Diisukan Langka, Pertamina Tambah Pasokan BBM di Kepri
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU kompak dan stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB) wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Pertamina pun segera mengirim tambahan pasokan menggunakan multi moda transportasi, darat dan laut.
"Reaksi cepat ini dikoordinasikan langsung oleh Pertamina Marketing Operation Region I pada Kamis (4/7) kemarin. Pertamina mengirimkan 10.000 liter premium untuk SPBU kompak. Hari ini dan Minggu (7/7) nanti kembali kami gelontorkan 140.000 liter biosolar untuk SPBB dan tambahan 40.000 liter untuk SPBU kompak," ujar Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo dalam keterangan resminya, Jumat (5/7/2019).
Pada akhir Juni, tercatat stok Solar di SPBB sebesar 149.000 liter. Sementara stok di SPBU kompak (premium dan pertalite) mencapai 10.000 liter. "Jadi tidak sampai terjadi kelangkaan di SPBB dan SPBU kompak. Karena stok di SPBU kompak dan SPBB masih tersedia," jelas Roby.
Dia menambahkan, stok di Terminal BBM (TBBM) Tanjung Uban dan Kijang yang menyuplai ke SPBB dan SPBU kompak juga tersedia mencukupi. Saat ini, stok di TBBM Tanjung Uban dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 15 hari ke depan. Sementara stok BBM di TBBM Kijang juga tersedia hingga 16 hari ke depan.
Isu kelangkaan, lanjut Roby, ditengarai sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Ketergantungan pada moda transportasi laut, kata dia, dimanfaatkan untuk menekan Pertamina. Guna menghindari hambatan transportasi di masa mendatang, Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi BBM Kepri.
Ke depan, Pertamina melalui anak perusahaan Pertamina Patra Niaga akan menambah jenis moda transporasi pengangkutan BBM di wilayah perairan Kepri. Hal itu akan menghindari ketergantungan pada moda transportasi laut.
Distribusi BBM juga akan diragamkan dengan memanfaatkan jalur darat. Selain itu, Pertamina juga akan memanfaatkan kapal pengangkut BBM milik anak perusahaan. "Sehingga jika terjadi kendala pada satu moda transportasi, tersedia moda transportasi lain yang dapat memenuhi kebutuhan BBM di wilayah perairan Kepri," katanya.
"Reaksi cepat ini dikoordinasikan langsung oleh Pertamina Marketing Operation Region I pada Kamis (4/7) kemarin. Pertamina mengirimkan 10.000 liter premium untuk SPBU kompak. Hari ini dan Minggu (7/7) nanti kembali kami gelontorkan 140.000 liter biosolar untuk SPBB dan tambahan 40.000 liter untuk SPBU kompak," ujar Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo dalam keterangan resminya, Jumat (5/7/2019).
Pada akhir Juni, tercatat stok Solar di SPBB sebesar 149.000 liter. Sementara stok di SPBU kompak (premium dan pertalite) mencapai 10.000 liter. "Jadi tidak sampai terjadi kelangkaan di SPBB dan SPBU kompak. Karena stok di SPBU kompak dan SPBB masih tersedia," jelas Roby.
Dia menambahkan, stok di Terminal BBM (TBBM) Tanjung Uban dan Kijang yang menyuplai ke SPBB dan SPBU kompak juga tersedia mencukupi. Saat ini, stok di TBBM Tanjung Uban dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 15 hari ke depan. Sementara stok BBM di TBBM Kijang juga tersedia hingga 16 hari ke depan.
Isu kelangkaan, lanjut Roby, ditengarai sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Ketergantungan pada moda transportasi laut, kata dia, dimanfaatkan untuk menekan Pertamina. Guna menghindari hambatan transportasi di masa mendatang, Pertamina melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi BBM Kepri.
Ke depan, Pertamina melalui anak perusahaan Pertamina Patra Niaga akan menambah jenis moda transporasi pengangkutan BBM di wilayah perairan Kepri. Hal itu akan menghindari ketergantungan pada moda transportasi laut.
Distribusi BBM juga akan diragamkan dengan memanfaatkan jalur darat. Selain itu, Pertamina juga akan memanfaatkan kapal pengangkut BBM milik anak perusahaan. "Sehingga jika terjadi kendala pada satu moda transportasi, tersedia moda transportasi lain yang dapat memenuhi kebutuhan BBM di wilayah perairan Kepri," katanya.
(fjo)