Erdogan Pecat Murat Cetinkaya, Indepedensi Bank Sentral Turki Diragukan

Senin, 08 Juli 2019 - 13:49 WIB
Erdogan Pecat Murat Cetinkaya, Indepedensi Bank Sentral Turki Diragukan
Erdogan Pecat Murat Cetinkaya, Indepedensi Bank Sentral Turki Diragukan
A A A
ISTANBUL - Pemecatan terhadap Gubernur Bank Sentral Turki yakni Murat Cetinkaya oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, memunculkan kekhawatiran baru atas independensi bank sentral. Tidak ada alasan resmi yang dilontarkan terkait pemberhentian Murat Cetinkaya, yang telah menjabat Kepala Bank Sentral Turki sejak April 2016, lalu.

Selanjutnya seperti dilansir BBC, Cetinkaya digantikan oleh wakilnya. Kebijakan pemecatan ini mencuat di tengah laporan adanya berbedaan pandangan terkait kebijakan atas suku bunga, dimana pemerintah ingin menurukannya sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Erdogan sempat menyerukan agar suku bunga acuan dengan menggambarkan sebagai "ibu dan ayah dari semua kejahatan". Dia telah mengklaim bahwa suku bunga tinggi menyebabkan inflasi serta menyakini bakal menekan tingkat pertumbuhan.

Akan tetapi bank sentral Turki pada bulan September malah menaikkan suku bunga acuannya dari 17,5% menjadi 24%, dengan mengatakan bahwa hal itu akan membantu memerangi inflasi dan meningkatkan mata uang lira. "Sikap ketat dalam kebijakan moneter akan dipertahankan dengan tegas sampai prospek inflasi menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Bank Sentral saat itu.

Seperti diketahui mata uang Turki sempat menyentuh rekor terendah dalam satu tahun terakhir, yang menimbulkan efek terhadap kenaikan harga untuk barang sehari-hari. Sikap Erdogan tentang suku bunga dianggap mencampuri internal bank sentral.

Kondisi tersebut juga meningkatkan biaya Turki untuk membayar utangnya, yang didorong oleh banyak proyek infrastruktur, dan pada gilirannya telah meningkatkan kekhawatiran akan potensi krisis ekonomi. Sedikit pemulihan nilai mata uang Lira sejauh ini terjadi pada 2019, dinilai gagal melindungi partai Erdogan dari kritikan.

Dua sumber pemerintah mengatakan, bahwa ketidaksepakatan mengenai kebijakan moneter semakin dalam dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan sempat mencuat kabar bahwa Erdogan dan Menteri Keuangan Berat Albayrak secara pribadi menuntut pengunduran diri Cetinkaya, tetapi ia menolak dengan alasan independensi bank sentral.

Cetinkaya seharusnya memiliki masa jabatan selama empat tahun yang akan berakhir pada 2020, namun harus dihentikan untuk kemudian digantikan oleh wakilnya, Murat Uysal. Beberapa pihak mengkhawatirkan independensi bank setelah pengumuman tersebut.

"Menghapus gubernur bank sentral dengan cara ini akan memberikan pukulan besar pada struktur kelembagaan, kapasitas dan independensinya," ujar Ibrahim Turhan yang merupakan mantan wakil gubernur bank sentral melalui media Twitter.

"Mereka yang menggulingkan gubernur bank sentral telah kehilangan hak untuk menuntut kepercayaan pada ekonomi negara itu. Bank sentral adalah tawanan yang ditahan di istana," kata juru bicara partai oposisi utama Faik Oztrak.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6830 seconds (0.1#10.140)