Tekan Subsidi Membengkak, Sistem Penyaluran LPG 3 Kg Diperbaiki
A
A
A
JAKARTA - Sistem penyaluran LPG 3 Kg menjadi sorotan sebagai upaya untuk menekan membengkaknya subdisi. Lantaran hal itu pemerintah akan melakukan pengecekan serta ketepatan penyaluran LPG 3 Kg untuk mengurangi ketidaktepatan atau salah sasaran.
"Cara terbaik memberikan subsidi LPG 3 Kg, kalau bisa pastikan yang menerima kelompok masyarakat miskin dan rentan artinya kelompok masyarakat diidentifikasi dengan nama dan alamat," ujar Dirjen Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut Ia mengakui, sampai saat ini mekanisme pasti pelaksanaan penyaluran LPG masih belum diketahui. Walaupun secara garis besar nantinya program ini akan serupa dengan pelaksanaan program bantuan sosial lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
"Lalu kemudian kita juga akan perbaiki subsidi listrik, by name by adress dan dicek oleh PLN, dan artinya bisa dilakukan ada permintaan agar LPG 3 kg juga dilakukan by name by adress," tuturnya.
Sebelumnya, Suahasil sempat mengakui bahwa realisasi penyaluran LPG subsidi dalam beberapa tahun terakhir melebihi kuota yang ditetapkan. Tercatat, realiasi penyaluran LPG 3 Kg pada tahun lalu sebesar 6,53 juta ton, padahal pemerintah hanya mematok kuota 6,45 juta ton.
Hal serupa juga terjadi pada 2017, dimana pada tahun tersebut kuota LPG 3 kg bersubsidi yang ditetapkan sebesar 6,20 juta ton, sementara realisasinya mencapai 6,31 juta ton. "Selama ini mekanisme menyalurkannya dijual. Jadi siapapun bisa membeli. Ini yang ingin dibuat supaya lebih jelas siapa penerima subsidinya," jelasnya.
"Cara terbaik memberikan subsidi LPG 3 Kg, kalau bisa pastikan yang menerima kelompok masyarakat miskin dan rentan artinya kelompok masyarakat diidentifikasi dengan nama dan alamat," ujar Dirjen Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut Ia mengakui, sampai saat ini mekanisme pasti pelaksanaan penyaluran LPG masih belum diketahui. Walaupun secara garis besar nantinya program ini akan serupa dengan pelaksanaan program bantuan sosial lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
"Lalu kemudian kita juga akan perbaiki subsidi listrik, by name by adress dan dicek oleh PLN, dan artinya bisa dilakukan ada permintaan agar LPG 3 kg juga dilakukan by name by adress," tuturnya.
Sebelumnya, Suahasil sempat mengakui bahwa realisasi penyaluran LPG subsidi dalam beberapa tahun terakhir melebihi kuota yang ditetapkan. Tercatat, realiasi penyaluran LPG 3 Kg pada tahun lalu sebesar 6,53 juta ton, padahal pemerintah hanya mematok kuota 6,45 juta ton.
Hal serupa juga terjadi pada 2017, dimana pada tahun tersebut kuota LPG 3 kg bersubsidi yang ditetapkan sebesar 6,20 juta ton, sementara realisasinya mencapai 6,31 juta ton. "Selama ini mekanisme menyalurkannya dijual. Jadi siapapun bisa membeli. Ini yang ingin dibuat supaya lebih jelas siapa penerima subsidinya," jelasnya.
(akr)