Tol Listrik 275 kV Sumatera Rampung, Suplai Listrik Makin Handal
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) telah menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikenal dengan sebutan Tol Listrik Sumatera, berupa Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV) yang menjadi tulang punggung penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya.
"Dengan adanya tol listrik sumatera 275 kV maka kehandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera. Tol Listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumsel yang kaya akan PLTU Mulut Tambang hingga ke Sumatera Utara," ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2019).
Tol listrik ini dinyatakan layak beroperasi setelah sebelumnya pada hari Sabtu (29/6) berhasil mendapatkan Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB). Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV dan Tol Listrik Sumatera ini membentang disepanjang jalur Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara Bungo-Kiliranjao-Paya Kumbuh-Padang-Sidempuan-Sarula-Simangkok-Galang dengan panjang 2.866 kms.
Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru Sistem Kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yang nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung.
Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera yang nantinya akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkatkan kehandalan karena sudah terinterkoneksinya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera.
"Dengan adanya tol listrik ini biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin handal, karena coverage-nya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," imbuh Wiluyo.
Dengan listrik yang handal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN, tegas dia, selalu siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh pemda setempat.
Ke depan SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh yang saat ini sudah selesai konstruksi Galang-Pangkalan Susu, namun masih dipersiapkan untuk bisa mendapatkan rekomendasi layak bertegangan, sementara untuk jalur Pangkalan Susu -Arun-Sigli-Aceh baru dalam tahap konstruksi. Sedangkan untuk arah selatan sampai Lampung sedang dibangun SUTET 275 kV yang akan melewati Lahat-Muara Enim-Gumawang-Lampung.
Rampungnya pengerjaan tol listrik, tegas Wiluyo, tidak terlepas dari bantuan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pimpinan daerah di Sumatera.
"Kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari Gubernur, Kapolda, Kajati dan segenap jajarannya serta masyarakat di sepanjang jalur tol listrik tersebut sejak perizinan, pembebasan lahan dan ROW hingga selesainya konstruksi tol listrik Sumatera tersebut," pungkas Wiluyo.
"Dengan adanya tol listrik sumatera 275 kV maka kehandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera. Tol Listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumsel yang kaya akan PLTU Mulut Tambang hingga ke Sumatera Utara," ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2019).
Tol listrik ini dinyatakan layak beroperasi setelah sebelumnya pada hari Sabtu (29/6) berhasil mendapatkan Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB). Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV dan Tol Listrik Sumatera ini membentang disepanjang jalur Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara Bungo-Kiliranjao-Paya Kumbuh-Padang-Sidempuan-Sarula-Simangkok-Galang dengan panjang 2.866 kms.
Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru Sistem Kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yang nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung.
Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera yang nantinya akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkatkan kehandalan karena sudah terinterkoneksinya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera.
"Dengan adanya tol listrik ini biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin handal, karena coverage-nya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," imbuh Wiluyo.
Dengan listrik yang handal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN, tegas dia, selalu siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh pemda setempat.
Ke depan SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh yang saat ini sudah selesai konstruksi Galang-Pangkalan Susu, namun masih dipersiapkan untuk bisa mendapatkan rekomendasi layak bertegangan, sementara untuk jalur Pangkalan Susu -Arun-Sigli-Aceh baru dalam tahap konstruksi. Sedangkan untuk arah selatan sampai Lampung sedang dibangun SUTET 275 kV yang akan melewati Lahat-Muara Enim-Gumawang-Lampung.
Rampungnya pengerjaan tol listrik, tegas Wiluyo, tidak terlepas dari bantuan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pimpinan daerah di Sumatera.
"Kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari Gubernur, Kapolda, Kajati dan segenap jajarannya serta masyarakat di sepanjang jalur tol listrik tersebut sejak perizinan, pembebasan lahan dan ROW hingga selesainya konstruksi tol listrik Sumatera tersebut," pungkas Wiluyo.
(fjo)