi psikis kedua belah pihak dalam menjalin hubungan baik dan akan lebih mempermudah komunikasi yang dilakukan karena kesamaan budaya dan geografis itu sendiri.
"Menurut pengamatan saya, ke depan negara-negara Pasifik akan lebih berkembang dengan kemajuan ekonomi terutama di bidang pariwisata. Kemajuan tersebut akan sangat berdampak positif apabila hubungan diplomatik pemerintah Indonesia semakin ditingkatkan lagi dengan negara-negara di Pasifik," tandasnya.
Mengingat pemerintah Indonesia pun sedang gencar-gencarnya meningkatkan industri pariwisata belakangan ini dan tidak dapat dimungkiri bahwa Indonesia timur mempunyai destinasi pariwisata yang sangat luar biasa yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara dari belahan dunia Pasifik misalnya Raja ampat, Kepulauan Kei, Morotai, Manado, dan masih banyak lagi.
Pendekatan kultural menurutnya adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif dilakukan dan akan lebih efektif lagi apabila ke depan, ujung tombak pemerintah Indonesia yang melaksanakan pendekatan tersebut adalah orang-orang dari Indonesia Timur yang notabene lebih mengerti kultur budaya rumpun Pasifik dan mampu membawa pendekatan kultural itu secara lebih komprehensif.
(fjo)