Akhir Pekan, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan menguat. Hal ini dipengaruhi data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.100-Rp14.170 per dolar AS.
"Kalau dari perkembangan data ekonomi AS terakhir seperti data tenaga kerja dan ISM manufaktur dan sektor jasa, harusnya rupiah bisa menguat terhadap dollar AS, karena data di bawah ekspektasi pasar dan membuka peluang pemangkasan suku bunga AS. Apalagi tingkat imbal hasil obligasi AS terus turun yang mengindikasikan harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan, Kamis (4/7/2019) ditutup variatif untuk terus berjuang di tengah ketidakpastian global. Laju mixed kurs rupiah mengiringi euro yang mendekati level rendah serta dolar AS perlahan mulai menjauhi posisi terbaiknya.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah tergelincir menjadi Rp14.128 per USD di akhir sesi apabila dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.120 per USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.095 hingga Rp14.231 per USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga merosot cukup dalam ke level Rp14.134 per USD dibandingkan sesi penutupan kemarin Rp14.120 per USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.104-Rp14.136 per USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat melaju positif untuk berada pada level Rp14.130 per USD. Raihan tersebut jadi sinyal perlawanan dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.155 per USD.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.100-Rp14.170 per dolar AS.
"Kalau dari perkembangan data ekonomi AS terakhir seperti data tenaga kerja dan ISM manufaktur dan sektor jasa, harusnya rupiah bisa menguat terhadap dollar AS, karena data di bawah ekspektasi pasar dan membuka peluang pemangkasan suku bunga AS. Apalagi tingkat imbal hasil obligasi AS terus turun yang mengindikasikan harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan, Kamis (4/7/2019) ditutup variatif untuk terus berjuang di tengah ketidakpastian global. Laju mixed kurs rupiah mengiringi euro yang mendekati level rendah serta dolar AS perlahan mulai menjauhi posisi terbaiknya.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah tergelincir menjadi Rp14.128 per USD di akhir sesi apabila dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.120 per USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.095 hingga Rp14.231 per USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga merosot cukup dalam ke level Rp14.134 per USD dibandingkan sesi penutupan kemarin Rp14.120 per USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.104-Rp14.136 per USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat melaju positif untuk berada pada level Rp14.130 per USD. Raihan tersebut jadi sinyal perlawanan dari sebelumnya yang bertengger pada posisi Rp14.155 per USD.
(ind)