IPO, Bima Sakti Pertiwi Tawarkan 20% Saham ke Publik
A
A
A
JAKARTA - PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/7/2019).
Selama penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO), perusahaan properti asal Riau ini menawarkan sebanyak 20% saham ke publik dengan harga penawaran sebesar Rp100 per saham. PT Danatama Makmur Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).
PAMG mendapat pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juni 2019. Sedangkan penawaran umum berlangsung pada 27-28 Juni 2019. Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk belanja modal dan modal kerja operasional perseroan, terutama untuk renovasi, menambah daya tarik ke Mal Pekanbaru, dan ekspansi Mal Pekanbaru II.
"PAMG memiliki visi menjadi perusahaan benchmark properti berskala nasional dan berkualitas internasional. Karena itu, perseroan yang juga selaku pengelola Mal Pekanbaru akan membangun produk dan pelayanan yang berkualitas, serta bernilai tambah untuk kepuasan konsumen baik pembeli, penyewa dan pengunjung," ujar Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi Christopher Sumasto Tjia.
Selain itu, PAMG membangun dan melatih SDM berkualitas, membangun kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan, menambah nilai perusahaan, dan berdampak positif pada pembangunan kota dan lingkungan.
"Tahun lalu, PAMG juga menandatangani nota kesepahaman dengan Cinemaxx untuk pembukaan bioskop dengan lima layar," ungkapnya.
Christopher nenambahkan, saat ini perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2. Sesuai rencana, Iandbank tersebut akan digunakan untuk membangun apartemen pada tahun 2023, yang bakal tersambung dengan mal.
Selain mengelola mal dan gedung, perseroan memiliki sebuah gedung bertingkat yang bersisian dengan Mal Pekanbaru. Gedung ini terdiri delapan lantai dengan 201 ruangan.
Pada 2018, PAMG membukukan pendapatan sebesar Rp75,25 miliar dan laba usaha sebesar Rp341,88 miliar. Perolehan laba usaha tersebut seiring revaluasi aset senilai Rp324,5 miliar.
Tahun ini, perseroan menargetkan laba usaha sebesar Rp23 miliar. Pada 2020, laba usaha diproyeksikan naik menjadi Rp34 miliar. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada 2019 dan 2020 ditargetkan masing-masing sebesar Rp33 miliar dan Rp44 miliar.
Selama penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO), perusahaan properti asal Riau ini menawarkan sebanyak 20% saham ke publik dengan harga penawaran sebesar Rp100 per saham. PT Danatama Makmur Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).
PAMG mendapat pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juni 2019. Sedangkan penawaran umum berlangsung pada 27-28 Juni 2019. Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk belanja modal dan modal kerja operasional perseroan, terutama untuk renovasi, menambah daya tarik ke Mal Pekanbaru, dan ekspansi Mal Pekanbaru II.
"PAMG memiliki visi menjadi perusahaan benchmark properti berskala nasional dan berkualitas internasional. Karena itu, perseroan yang juga selaku pengelola Mal Pekanbaru akan membangun produk dan pelayanan yang berkualitas, serta bernilai tambah untuk kepuasan konsumen baik pembeli, penyewa dan pengunjung," ujar Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi Christopher Sumasto Tjia.
Selain itu, PAMG membangun dan melatih SDM berkualitas, membangun kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan, menambah nilai perusahaan, dan berdampak positif pada pembangunan kota dan lingkungan.
"Tahun lalu, PAMG juga menandatangani nota kesepahaman dengan Cinemaxx untuk pembukaan bioskop dengan lima layar," ungkapnya.
Christopher nenambahkan, saat ini perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2. Sesuai rencana, Iandbank tersebut akan digunakan untuk membangun apartemen pada tahun 2023, yang bakal tersambung dengan mal.
Selain mengelola mal dan gedung, perseroan memiliki sebuah gedung bertingkat yang bersisian dengan Mal Pekanbaru. Gedung ini terdiri delapan lantai dengan 201 ruangan.
Pada 2018, PAMG membukukan pendapatan sebesar Rp75,25 miliar dan laba usaha sebesar Rp341,88 miliar. Perolehan laba usaha tersebut seiring revaluasi aset senilai Rp324,5 miliar.
Tahun ini, perseroan menargetkan laba usaha sebesar Rp23 miliar. Pada 2020, laba usaha diproyeksikan naik menjadi Rp34 miliar. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada 2019 dan 2020 ditargetkan masing-masing sebesar Rp33 miliar dan Rp44 miliar.
(ind)