PLN Siapkan Dua Mobil Listrik MPV dan SUV
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah melakukan riset pengembangan dua mobil listrik. Satu bergenre multi purpose vehicle (MPV), satu lagi sport utility vehicle (SUV). Pengembangan mobil listrik tersebut ditangani oleh anak usaha PLN yang fokus dalam peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yakni PT PJB.
"Pengembangan mobil listrik sekarang sangat pesat. Sehingga PLN perlu terjun kesitu," ujar Ari Priantoni, Assistan Officer EBT PT PJB kepada Koran SINDO-SINDOnews.com, Senin (8/7/2019).
PLN, lanjut dia, menugaskan PJB untuk menangani EBT termasuk riset mobil listrik. "Sehingga kami menginisiasi dengan membuat desain tipe SUV dan MPV. Karena itu yang populer di Indonesia, termasuk jenis motor listrik yang digunakan," paparnya.
Mobil yang dikembangkan PLN untuk jenis MPV 7 seater diberi nama E Series The Signature. Dalam prototipe yang tengah dikembangkan sejak 2018 silam, mobil ini dilengkapi dua motor listrik berkekuatan 536 hp yang disokong baterai berkapasitas 100 kWh.
Dapur pacu yang sama juga digadang-gadang untuk jenis SUV 5 seater dengan nama S Series. Keduanya dibekali fitur drive by wire dan digital control system. Sementara pengisian dayanya dirancang agar sesuai dengan sistem fast charging 800 volt yang juga sedang dikembangkan PLN. "Harapan kami, empat tahun kedepan bisa jadi prototipenya," papar Arif.
Vice President Corporate Communication PT PLN, Dwi Suryo Abdillah, menambahkan PLN sudah melakukan riset dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan ujicoba prototipe mobil listrik. "Sudah diujicoba keliling Indonesia dan 17 Agustus nanti, finish di Jakarta. Riset tersebut 90% didukung (dibiayai) PLN," tegasnya.
Menurut dia, riset tersebut merupakan bentuk dukungan PLN terhadap pengembangan industri otomotif nasional. "Nanti siapa saja bisa mengembangkan (produksi) hasil riset itu," paparnya.
PLN, kata Dwi, mendorong agar produsen mobil listrik dan motor listrik di Tanah Air melakukan diskusi untuk menyesuaikan infrastruktur batre charging. "Jangan sampai nanti mobilnya ada tapi colokan atau kabelnya tidak sesuai dengan listrik (PLN)," paparnya.
"Pengembangan mobil listrik sekarang sangat pesat. Sehingga PLN perlu terjun kesitu," ujar Ari Priantoni, Assistan Officer EBT PT PJB kepada Koran SINDO-SINDOnews.com, Senin (8/7/2019).
PLN, lanjut dia, menugaskan PJB untuk menangani EBT termasuk riset mobil listrik. "Sehingga kami menginisiasi dengan membuat desain tipe SUV dan MPV. Karena itu yang populer di Indonesia, termasuk jenis motor listrik yang digunakan," paparnya.
Mobil yang dikembangkan PLN untuk jenis MPV 7 seater diberi nama E Series The Signature. Dalam prototipe yang tengah dikembangkan sejak 2018 silam, mobil ini dilengkapi dua motor listrik berkekuatan 536 hp yang disokong baterai berkapasitas 100 kWh.
Dapur pacu yang sama juga digadang-gadang untuk jenis SUV 5 seater dengan nama S Series. Keduanya dibekali fitur drive by wire dan digital control system. Sementara pengisian dayanya dirancang agar sesuai dengan sistem fast charging 800 volt yang juga sedang dikembangkan PLN. "Harapan kami, empat tahun kedepan bisa jadi prototipenya," papar Arif.
Vice President Corporate Communication PT PLN, Dwi Suryo Abdillah, menambahkan PLN sudah melakukan riset dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan ujicoba prototipe mobil listrik. "Sudah diujicoba keliling Indonesia dan 17 Agustus nanti, finish di Jakarta. Riset tersebut 90% didukung (dibiayai) PLN," tegasnya.
Menurut dia, riset tersebut merupakan bentuk dukungan PLN terhadap pengembangan industri otomotif nasional. "Nanti siapa saja bisa mengembangkan (produksi) hasil riset itu," paparnya.
PLN, kata Dwi, mendorong agar produsen mobil listrik dan motor listrik di Tanah Air melakukan diskusi untuk menyesuaikan infrastruktur batre charging. "Jangan sampai nanti mobilnya ada tapi colokan atau kabelnya tidak sesuai dengan listrik (PLN)," paparnya.
(ven)