Pacific Expo Jadi Fondasi Kerja Sama Regional RI-Negara Pasifik
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan Pacific Exposition 2019 di Auckland, Selandia Baru, pada 11-14 Juli 2019 lalu dinilai sebagai titik awal yang baik dalam membangun hubungan yang lebih akrab antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
"Tujuan utama Duta Besar RI untuk Selandia baru, Samoa dan Tonga Tantowi Yahya adalah bagaimana Indonesia bisa membuka diri dan lebihmerangkul negara-negara Pasifik yang selama ini mungkin belum mengenal Indonesia lebih dekat," ujar pengamat ekonomi, politik, dan budaya Pasifik untuk Indonesia Timur Gerry Habel Hukubun kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Gerry menjelaskan, kesamaan budaya dengan negara Pasifik, strategi pendekatan kultural adalah cara yang paling ampuh dalam mendekatan hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut. Berbekal jumlah ras Melanesia dan Polinesia terbanyak di dunia, Indonesia menurut dia tentunya menjadi bagian sekaligus tempat utama di lingkaran Pasifik.
Gerry menilai, pendekatan kultural melalui Pacific Expo sangat tepat untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada selama ini untuk menjadi suatu kekuatan baru, yaitu kekuatan negara Pasifik. Expo tersebut menurut dia sangat berpengaruh terhadap hubungan baik ke depan.
"Dua hal utama yang menjadi kesuksesan dalam Pacific Expo antara lain kesuksesan dalam diplomasi yaitu sebanyak 20 negara Pasifik sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai kerja sama regional yang strategis, terutama dalam hal perdagangan dan investasi. Kesuksesan lainnya adalah dalam hal pariwisata dimana negara-negara tersebut bersepakat untuk bergerak bersama di bawah payung One Pacific Destination," tambah Gerry.
Pacific Exposition menurutnya juga menjadikan negara-negara Pasifik disorot sebagai pasar potensial baru internasional ke depan. Untuk diketahui, kegiatan temu bisnis yang diselenggarakan dalam acara ini juga mencatatkan potensi transaksi sebesar USD70,03 juta atau sekitar Rp975 miliar untuk produk ekspor Indonesia ke negara-negara Pasifik.
"Tujuan utama Duta Besar RI untuk Selandia baru, Samoa dan Tonga Tantowi Yahya adalah bagaimana Indonesia bisa membuka diri dan lebihmerangkul negara-negara Pasifik yang selama ini mungkin belum mengenal Indonesia lebih dekat," ujar pengamat ekonomi, politik, dan budaya Pasifik untuk Indonesia Timur Gerry Habel Hukubun kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Gerry menjelaskan, kesamaan budaya dengan negara Pasifik, strategi pendekatan kultural adalah cara yang paling ampuh dalam mendekatan hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut. Berbekal jumlah ras Melanesia dan Polinesia terbanyak di dunia, Indonesia menurut dia tentunya menjadi bagian sekaligus tempat utama di lingkaran Pasifik.
Gerry menilai, pendekatan kultural melalui Pacific Expo sangat tepat untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada selama ini untuk menjadi suatu kekuatan baru, yaitu kekuatan negara Pasifik. Expo tersebut menurut dia sangat berpengaruh terhadap hubungan baik ke depan.
"Dua hal utama yang menjadi kesuksesan dalam Pacific Expo antara lain kesuksesan dalam diplomasi yaitu sebanyak 20 negara Pasifik sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai kerja sama regional yang strategis, terutama dalam hal perdagangan dan investasi. Kesuksesan lainnya adalah dalam hal pariwisata dimana negara-negara tersebut bersepakat untuk bergerak bersama di bawah payung One Pacific Destination," tambah Gerry.
Pacific Exposition menurutnya juga menjadikan negara-negara Pasifik disorot sebagai pasar potensial baru internasional ke depan. Untuk diketahui, kegiatan temu bisnis yang diselenggarakan dalam acara ini juga mencatatkan potensi transaksi sebesar USD70,03 juta atau sekitar Rp975 miliar untuk produk ekspor Indonesia ke negara-negara Pasifik.
(fjo)