Rencana Pergantian Direksi Perbankan Bisa Bikin Kinerja Tak Optimal
A
A
A
JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudisthira menilai rencana pergantian direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk sektor perbankan bernuansa politik. Lebih lanjut Ia juga mengingatkan jika pergantian direksi berpotensi membuat kinerja perbankan tidak optimal.
"Upaya Pergantian direksi BUMN di jeda waktu sebelum reshuffle kabinet lebih bernuansa politis daripada kinerja. Apalagi kalau yang dipaksa ganti adalah bank-bank BUMN dengan kinerja cukup baik jadi bakal kurang optimal," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Menurutnya pergantian direksi yang harus dilakukan adalah pada Garuda Indonesia karena, kinerja maskapai pelat merah itu terus disoroti. Hal ini tidak lain setelah adanya rekayasa laporan keuangan hingga membuat Garuda Indonesia mendapatkan sanksi.
"Sementara BUMN yang jelas-jelas sedang bermasalah seperti Garuda tidak ada pergantian. Alhasil kinerja BUMN belum tentu membaik, tapi berpotensi menurun karena orang-orang yang dipilih bukan untuk perbaiki kinerja," jelasnya
Dia pun menyarankan agar Kementerian BUMN tidak mengambil tindakan gegabah dalam menginstruksikan pergantian. "Harus hati-hati lah, ini kan BUMN sedang banyak dapet penugasan, utang naik dan ada tekanan eksternal jangan ditambah tekanan politik jangka pendek," paparnya.
"Upaya Pergantian direksi BUMN di jeda waktu sebelum reshuffle kabinet lebih bernuansa politis daripada kinerja. Apalagi kalau yang dipaksa ganti adalah bank-bank BUMN dengan kinerja cukup baik jadi bakal kurang optimal," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Menurutnya pergantian direksi yang harus dilakukan adalah pada Garuda Indonesia karena, kinerja maskapai pelat merah itu terus disoroti. Hal ini tidak lain setelah adanya rekayasa laporan keuangan hingga membuat Garuda Indonesia mendapatkan sanksi.
"Sementara BUMN yang jelas-jelas sedang bermasalah seperti Garuda tidak ada pergantian. Alhasil kinerja BUMN belum tentu membaik, tapi berpotensi menurun karena orang-orang yang dipilih bukan untuk perbaiki kinerja," jelasnya
Dia pun menyarankan agar Kementerian BUMN tidak mengambil tindakan gegabah dalam menginstruksikan pergantian. "Harus hati-hati lah, ini kan BUMN sedang banyak dapet penugasan, utang naik dan ada tekanan eksternal jangan ditambah tekanan politik jangka pendek," paparnya.
(akr)