Debut Perdana, Saham INOV Langsung Naik 49,6%
A
A
A
JAKARTA - PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia, menjadi emiten ke-28 di tahun 2019 ini. Sehingga total keseluruhan perusahaan tercatat di bursa sebanyak 646 emiten.
INOV yang bergerak dibidang industri serat staple buatan dan industri non woven melepas sahamnya sebesar 608 juta saham, dengan harga penawaran Rp250 per saham. INOV membidik dana IPO sebesar Rp152 miliar.
Direktur Utama Inocycle, Jaehyuk Choi, mengatakan perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp16,04 juta atau meningkat 5,1% (year-on-year).
"Kenaikan ini seiring dengan naiknya laba kotor, laba usaha dan laba sebelum pajak yang masing-masih sebesar 47,1%, 55,1%, dan 9,4%," ujar Jaehyuk di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Dalam debut perdananya, INOV menguat 49,6% ke level Rp374 dari harga penawaran senilai Rp250 per saham. Kenaikan harga saham INOV di awal perdagangan tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak dua kali dengan volume transaksi sebanyak 40 lot. Sehingga nilai transaksi emiten ke-29 di 2019 ini mencapai senilai Rp1,5 juta untuk sepanjang perdagangan hari ini.
Manajemen INOV menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT Bahana Sekuriras sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebelum IPO, saham INOV dimiliki oleh PT Hilon Indonesia sebesar 68,61% dan PT Samudera Industri sebesar 31,39%.
Rencananya, sebesar 40% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Putra Karya International, sebesar 30% untuk pengembangan bisnis baru dan sebesar 30% untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku.
INOV yang bergerak dibidang industri serat staple buatan dan industri non woven melepas sahamnya sebesar 608 juta saham, dengan harga penawaran Rp250 per saham. INOV membidik dana IPO sebesar Rp152 miliar.
Direktur Utama Inocycle, Jaehyuk Choi, mengatakan perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp16,04 juta atau meningkat 5,1% (year-on-year).
"Kenaikan ini seiring dengan naiknya laba kotor, laba usaha dan laba sebelum pajak yang masing-masih sebesar 47,1%, 55,1%, dan 9,4%," ujar Jaehyuk di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Dalam debut perdananya, INOV menguat 49,6% ke level Rp374 dari harga penawaran senilai Rp250 per saham. Kenaikan harga saham INOV di awal perdagangan tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak dua kali dengan volume transaksi sebanyak 40 lot. Sehingga nilai transaksi emiten ke-29 di 2019 ini mencapai senilai Rp1,5 juta untuk sepanjang perdagangan hari ini.
Manajemen INOV menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT Bahana Sekuriras sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebelum IPO, saham INOV dimiliki oleh PT Hilon Indonesia sebesar 68,61% dan PT Samudera Industri sebesar 31,39%.
Rencananya, sebesar 40% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Putra Karya International, sebesar 30% untuk pengembangan bisnis baru dan sebesar 30% untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku.
(ven)